Vidio Rilis 'Zona Merah', Series Zombie Pertama dengan Sentuhan Budaya Indonesia
Sutradara Zona Merah Fajar Martha Santosa menjelaskan bahwa penggunaan kata mayit sendiri bertujuan agar lebih melokal
Platform streaming Vidio resmi meluncurkan series original terbarunya berjudul Zona Merah, sebuah serial bertema zombie yang hadir dengan sentuhan budaya Indonesia.
Berbeda dengan kebanyakan film atau series zombie pada umumnya, Zona Merah menyebut zombie dengan kata Mayit, yang merupakan bahasa lain dari kata Mayat dalam Bahasa Indonesia.
- VIDEO: Zulhas Sindir Kebiasaan Orang Indonesia: Ahlinya Ngejek, Ribut Terus
- Menyeramkan Mayat Hidup dalam Serial Zona Merah, Terasa Nyata dan Dekat
- VIDEO: Kronologi Remaja Teroris Malang Putuskan Bom Bunuh Diri Sebelum Ditangkap Polisi
- Akhir Perjalanan Ibu-Ibu Viral Minta Sedekah Tapi Maksa, Ditangkap di Bogor Melas Nangis-Nangis ke Satpol PP
Sutradara Zona Merah Fajar Martha Santosa menjelaskan bahwa penggunaan kata mayit sendiri bertujuan agar lebih melokal dan menunjukkan ciri khas budaya Indonesia.
"Waktu itu kami membayangkan kalau dunia sudah mengenal zombie, jauh sebelum Zona Merah dibuat. Jangan salah, itu menguntungkan. Kita tidak perlu membuat kerumitan lain soal Zombie. Nah, kami juga ingin kita punya zombie kita sendiri, maka dipilihlah nama yang dikenal luas oleh masyarakat Indonesia yaitu, Mayit," kata Fajar dalam acara Intimate Media Session Zona Merah, di Gedung SCTV Tower, Jakarta, Selasa (8/10).
Adapun series Zona Merah merupakan serial bertema zombie pertama garapan Vidio. Sidharta Tata, Sutradara Zona Merah menyebut series ini terinspirasi dari kisah nyata berkaitan dengan elite politik dan masyarakat yang terus berjibaku dengan hidupnya.
"Zona Merah menjadi lompatan baru dalam kreativitas saya sebagai seorang sutradara dan penulis. Bersama rekan saya Fajar Martha Santosa dan kawan-kawan dari Penakawan, kami menggarap cerita yang terinspirasi dari kisah nyata tentang kejahatan terstruktur dari kelompok elite, yang kemudian digabung dengan cerita urban legend," jelasnya.
Fajar mengatakan proses produksi serial garapan Screenplay Film ini juga melalui banyak tantangan termasuk menyediakan ratusan pemeran figuran dengan proses syuting yang berlangsung setiap hari.
"Tantangannya banyak banget. Setiap hari kita bahkan mengerjakan minimal scene dengan seratus orang pemeran figuran. Entah itu jadi mayit, entah jadi warga, atau keduanya, dan kejar-kejaran," jelas Fajar.
Series yang disutradarai oleh Sidharta Tata dan Fajar Martha Santosa ini menghadirkan aktor berbakat lintas generasi seperti Aghniny Haque, Andri Mashadi, Lukman Sardi, Devano Danendra, Maria Theodore, Ruth Marini, hingga Ratna Riantiarno.
Tata mengatakan series ini akan memberikan nuansa baru dalam dunia genre Action dan Thriller, sebab menambahkan sedikit bumbu horor dan komedi dalam penyajiannya.
"Kalau bicara soal subgenre dari horornya sendiri, series ini sangat mix feeling banget. Dalam series ini kita bisa bermain dengan banyak hal. Kita bisa mengkombinasikan antara action, thriller, horor, bahkan komedi. Artinya ketika kalian melihat series itu menjadi paket komplit," ucap Tata.
Series Zona Merah ini nantinya akan resmi ditayangkan pada 8 November 2024. Para pecinta genre action dan thriller dapat menyaksikannya melalui platform digital Vidio.
Reporter Magang : Maria Hermina Kristin