Wagub Aceh sebut imigran gelap Sri Lanka terdampar adalah sindikat
Menurut Muzakir Manaf, dari Menko Polhukam hingga Wali Nanggroe melarang imigran itu turun dari kapal.
Wakil Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, menyatakan telah berupaya menghubungi beberapa pihak terkait dengan para imigran Sri Lanka terdampar di Aceh. Namun, lanjut dia, ternyata mereka bukan pelarian atau pengungsi.
"Karena bukan pelarian, mereka sindikat, ya kita enggak bisa bawa mereka ke darat," kata Muzakir, saat berkunjung ke lokasi terdampar imigran gelap Sri Lanka, Rabu (15/6).
Muallem, sapaan akrab Muzakir Manaf, mengaku sudah berusaha menghubungi Kapolda, Pangdam Iskandar Muda, Menkopolhukam dan Wali Nanggroe. Namun, mereka tidak menyetujui para imigran diperbolehkan turun dari kapal.
"Kita sudah berusaha, tetapi apa mau dikata, saya ikut perintah instruksi Jakarta, saya hanya seorang," ujar Muzakir.
Imigran gelap asal Sri Lanka ini terdampar di Lhoknga, Aceh Besar, sudah empat hari. Menurut Muzakir, Pemerintah Provinsi Aceh telah memberikan bantuan berupa logistik dan bahan bakar minyak.
"Sudah kita bantu, minyak tujuh ton beserta makanan. Cukuplah untuk beberapa hari di laut," ucap Muzakir.