VIDEO: Kemenkes Bantah Adanya 4 Orang Warga DKI Jakarta Terpapar Omicron
Kementerian Kesehatan membantah informasi adanya temuan empat warga DKI Jakarta terpapar varian Omicron. Hingga saat ini bisa dipastikan belum terdeteksi adanya varian Omicron di Indonesia.
Kementerian Kesehatan membantah informasi adanya temuan empat warga DKI Jakarta terpapar varian Omicron. Hingga saat ini bisa dipastikan belum terdeteksi adanya varian Omicron di Indonesia.
Dinas Kesehatan DKI Jakarta juga membatah tegas ada warganya yang terpapar Varian Omicron. Dipastikan Varian Omicron belum terdeteksi di wilayah Jabodetabek. Dinkes DKI menyebut bila ada temuan kasus baru terkait varian Omicron, pihaknya segera melakukan pelacakan.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kenapa Covid Pirola mendapat perhatian khusus? Namun, para pemerhati kesehatan dan ahli virus memberi perhatian lebih terhadap subvarian ini lantaran kemampuan Pirola dalam melakukan breakthrough infections lebih tinggi dibandingkan varian lainnya. Ketika sebuah varian atau subvarian virus COVID memiliki kemampuan breakthrough infections yang tinggi maka akan menyebabkan kasus re-infeksi semakin tinggi.
-
Apa gejala Covid Pirola? Mengenai gejala yang ditimbulkan akibat infeksi Pirola, diketahui belum ada gejala yang spesifik seperti disampaikan ahli virologi dari Johns Hopkins University, Andrew Pekosz, dilansir dari Liputan 6.Namun, tetap saja ada tanda-tanda yang patut untuk Anda waspadai terkait persebaran covid Pirola. Apabila terkena COVID-19 gejala umum yang terjadi biasanya demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek, bersih, lelah, sakit kepala, nyeri otot serta kemampuan indera penciuman berubah, maka gejala covid Pirola adalah sakit tenggorokan, pilek atau hidung tersumbat, batuk dengan atau tanpa dahak, dan sakit kepala.
-
Bagaimana cara mencegah Covid Pirola? CDC menyarankan masyarakat untuk melindungi diri dari virus ini karena masih belum jelas tentang seberapa pesat varian ini dapat menyebar. Untuk itu, sebagai tindakan pencegahan masyarakat diminta untuk melakukan hal berikut:• Dapatkan vaksin Covid-19.• Jalani tes Covid.• Cari pengobatan jika Anda mengidap Covid-19 dan berisiko tinggi sakit parah• Jika Anda memilih untuk memakai masker, kenakan masker berkualitas tinggi yang pas di hidung dan mulut.• Tingkatkan ventilasi udara.• Selalu mencuci tangan usai beraktivitas.
-
Bagaimana Echovirus 11 bisa menyebar? Sebagian besar echovirus menyebar melalui kontak dengan kotoran. Bayi baru lahir bisa mendapatkan virus selama kelahiran dari ibu mereka. Virus mungkin tidak menimbulkan gejala apa pun pada saluran pencernaan, tetapi dapat menyebabkan infeksi berbahaya pada seseorang dengan sistem kekebalan yang lemah atau yang kekebalannya kurang berkembang.
-
Kenapa bentuk kapsid virus berbeda-beda? Bentuk kapsid sangat bergantung pada jenis virusnya. Kapsid virus bisa berbentuk bulat, polihedral, heliks, atau bentuk lain yang lebih kompleks. Kapsid tersusun atas banyak kapsomer atau sub-unit protein.
Sebelumnya, dalam Rilis Resmi Kabupaten Bekasi, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi Sri Enny menyebut ada empat orang warga DKI Jakarta terpapar varian Omicron. Setelah diklarifikasi Kementerian Kesehatan, Sri Enny turut membantah pernah menyampaikan pernyataan tersebut.
Meski demikian, Sri Enny meminta kepada jajaran Pemerintah Kabupaten Bekasi tetap waspada terhadap penularan virus covid-19 varian omicron. Terutama bagi warga yang baru datang dari luar negeri.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi dr Sri Enny Mainiarty meluruskan informasi ada 4 warga yang terdeteksi Covid-19 varian Omicron di Bekasi. Menurut dia, terjadi kesalahan kutip yang dilakukan oleh humas Pemkab Bekasi.
Sri menjelaskan, humas atau reporter dari Newsroom Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Diskominfotik) Kabupaten Bekasi salah mengutip pernyataannya saat rapat dengan para camat.
Informasi yang salah kutip itu kemudian dimuat di situs resmi Pemerintah Kabupaten Bekasi, Bekasikab.go.id, pada Selasa (7/12) kemarin, dan dikutip sejumlah media. Pemkab Bekasi kemudian menarik informasi tersebut dari situs webnya karena terjadi kekeliruan informasi.
“Kemarin saya coba menjelaskan berita yang tentang dugaan warga Kabupaten Bekasi. Bahwa yang positif tersebut bukan warga Kabupaten Bekasi, bukan juga yang positif Omicron, itu warga Jakarta dan kejadiannya sudah lama tanggal 23 November sudah selesai karantinanya di Wisma Atlet Jakarta. Dan juga bukan Omicron,” ujarnya mengklarifikasi pada Rabu (8/12).
Dia menjelaskan, dalam wawancaranya itu, tidak ada statementnya yang berkaitan dengan varian Omicron. “Tidak ada yang mengatakan itu omicron,” tambahnya.
(mdk/nyd)