Vaksin AstraZeneca Sangat Efektif untuk Varian Baru Covid-19
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid telah menyampaikan bahwa penggunaan vaksin AstraZeneca tetap terus berjalan karena vaksinasi Covid-19 membawa manfaat yang jauh lebih besar.
Program vaksinasi Covid-19 nasional telah berjalan di Indonesia secara bertahap sejak awal tahun lalu. Dua jenis vaksin Covid-19 yang telah digunakan dalam program vaksinasi gratis Pemerintah saat ini adalah Sinovac dan AstraZeneca.
Secara nasional, per tanggal 23 Mei 2021, progress vaksinasi Covid-19 dosis 1 telah mencapai 14.890.933, dan dosis 2 telah mencapai 9.871.644. Pelaksanaan program vaksinasi nasional juga sempat diwarnai dengan temuan varian mutasi virus baru dari Covid-19, di antaranya varian B.1.1.7 atau dikenal sebagai varian Inggris, dan varian B.1.617.2 atau juga dikenal sebagai dengan varian India, dan varian B1.351 asal Afrika Selatan.
-
Bagaimana cara mencegah Covid Pirola? CDC menyarankan masyarakat untuk melindungi diri dari virus ini karena masih belum jelas tentang seberapa pesat varian ini dapat menyebar. Untuk itu, sebagai tindakan pencegahan masyarakat diminta untuk melakukan hal berikut:• Dapatkan vaksin Covid-19.• Jalani tes Covid.• Cari pengobatan jika Anda mengidap Covid-19 dan berisiko tinggi sakit parah• Jika Anda memilih untuk memakai masker, kenakan masker berkualitas tinggi yang pas di hidung dan mulut.• Tingkatkan ventilasi udara.• Selalu mencuci tangan usai beraktivitas.
-
Kenapa Covid Pirola mendapat perhatian khusus? Namun, para pemerhati kesehatan dan ahli virus memberi perhatian lebih terhadap subvarian ini lantaran kemampuan Pirola dalam melakukan breakthrough infections lebih tinggi dibandingkan varian lainnya. Ketika sebuah varian atau subvarian virus COVID memiliki kemampuan breakthrough infections yang tinggi maka akan menyebabkan kasus re-infeksi semakin tinggi.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana cara mencegah penyebaran Flu Singapura? Untuk mencegah penyebaran Flu Singapura, penting untuk menjaga kebersihan tangan dan lingkungan, serta menghindari kontak langsung dengan orang yang terinfeksi.
-
Apa gejala Covid Pirola? Mengenai gejala yang ditimbulkan akibat infeksi Pirola, diketahui belum ada gejala yang spesifik seperti disampaikan ahli virologi dari Johns Hopkins University, Andrew Pekosz, dilansir dari Liputan 6.Namun, tetap saja ada tanda-tanda yang patut untuk Anda waspadai terkait persebaran covid Pirola. Apabila terkena COVID-19 gejala umum yang terjadi biasanya demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek, bersih, lelah, sakit kepala, nyeri otot serta kemampuan indera penciuman berubah, maka gejala covid Pirola adalah sakit tenggorokan, pilek atau hidung tersumbat, batuk dengan atau tanpa dahak, dan sakit kepala.
Temuan varian mutasi virus baru ini sempat menimbulkan kekhawatiran di masyarakat terkait dengan efektivitas vaksin, terutama untuk jenis vaksin AstraZeneca yang digunakan belakangan setelah vaksin Sinovac.
Salah satu hasil studi terbaru yang dikeluarkan oleh PHE atau Public Health England, lembaga kesehatan di Inggris, pada 22 Mei kemarin menyatakan bahwa, dua dosis vaksin AstraZeneca 66 persen efektif mengurangi gejala kesakitan dari varian Covid-19 B.1.1.7 atau varian Inggris. Sementara satu dosis vaksin AstraZeneca 50 persen efektif mengurangi gejala kesakitan dari varian Covid-19 B.1.1.7 atau varian Inggris, setelah 3 minggu disuntikkan.
Penelitian yang dilakukan oleh PHE dalam rentang waktu dari 5 April hingga 16 Mei 2021 ini juga mengemukakan bahwa dua dosis vaksin AstraZeneca 60 persen efektif mengurangi gejala kesakitan dari varian Covid-19 B.1.617.2 atau varian India. Dan juga satu dosis vaksin AstraZeneca 33 persen efektif mengurangi gejala kesakitan dari varian Covid-19 B.1.617.2 atau varian India, pasca 3 minggu vaksin tersebut disuntikkan.
Di kesempatan yang berbeda salah satu pakar imunisasi, dr. Elizabeth Jane Soepardi, MPH. DSc, mengatakan bahwa saat ini vaksin Covid-19 AstraZeneca adalah vaksin yang paling banyak digunakan di seluruh dunia.
“WHO juga telah menyatakan bahwa vaksin AstraZeneca aman dan efektif untuk melindungi orang dari risiko Covid-19 yang sangat serius. Ini termasuk risiko kematian, rawat inap, dan penyakit parah. Efek samping yang jarang terjadi setelah vaksinasi, seperti kebas dan pegal pada daerah penyuntikan, hingga demam tinggi kecil artinya dibandingkan dengan risiko kematian yang akan terjadi akibat penyakit Covid-19,” jelas dia.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid telah menyampaikan bahwa penggunaan vaksin AstraZeneca tetap terus berjalan karena vaksinasi Covid-19 membawa manfaat yang jauh lebih besar.
“Yang saat ini justru menjadi tantangan menurut dr. Nadia adalah soal ketersediaan vaksin. Dengan adanya lonjakan kasus, membuat negara produsen vaksin ingin mengutamakan lebih dulu penggunaan vaksin untuk masyarakatnya sendiri,” kata Nadia.
Untuk itu, Pemerintah menghimbau agar masyarakat tidak memilih-milih vaksin Covid-19. “Saat ini semua negara sama-sama tengah sama-sama membutuhkan vaksin Covid-19. Jadi vaksin dengan merek apa pun memiliki manfaat yang sama,” tutup dr. Nadia.
(mdk/ded)