Utang Menumpuk, Aulia Kesuma Merasa Lega Usai Suami dan Anak Tiri Tewas
"Jujur maksudnya lega iya saya sempat mengucap Alhamdulillah dalam hati saya lepas dari hutang saya yang begitu saya benar benar menghimpit saya. Rp 200 juta per bulan itu cari dari mana," pungkasnya.
Aulia Kesuma alias AK mengaku spontan akan membayar empat orang eksekutor suaminya dan anak tirinya, Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili alias ECP, dan M Adi Pradana alias Dana alias D sebesar Rp500 juta. Namun, dirinya saat itu hanya sanggup bayar Rp100 juta per orang eksekutor.
"Ya sebenarnya waktu itu spontanitas kalau masalah Rp500 juta. Dan tidak bilang 500 juta kali 4. Kejadian sesungguhnya saya bilang, saya cuma sanggup bayar 100 juta per orang, pada waktu itu mereka menyanggupi," kata Aulia di Polda Metro Jaya, Selasa (3/9).
-
Apa yang terjadi saat serangan harimau di Sukabumi? Biasanya warga yang menjadi korban harimau akan diterkam tiba-iba, diseret ke hutan dan keesokan hari jasadnya sudah dalam bentuk tulang belulang.
-
Kapan Sujadi memulai budidaya kepiting bakau? Sudah 30 tahun lamanya Sujadi, pria asal Desa Ori, Kecamatan Kuwarasan, Kebumen, menjadi pembudi daya ikan air tawar.
-
Kapan serangan harimau terhadap manusia di Sukabumi terjadi? Kasus penyerangan harimau terhadap manusia sendiri kala itu sampai mendapat sorotan koran asing milik Belanda, karena seringkali brutal dan korbannya sulit tertolong.
-
Di mana Ubi Madu Asli Sukabumi ditanam oleh Akay Trisula? Akay menanamnya di kebun wilayah Kecamatan Kebonpedes.
-
Bagaimana cara harimau menyerang warga di Sukabumi? Gambar: Ig Sejarah Jampang. Hewan besar itu langsung menerkam, mencabik dan mengigit seseorang yang kebetulan bersinggungan. Dalam Instagram @sejarahjampang, wilayah yang kala itu merupakan Das Sungai Cimandiri tersebut dilaporkan berkali-kali terjadi serangan harimau Jawa. Datangnya secara tiba-tiba, dari kawasan hutan lereng gunung sekitar.
-
Bagaimana Sujadi membudidayakan kepiting bakau? Sujadi menjelaskan, apartemen bertingkat untuk budi daya kepiting itu dibuat dari bahan sederhana yaitu bambu, kayu, dan jerigen bekas yang kemudian disusun secara bertingkat. Kemudian di bagian atas apartemen itu diberi aliran air yang dialirkan melalui pipa ke masing-masing tingkatan apartemen.
"Di tengah jalan yang namanya Rpitu kesurupan, dan tidak jadi ikut. Pas lagi perjalanan itu yang namanya Ajis ngomong, Rp200 juta sanggup nggak mba. Yaudahlah 200 juta kalau di kali 4 masih cukup," sambungnya.
Dalam pembayaran, Aulia mengakui kalau saat itu tak punya uang. Ia berani menjanjikan uang sebesar itu setelah dua aset bangunan milik suaminya disita oleh bank.
"Ada setelah di sita sama bank. Sebenernya untuk bulan ini aja dua bulan. Kepikiran saya kalau nggak ketauan ini, kan saya nggak bayar pastinya bank nggak akan lama-lama menyita gitu kan. Karena saya nggak ada mediasi segala macam saya sudah bilang nggak sanggup bayar, silakan disita," katanya.
Usai membunuh itu, Aulia merasa lega dan berharap utang-utangnya di bank bakal tertutup. "Jujur maksudnya lega iya saya sempat mengucap Alhamdulillah dalam hati saya lepas dari hutang saya yang begitu saya benar benar menghimpit saya. Rp200 juta per bulan itu cari dari mana," pungkasnya.
Baca juga:
Prahara Rumah Tangga di Balik Pembunuhan Ayah dan Anak Tiri
Skenario Aulia Hilangkan Jejak, Bakar Mobil Lalu Dorong ke Jurang
Aulia Kesuma Usai Bunuh Suami-Anak Tiri: Alhamdulillah Lepas dari Utang
Blak-blakan Aulia Kesuma soal Utang Rp 10 M dan Alasan Bunuh Suami
Awal Kenalan Aulia Kesuma-Pupung Sadili, dari H. Naim hingga Jatuh Cinta
VIDEO: Eksekutor Kecele, Disuruh Aulia ke Jakarta Bersihkan Gudang