UT perguruan tinggi yang responsif terhadap dinamika zaman
Universitas Terbuka (UT) merupakan salah satu perguruan tinggi yang responsif terhadap dinamika zaman. Ini tercermin dari pola pendidikan yang dijalankannya. Belajar jarak jauh dengan memanfaatkan perkembangan teknologi.
Perubahan merupakan keniscayaan. Siapa yang tak adaptif terhadap perubahan, diyakini akan tertinggal. Begitu pula di sektor pendidikan.
Universitas Terbuka (UT) merupakan salah satu perguruan tinggi yang responsif terhadap dinamika zaman. Ini tercermin dari pola pendidikan yang dijalankannya, belajar jarak jauh dengan memanfaatkan perkembangan teknologi.
-
Apa kegiatan Atta Halilintar di Yogyakarta? Jadi, aku tuh ada acara, ada undangan di Yogyakarta. Kebetulan aku di Yogya dan di sini terkenal dengan wisata kulinernya, jadi aku yakin Yogya pasti the best buat makanan. Istri pun nitip makanan," pungkas Atta dalam live streaming di YouTubenya.
-
Apa saja yang dilakukan Mahmud Yunus untuk kemajuan pendidikan Islam di Indonesia? Seorang ahli ulama dan tafsir Al-Qur'an ini begitu berjasa terhadap pelajaran Agama Islam agar bisa tercantum di kurikulum nasional melalui jabatannya di Kementerian Agama.
-
Apa yang istimewa dari Yogyakarta? Pada zaman pendudukan Jepang, wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta disebut dengan istilah Yogyakarta Kooti.
-
Kenapa Jogja dijuluki sebagai kota pelajar? Jogja atau Yogyakarta merupakan salah satu kota di Indonesia yang memiliki sejuta pesona. Hampir sebagian besar orang memiliki kesan tersendiri mengenai daerah yang dijuluki sebagai kota pelajar ini.
-
Mengapa Kota Pekanbaru disebut sebagai kota pendidikan? Pekanbaru dikenal sebagai salah satu sentra ekonomi terbesar di Pulau Sumatra.
-
Apa bentuk kekerasan yang terjadi di satuan pendidikan? KPAI menilai segala bentuk kekerasan anak pada satuan pendidikan mengakibatkan kesakitan fisik/psikis, trauma berkepanjangan, hingga kematian. Bahkan lebih ekstrem, anak memilih mengakhiri hidupnya.
Memasuki usianya ke-33 pada 2017, UT pun terus berinovasi dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di tanah air. Hal tersebut juga dilakukan dalam meneguhkan filosofi "Terbuka" yang menjadi namanua.
"Terbuka itu terbuka kepada orang, terbuka pada tempat, kepada metode baru, dan gagasan baru. Itu konsep terbuka, tidak ada orang yang kendala masuk ke UT," ujar Rektor UT, Prof Ojat Darojat dalam acara Association of Open University (AAOU) di Hotel Ambarrukmo Yogyakarta, Rabu (27/9).
Inovasi tersebut juga tercermin dari kemudahan bagi orang berkebutuhan khusus atau cacat fisik, seperti tunanetra. Sebab, bahan kuliah bisa direkam dan didengarkan. Namun, calon mahasiswa harus sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku, yakni telah lulus SMA.
Karena kemudahan mendaftar, latar belakang mahasiswanya cukup bervariatif. Sebab, banyak orang yang memiliki aktivitas padat dan telah berusia yang mendaftar untuk kuliah di UT. Bahkan, ada juga yang berasal dari luar negeri.
Jumlah mahasiswanya mencapai sekitar 300 ribu dari jenjang diploma hingga pascasarjana, baik yang kuliah dari Indonesia maupun luar negeri di KBRI dan KJRI.
Keunggulan UT lain adalah biaya perkuliahan. UT menjadi perguruan tinggi negeri (PTN) dengan harga miring.
Biaya kuliah per 1 satuan kredit semester (SKS) bagi program S-1 cuma Rp 40 ribu dan Biaya pendidikan Magister UT untuk mahasiswa mulai Angkatat 2015.1 dengan jenis tarif tes masuk Rp 500.000/ peserta, kemudian untuk kuliah PPS program Magister online Rp 7.450.000/semester dengan komponen layanan OSMB, layanan administrasi akademik layanan baha ajar, Tuton BTR, publikasi karya ilmiah UAS, wisuda/UPI/PI.
Selanjutnya untuk kuliah program Pasca sarjana Tipe A semester satu sampai dengan semester empat dengan jenis tarif program Magister ilmu administrasi bidang administrasi publik (MAP) Rp 7.450.000/semester dan program Magister Manajemen (MM) Rp 7.450.000/semester , Program Magister ilmu kelautan bidang minat manajemen perikanan (MMP) Rp 7.450.000/semester, Program Magister pendidikan matematika (MPMt) Rp 7.450.000/semester.
Kemudian untuk Ujian Sidang Tugas Akhir Program Magister (TAPM) Tipe A, ujian sidang TAPM Rp.6.000.000/mahasiswa,Registrasi mata kuliah ulang Rp 1.000.000/mata kuliah, layanan administrasi lewat masa studi Rp 100.000/semester.
Uanga kuliah program Pascasarjana Tipe B semester satu sampai semester empat. Program ilmu Administrasi bidang Administrasi Publik (MAP) Rp 9.350.000/semester dengan kompnen layanan OSMB,layanan administrasi akademik layanan bahan ajar, TTM Tuton, BTR, publikasi karya ilmiah, UAS, Wisuda/UPI/PI. Program Magister Ilmu Kelautan Bidang Minat Manajemen Perikanan (MMP) Rp 9.350.000/semester, Program Magister Ilmu Kelautan Bidang Minat Manajemen Perikanan ( MMP) Rp 9.350.000/sementer,Program Magister Pendidikan Matematika (MPMt) Rp 9.350.000/semester.
Ujian Sidang Tugas Akhir Program Magister (TAPM) Tipe B.Ujian sidang TAPM Rp 7.900.000/mahasiswa untuk registrasi mata kuliah ulang Rp 1.000.000/mata kuliah dan layanan administrasi lewat masa Rp 1.000.000/semester.
"Mereka hanya registrasi dengan form yang kita siapkan, calon mahasiswa tidak membayar uang bangunan," jelasnya. UT juga tidak mengenakan biaya untuk ujian, kecuali remedial.
Meski terbuka bagi semua orang, tak berarti bisa lulus dengan mudah atau menjadi tempat bagi pengincar ijazah semata. Ojat menyatakan, banyak mahasiswa UT yang lama menyelesaikan studinya, karena pasif saat belajar dan tidak mampu memanajemen waktu untuk kulih online.
"Mereka tidak belajar, tidak akan lulus di UT," kata dia.
Karenanya, meski banyak kemudahan dalam sistem belajar, namun UT tetap menitikberatkan transfer ilmu pengetahuan sebagai pondasi utama.
Bahkan, tak sedikit mahasiswa UT yang mendapatkan beasiswa dari berbagai instansi, baik pemerintah, swasta, atau lembaga internasional. Beasiswa Bidik Misi, misalnya.
Lulusan UT juga tak bisa dipandang sebelah mata. Soalnya, pernah ada cerita komplain dari tempat mencari kerja yang menolak alumni UT.
"Karena UT itu statusnya adalah perguruan tinggi negeri ke-45 yang diinisiasi pemerintah untuk masyarakat untuk meningkatkan pendidikan tinggi," katanya.
(mdk/hhw)