Usut KM Zahro terbakar, polisi periksa syahbandar Muara Angke
Usut KM Zahro terbakar, polisi periksa syahbandar Muara Angke. Kepolisian bekerjasama dengan KNKT dan Dirjen Perhubungan Laut untuk mendalami unsur kelalaian dalam kasus ini. Sementara itu, Polair mengerahkan 4 kapalnya untuk menelusuri korban hilang.
Mantan Kepala Kesyahbanadaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Muara Angke Deddy Junaedi diperiksa penyidik Polda Metro Jaya terkait kasus terbakarnya KM Zahro Express, yang memakan korban tewas hingga 23 orang. Deddy diperiksa selama lima jam dalam kasus itu dan masih berstatus sebagai saksi.
"Saksi yang sudah dimintai keterangan bertambah satu orang, kami sudah minta keterangan dari kantor Syahbandar pula seputar waktu keberangkatan pelayaran KM Zahro," kata Direktur Polair Polda Metro Jaya Kombes Hero Hendrianto Bachtiar di Mapolda Metro Jaya, Rabu (4/1).
Kepolisian bekerjasama dengan KNKT dan Dirjen Perhubungan Laut untuk mendalami unsur kelalaian dalam kasus ini. Sementara itu, Polair mengerahkan 4 kapalnya untuk menelusuri korban hilang.
"TNi AL dari Lantamal juga memberikan 2 kapal perang dan 2 kapal patrolinya mencari korban hilang itu. Belum lagi kapal dari Basarnas," ujarnya.
Menurutnya, pencarian para korban oleh seluruh petugas dibagi beberapa titik. Wilayah pencarian korban itu dimulai dari Pelabuhan Tanjung Priok sampai ke kawasan Timur Kepulauan Seribu, yakni Pelabuhan Tanjung Karawang.
"Kita lihat lagi ke depan, kalau butuh tindakan lebih lanjut, pencarian kita akan teruskan atau perpanjang pada korban hilang yang hingga kini masih terus diklarifikasi lagi (jumlah dan identitasnya)," pungkasnya.
Saat ini baru satu orang ditetapkan sebagai tersangka yakni nahkoda kapal, M Nail karena melanggar pasal 302 UU Pelayaran. Hero mengungkapkan tak menutup kemungkinan akan ada tersangka lain di kasus tersebut.
"Semua masih kami dalami dahulu siapa yang terlibat, kalau setelah analisa memang ada yang memenuhi unsur akan kami tersangkakan," ujarnya.
"Atas kewenangan dan jabatannya, nahkoda berhak membatalkan pelayaran apabila ada hal yang dirasa kurang ketat, salah satunya manifes yang tidak sesuai dengan fisik penumpang," tuturnya.
Dalam kasus ini, lanjut hero, Nahkoda dinilai lalai tidak menyesuaikan daftar manifes dengan fakta penumpang yang menaiki kapal.
"Nahkoda dianggap tak menyesuaikan manifes dengan penumpang. Manifes KM Zahro tertulis 100 penumpang, faktanya dia malah memuat 191 penumpang," pungkasnya.
Baca juga:
Polda Metro buka peluang penambahan tersangka KM Zahro terbakar
Mayat pria mengapung di laut, diduga korban KM Zahro Express
10 Korban terbakar KM Zahro Express berhasil diidentifikasi
Isak tangis sambut dua jenazah korban KM Zahro Express di Depok
Komisi V DPR minta pemerintah cabut lisensi nakhoda KM Zahro Express
Sumarsono yakin ada kelalaian dalam tragedi terbakarnya KM Zahro
Kadishub DKI: Kapasitas angkut KM Zahro Express sesuai sertifikasi
-
Kapan bangkai kapal tersebut tenggelam? Para arkeolog mengatakan, temuan unik ini berasal dari periode Romawi dan Mamluk sekitar 1.700 dan 600 tahun lalu.
-
Kapal apa saja yang terbakar di Pelabuhan Cilacap? “Berdasarkan hasil identifikasi sementara, kebakaran tersebut menimpa empat kapal yang tengah bersandar di Dermaga 3 PPS Cilacap,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap Bayu Prahara pada ANTARA.
-
Kapan bangkai kapal itu diperkirakan tenggelam? Kapal berusia 3.300 tahun dan muatannya yang terdiri dari ratusan amphorae (bejana penyimpanan) yang masih utuh itu ditemukan di dasar laut Mediterania, seperti yang dilaporkan dalam siaran pers bersama hari ini dari Otoritas Purbakala Israel (IAA) dan Energean.
-
Kapan bangkai kapal itu ditemukan? Demikian menurut pernyataan pers dari Kementerian Budaya dan Media Kroasia pada 23 Juni lalu.
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Di mana bangkai kapal tersebut ditemukan? Temuan itu berlokasi di sekitar Pulau Kasos.