Viral Emak-Emak di Maros Nyetir Pikap Ringsek, Ini Penjelasan Polisi
Video emak-emak yang memakain mukena putih nyetir mobil pikap ringsek tanpa kaca viral di media sosial.
Heboh emak-emak ngebut bawa mobil pikap tanpa kaca.
Viral Emak-Emak di Maros Nyetir Pikap Ringsek, Ini Penjelasan Polisi
Beredar video seorang emak-emak mengendarai mobil pikap berwarna hitam tanpa kaca viral di media sosial.
Video itu diunggah akun Instagram @folkshitt, terlihat ibu yang memakai mukena putih sedang mengendarai pikapnya pada malam hari. Bagian atas mobil terlihat ringsek dan kaca depan pecah. Ibu tersebut juga menyalakan lampu hazard atau lampu isyarat yang menandakan dalam keadaan darurat.
Setelah ditelusuri, terungkap video diambil di Jalan Poros Maros-Makassar (depan Kantor Bupati Maros).
Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Maros, AKP Supriyanto, mengatakan jika ibu yang membawa pikap itu adalah korban kecelakaan saat mengirim ikan dari Kota Palopo ke Makassar. Saat berada di Kabupaten Barru, mobil pikap tersebut mengalami kecelakaan tunggal.
"Memang itu mobil hari Jumat tanggal 30 Juni itu mengalami kecelakaan tunggal," ujarnya kepada wartawan di Mapolres Maros, Kamis (6/7).
Mobil pikap mengalami kecelakaan tunggal.
"Diperjalanan, ada masyarakat mungkin melihat suatu keanehan atau apa mungkin mobil habis kecelakaan dibawa dan sopirnya emak-emak yang mengenakan mukenah. Dia videokan, di posting di TikTok sehingga sempat viral," katanya.
Usai video itu viral, kata Supriyanto, anak dari emak-emak tersebut menyampaikan protes
merdeka.com
Saat kecelakaan, Hilla mengungkapkan kondisi ibunya yang mengalami luka robek di bagian kaki.
Sementara sopir mengalami luka di bagian kepala.
"Kalau mama lukanya cuma kecil, robek di kaki saja. Kalau sopirnya kan saudaranya mama yang bawa, terbentur di kepala karena mengeluh ya sakit di kepala. Alhamdulillah selamat karena dia bertiga sama keponakan saya,"
kata Hilla Lasya, anak dari emak-emak pengendara mobil pikap
Hilla mengaku tidak mengetahui secara pasti penyebab terjadinya kecelakaan tersebut. Dirinya hanya mengetahui bahwa saat itu ibunya membawa muatan ikan dari Kota Palopo menuju Makassar. Hilla menambahkan ibunya tidak mau menggunakan jasa Derek mobil. Pasalnya, jika jasa derek mobil dipakai harus mengeluarkan biaya lagi. "Kan itu pasti dibayar. Kami kan ibarat sudah jatuh tertimpa tangga pula. Kami harus ganti rugi ikan yang dibawa rusak. Ditambah mobil juga rusak akibat kecelakaan," ucapnya.