Viral Dua Pelajar SMP di Garut Adu Jotos, Polisi Beberkan Kronologinya
Polisi pun langsung turun tangan menyikapi hal tersebut.
Video aksi duel dua orang pelajar di Garut, Jawa Barat viral di media sosial. Aksi tersebut diduga dilakukan di sekitar sekolah saat jam istirahat berlangsung. Polisi pun langsung turun tangan menyikapi hal tersebut.
Kasi Humas Polres Garut, Ipda B Susilo Adhi mengatakan bahwa berdasarkan informasi yang diterimanya video aksi perkelahian yang beredar diduga berasal dari telepon genggam salah satu siswa yang ada di lokasi.
- Viral Siswi SMP Dianiaya Teman Sekelas, Kepala Dipukul dan Rambut Dijambak Hingga Korban Nangis Histeris
- Viral 6 Siswa SMP Keroyok ODGJ hingga Babak Belur, Alasannya Mengagetkan
- Viral Pajero Polisi Kabur Usai Cekcok dan Dua Kali Tabrak Avanza di Tol Binjai, Begini Kronologi Lengkapnya
- Viral Rombongan Pelajar di Langkat Acungkan Sajam ke Pengendara Lain, Empat Pelaku Ditangkap
"Pada awalnya video tersebut menyebar di aplikasi perpesanan sampai kemudian ada yang mengunggah di media sosial. Karena ada yang mengunggah di media sosial menjadi viral," katanya, Kamis (24/10).
Ia menjelaskan bahwa video perkelahian dua pelajar salah satu sekolah menengah pertama (SMP) itu mulai viral sejak Senin (21/10) kemarin. Polisi yang mengetahui hal tersebut pun langsung bergerak melakukan penelusuran.
Hasil penelusuran menunjukan bahwa aksi duel itu dilakukan salah dua pelajar salah satu SMP Negeri di Kecamatan Leuwigoong, Garut. "Kami langsung turun tangan mendatangi sekolah untuk menangani situasi," ungkapnya.
Berdasarkan hasil penelusuran, diketahui aksi duel itu terjadi pada Rabu (16/10), atau beberapa hari sebelum viral. Diketahui kedua siswa itu ada perselisihan sampai kemudian ketika jam istirahat tiba keduanya memilih berduel sambil disaksikan teman-temannya.
"Polres Garut melalui Polsek Leuwigoong langsung mengumpulkan siswa yang terlibat bersama orang tua dan para guru di sekolah pada Selasa (22/10). Dalam pertemuan itu seluruhnya bersepakat untuk berdamai," katanya.
Sementara, Kapolsek Leuwigoong Ipda Asep Juarna menjelaskan bahwa pihaknya memang melakukan mediasi dengan para pihak. Hal itu dilakukannya agar persoalan yang terjadi dan sempat memicu perhatian public itu bisa diselesaikan.
"Kami mengundang pihak sekolah dan keluarga agar masalah ini dapat diselesaikan dengan baik dan tidak berlarut-larut. Kami berharap setelah mediasi ini, kejadian serupa tidak terulang lagi. Keluarga dan pihak sekolah diharapkan lebih aktif mengawasi kegiatan siswa agar tidak terjadi hal-hal yang merugikan," jelasnya.
Dalam kesempatan itu juga Asep mengaku langsung mengingatkan para pelajar untuk tidak mengulangi perbuatan yang sama karena dampaknya tidak hanya buruk bagi diri mereka sendiri, tetapi juga mencoreng nama baik sekolah dan lingkungan sekitar.