Vaksin Hanya Dibuat Untuk Tangkal Wabah Penyakit Berbahaya
Bila semua vaksin yang sudah beredar di masyarakat, diproduksi massal serta disuntikkan kepada masyarakat telah melalui tahap penelitian yang penuh kehati-hatian dan menerapkan standar keamanan ketat.
Dokter spesialis anak dari Yayasan Orangtua Peduli, Windhi Kresnawati mengungkapkan, tidak semua penyakit dibuatkan vaksin. Menurut dia, hanya penyakit masuk kategori berbahaya dicari vaksinnya.
Hal itu dikarenakan proses pembuatan vaksin, mulai dari meneliti hingga akhirnya vaksin diproduksi mahal dan panjang. Dengan kata lain, Windhi memastikan, bila semua vaksin yang sudah beredar di masyarakat, diproduksi massal serta disuntikkan kepada masyarakat telah melalui tahap penelitian yang penuh kehati-hatian dan menerapkan standar keamanan ketat.
-
Kapan Dava meninggal? Meninggal Dunia, 8 Foto Dava MCI di MasterChef Indonesia Season 7 Yang Tinggal Kenangan Dava, mantan peserta MasterChef Indonesia musim 7, telah pergi dengan usia yang masih muda, hanya 24 tahun.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Kapan bintang-bintang mati? Setiap Tahun, Ada Segini Bintang yang Mati di Galaksi Bima Sakti Bintang pun bisa hancur setiap tahunnya dan melakukan "regenerasi". Komposisi bintang di langit terus berganti seiring dengan perkembangan waktu.
-
Kapan R.A.A Kusumadiningrat memimpin? Sebelumnya, R.A.A Kusumadiningrat sempat memerintah pada 1839-1886, dan memiliki jasa besar karena mampu membangun peradaban Galuh yang cukup luas.
-
Kapan HUT Kopassus diperingati? Kopassus didirikan pada tanggal 16 April 1952. Selamat ulang tahun ke-72, Kopassus!
-
Kapan patung kepala ular raksasa itu ditemukan? 'Kepala' ular raksasa warna-warni muncul dari bawah gedung fakultas hukum di salah satu universitas di Mexico City, Meksiko, setelah gempa mengguncang wilayah tersebut tahun lalu.
Gambaran prosesnya, kata dia, misalnya sebelum dilakukan uji manusia, calon vaksin diujikan pada benda mati di laboratorium dan hewan.
"Apakah nanti ada bahaya kalau vaksin keluar? Kalau dilihat dari proses pembentukannya, keamanan menjadi syarat wajib vaksin. KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) belum tentu berhubungan dengan vaksin. Kalau dia berat maka vaksin tidak akan dilaunching. Karena artinya dia (vaksin) tidak efektif," kata Windhi dalam webinar Cek Fakta Seputar Mitos Vaksin yang digelar Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Senin (12/10).
Dia mengatakan, setelah vaksin diedarkan tidak langsung dilepas begitu saja. Tetap dipantau dengan ketat. Misalnya aturan pembatasan usia.
"Umur berapa saja bisa diimunisasi. Misalnya seperti Difteri Pertusis usia 6 minggu. Setelah dijawab setelah riset keluar. Apakah aman, kalau sudah dilaunching sudah dijamin karena keamanan diteliti dalam lab," kata dia.
Dia menambahkan, jadi tidak heran hanya penyakit yang berbahaya saja baru dicarikan vaksinnya. Tujuannya supaya benar-benar ampuh membangun kekebalan tubuh.
"Vaksinasi dilakukan untuk memunculkan kekebalan tubuh terhadap penyakit mematikan," kata Windhi.
Kekebalan individu penting karena bisa mendorong terwujudnya kekebalan kelompok (herd immunity). Bila kekebalan kelompok terbentuk, penyakit berbahaya dengan sendirinya tertangkal. Semakin banyak individu yang kebal, akan terbentuklah kekebalan kelompok (herd immunity).
(mdk/gil)