Versi Kapolri, Korban Meninggal Akibat Tsunami Banten & Lampung Capai 160 Orang
Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyebut, sebanyak 160 orang meninggal dunia akibat diterjang gelombang tsunami yang terjadi di sekitar Pantai Selat Sunda, Banten, Sabtu (23/12). Hal itu ia sampaikan di sebelum melakukan pemantauan ke lokasi terjadinya tsunami.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyebut, sebanyak 160 orang meninggal dunia akibat diterjang gelombang tsunami yang terjadi di sekitar Pantai Selat Sunda, Banten, Sabtu (23/12). Hal itu ia sampaikan di sebelum melakukan pemantauan ke lokasi terjadinya tsunami.
"Yang jelas, hal itu sudah menimbulkan dampak korban manusia, sementara ini berdasarkan info yang saya terima meninggal dunia, di daerah Lampung, Lampung Selatan dan Banten, total lebih kurang 150-160 orang untuk sementara," kata Tito di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Minggu (23/12).
-
Kapan tsunami terjadi? Tsunami merupakan gelombang air laut besar yang dipicu oleh pusaran air di bawah laut akibat pergeseran lempeng bumi, erupsi gunung berapi bawah laut, hingga jatuhnya meteor ke laut.
-
Kapan tsunami Storegga terjadi? Tsunami kolosal yang melanda Eropa utara lebih dari 8.000 tahun yang lalu mungkin telah membinasakan penduduk Zaman Batu di Inggris utara.
-
Bagaimana cara BPBD Bantul mengatasi kekurangan EWS Tsunami? “Ke depan akan kita anggarkan lebih banyak lagi. Pengadaan EWS tsunami juga akan kita ajukan ke APBD maupun pusat. Kapan terealisasi tidak tahu yang penting kami mengusulkan dulu,” kata Agus.
-
Di mana tsunami Storegga terjadi? Tsunami kolosal yang melanda Eropa utara lebih dari 8.000 tahun yang lalu mungkin telah membinasakan penduduk Zaman Batu di Inggris utara.
-
Apa penyebab tsunami Storegga? Dipicu oleh tanah longsor besar di bawah air di lepas pantai Norwegia, peristiwa ini menyebabkan gelombang raksasa setinggi lebih dari 20 meter (65 kaki) menghantam Kepulauan Shetland, yang terletak di utara daratan Skotlandia.
-
Bagaimana tsunami Storegga mencapai Inggris utara? Lebih jauh ke selatan di Inggris utara, ketinggian ombak mencapai antara 3 dan 6 meter (10 hingga 20 kaki).
"Ada juga korban luka-luka, ratusan yang luka-luka. Lalu kerugian materil, rumah, kendaraan yang rusak. Memang paling banyak sementara ini ada di daerah Banten dan Lampung Selatan," sambungnya.
Ia pun menyebut, hampir semua instansi atau kelembagaan yang terlibat dalam hal ini sudah turun langsung ke lokasi terjadinya bencana seperti Polri, TNI, Basarnas, BNPB, BPBD, Kemenkes dan Kemensos.
"Semua sudah bergerak, kita sudah melakukan koordinasi melalui mekanisme saluran antar-lembaga. Saya mau melihat dampak langsung kerusakan di TKP dan apa saja yang perlu dikoordinasikan di sana, saya bersama semua instansi," sebutnya.
Mantan Kepala BNPT ini pun menyebut, tim DVI juga sudah terun ke lokasi dampak tsunami. Hal itu melakukan identifikasi terhadap para jenazah yang berhasil ditemukan dan langsung diserahkan kepada pihak keluarga.
"Kemudian dari Polri sendiri, selain dari Polda Banten dan Polda Lampung yang sudah bergerak, melakukan evakuasi menolong masyarakat di situ secepatnya ke RS. Kemudian membantu korban luka-luka," ujarnya.
"Kami juga memberikan bantuan 1 Brimob kompi sudah di Banten. Kalau dibutuhkan bantuan SAR, kita juga akan lihat, kalau diperlukan akan kami kirim. Tetapi kata Kapolda Lampung cukup, kemudian dari teman-teman TNI juga sudah bergerak," ucapnya.
"Kemudian berikutnya lagi, kita juga memberi bantuan berupa pol air sudah kita kirim ke sana. Heli juga kita kirim untuk mengirimkan bantuan agar bisa cepat bisa bekerja. Ini adalah musibah bagi kita semua, kita menyampaikan duka sedalam-dalamnya tentutnya," sambungnya.
Baca juga:
Ada Kabar Sirine Peringatan Tsunami Nyala, Warga Pantai Carita Kocar-kacir
Analisa Ilmuwan Soal Longsor Laut Penyebab Tsunami Anyer
Dihantam Tsunami Banten, Begini Kerusakan di Pantai Carita
Genangan Air Tertangkap Citra Satelit Google Earth Pasca-Tsunami Anyer
BPBD Sebut Banyak Penonton Band Seventeen Jadi Korban Tsunami Banten
Cerita Korban Tsunami Banten Selamatkan Diri Naik ke Bukit