Usai Santap Menu Makan Bergizi Gratis, 50 Siswa SD di Sukoharjo Malah Keracunan
Para siswa mengeluhkan gejala seperti mual, pusing dan muntah setelah menyantap makanan.
Sekitar 50 siswa Sekolah Dasar (SD) Negeri 3 Dukuh, Kecamatan/Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis (16/1) mengalami keracunan usai menyantap menu makanan program Makan Bergizi (MBG) yang dibagikan di sekolah.
Informasi yang dihimpun merdeka.com dari sejumlah sumber menyebutkan, ada 50 siswa yang mengalami keracunan setelah menyantap menu yang dihidangkan. Para siswa mengeluhkan gejala seperti mual, pusing dan muntah setelah menyantap makanan tersebut.
- Siswa SMP Ini Tolak Makan Bergizi Gratis, Alasannya Bikin Kadis Pendidikan Geleng-geleng Kepala
- Siswa Tak Bisa Makan Nasi, Menu Makan Bergizi Gratis Bakal Diganti Kentang
- Makan Bergizi Gratis Serentak Dimulai, Siswa SD di Jakarta Bawa Sendok dan Botol Minum Sendiri
- 4.128 Pelajar SD dan SMP di Tangerang Ikut Uji Makan Bergizi Gratis, Ada yang Minta Nambah dan Ogah Sayur
Kepala Sekolah Sekolah Dasar (SD) Negeri 3 Dukuh, Lilik Kurniasih mengatakan para siswa mulai merasakan gejala keracunan sekitar pukul 10.30 WIB.
"Saya kurang tahu jumlah pastinya. Dari kelas satu sampai kelas 6, setiap kelas 2 orang mengalami mual, pusing dan beberapa siswa muntah," ungkapnya.
Dia menduga gejala yang dialami para siswa karena proses masak makanan yang kurang sempurna. Untuk diketahui, dalam 1 kotak, terdiri dari nasi putih, cah wortel, tahu, ayam dan susu.
"Jadi isinya itu ada nasi putih, sayur cawortel, tahu, ayam tepung dan susu. Kemungkinan besar dari ayam yang belum terlalu matang," bebernya.
Usai munculnya gejala keracunan, pihak sekolah segera melapor ke puskesmas terdekat untuk dilakukan penanganan pertama.
"Kami sudah berkoordinasi dengan puskemas dan SPPG. Para siswa yang keracunan diberikan obat, setelah ini sekolah dan puskesmas Sukoharjo masih dalam pemantauan," katanya.
Kepala Puskesmas Kecamatan Sukoharjo, Kunari Mahanani mengemukakan, data yang ia terima ada kurang lebih ada 50 siswa yang mengalami keracunan.
"Siswa yang mengalami mual, pusing dan muntah, sekitar 40 sampai 50 siswa-siswi," pungkasnya.