Wagub Steven Kandouw: Pemprov Sulut Beri Perhatian Penuh dalam Pelayanan Kesehatan Jiwa
Pemprov Sulut menggelontorkan anggaran hingga 30 persen untuk memberikan akses kesehatan seluas-luasnya kepada publik.
Steven bersama Gubernur Olly Dondokambey, mengaku terenyuh saat melihat antrean perawatan kesehatan jiwa di Sulut.
Wagub Steven Kandouw: Pemprov Sulut Beri Perhatian Penuh dalam Pelayanan Kesehatan Jiwa
Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw, menegaskan prioritas road map pembangunan di Sulut adalah peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat. Menurut Steven Kandouw, Pemprov Sulut menggelontorkan anggaran hingga 30 persen untuk memberikan akses kesehatan seluas-luasnya kepada publik.
"Kami di Sulut secara masif membangun rumah sakit walaupun kemampuan fiskal jauh diatas daerah lain. Tapi untuk pelayanan kesehatan tidak boleh ditawar-tawar," kata Steven Kandouw saat hadir pada Puncak Hari Kesehatan Jiwa Sedunia (HKJS) Tahun 2023 dan Kick-Off Piloting Kesehatan Jiwa Masyarakat di Manado, Jumat (27/10/2023) kemarin.
Wagub Steven mengatakan, sudah menjadi ikhtiar Pemprov Sulut hadir bersama-sama anak-anak bangsa yang mengalami gangguan kesehatan jiwa. Steven bersama Gubernur Olly Dondokambey, mengaku terenyuh saat melihat antrean perawatan kesehatan jiwa di Sulut.
"Antrean rawat jalan saja banyak. Belum lagi mereka yang dirawat. Bahkan ada yang tidak lagi diurus keluarganya," ujar Steven.
Atas kondisi itu, Gubernur Olly, lanjut Steven, langsung melobi pusat agar dianggarkan pembangunan rumah susun (rusun) bagi warga yang mengalami gangguan jiwa. "Walau hanya rusun dua tingkat, yang penting saudara-saudara kita yang mengalami gangguan jiwa terurus dan pemerintah bersama mereka," harapnya.
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, menjelaskan gangguan kesehatan jiwa memiliki beberapa jenis. Dan yang tertinggi, kata Menkes, adalah penyakit cemas.
Menkes mengatakan, gangguan mental umumnya terjadi karena faktor eksternal seperti kondisi lingkungan dan sebagainya. Upaya yang dilakukan pemerintah dalam pencegahan, lanjut Menkes, adalah screening, treatmen hingga pengobatan sesuai kondisi yang dialami.
"Ke depan, para dokter umum pun harus diedukasi dalam penanganan pasien gangguan mental. Karena tenaga kesehatan kita di bidang ini masih kurang," tandasnya.