Wajib Karantina 10 Hari, Pelaku Perjalanan Luar Negeri Ditempatkan di Rusun Nagrak
Rusun dengan kapasitas tempat tidur hingga 3.500 itu disiapkan untuk mengantisipasi lonjakan kebutuhan tempat karantina apabila Wisma Atlet dan Rusun Pasar Rumput tidak dapat menampung karena penuh.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto meninjau dua lokasi karantina maupun isolasi terpusat di Jakarta yakni Rumah Susun (Rusun) Nagrak dan Wisma Atlet Kemayoran. Dia mengecek kesiapan tempat karantina maupun isolasi terpusat bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang akan kembali ke tanah air.
Suharyanto melihat seluruh kesiapan baik dari sarana prasarana hingga fasilitas yang akan digunakan bagi para Warga Negara Indonesia (WNI) maupun PMI yang harus menjalankan karantina selama 10 hari.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Bagaimana Pilkada 2020 diselenggarakan di tengah pandemi? Pemilihan ini dilakukan di tengah situasi pandemi COVID-19, sehingga dilaksanakan dengan berbagai protokol kesehatan untuk meminimalkan risiko penularan.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Mengapa Erna Herawati mengalami kesulitan saat pandemi? “Itu penjualan hampir nol. Padahal kita kebutuhan tetap ada,” kata Erna dikutip dari kanal YouTube Bantul TV.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Suharyanto juga menjelaskan bahwa Satgas Penanganan Covid-19 akan menambahkan segala hal yang masih diperlukan, termasuk menyiapkan tenaga kesehatannya.
“Kasur dan perlengkapan di tiap kamar akan dilengkapi. Termasuk menyiapkan tenaga kesehatannya,” kata Suharyanto, dalam keterangannya, Selasa (14/12).
Suharyanto menambahkan, rusun dengan kapasitas tempat tidur hingga 3.500 itu disiapkan untuk mengantisipasi lonjakan kebutuhan tempat karantina apabila Wisma Atlet dan Rusun Pasar Rumput tidak dapat menampung karena penuh. Dia memastikan Rusun Nagrak sudah siap beroperasi per Senin pekan depan.
“Rusun Nagrak itu ada 3.500 tempat tidur. Itu per Senin bisa dioperasionalkan,” ujar dia
Usai meninjau Rusun Nagrak, Ketua Satgas berlanjut menuju Wisma Atlet Kemayoran. Meskipun data per Senin (13/12) pukul 18.00 wib pasien yang dirawat 125 pasien dari kapasitas sebanyak 7.894 tempat tidur, Satgas akan mempersiapkan satu tower lagi untuk mengantisipasi potensi lonjakan kebutuhan akan kamar karantina bagi pelaku perjalanan luar negeri.
"Ditambah satu tower lagi untuk antisipasi lonjakan kebutuhan," tutupnya.
Baca juga:
Wamenkes Tegaskan Karantina Perjalanan Internasional Berlaku Tanpa Terkecuali
Luhut Tegaskan Masyarakat dari Luar Negeri Wajib Karantina 10 Hari
Penjelasan Polisi soal Keterlibatan O di Kasus Pelanggaran Karantina Rachel Vennya
Penjelasan Polisi Tak Kenakan Pasal Suap ke Rachel Vennya Meski Akui Sogok Rp40 Juta
Pemerintah Pastikan Masyarakat Datang dari Luar Negeri akan Dikarantina 10 Hari