Wali Kota Malang bersumpah demi Allah tidak diperiksa KPK
Wali Kota Malang Moch Anton membantah telah diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam kasus dugaan penyelewengan dana APBD. Dia bahkan bersumpah dan menegaskan tidak ada pemeriksaan.
Wali Kota Malang Moch Anton membantah telah diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam kasus dugaan penyelewengan dana APBD. Dia bahkan bersumpah dan menegaskan tidak ada pemeriksaan.
"Tidak ada pemeriksaan, hanya pengambilan data. Sama sekali (tidak ditanya), demi Allah, demi Rasul tidak ada satu pun pertanyaan. (Penyidik KPK) Hanya menyampaikan kalau sedang mencari data," kata Anton di Balai Kota Malang, Rabu (9/8).
Anton menyampaikan, dia bersama Sekda dan staf lain diminta untuk menyaksikan penyidik yang sedang melakukan pencarian data. Dia juga menegaskan tidak menandatangani apapun, apalagi terkait pemeriksaan.
"Sebenarnya bisa saja ditinggalkan, tetapi kan tamu," katanya.
Anton juga mengaku tidak mengetahui kabar tentang adanya dua orang yang sudah ditetapkan tersangka terkait penggeledahan tersebut. Ia juga menolak memberikan tanggapan apapun.
Petugas KPK membawa berkas yang tersimpan dalam tiga buah koper. Berkas tersebut di antaranya berupa data Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2015.
Sementara itu sekitar pukul 23.00 WIB, rombongan penyidik KPK juga meninggalkan rumah dinas Ketua DPRD Kota Malang Arief Wicaksono. Empat mobil petugas antirasuh itu meninggalkan rumah di Jalan Panji Suroso Kota Malang, setelah melaksanakan pemeriksaan.
Arief sendiri terlihat tiba sekitar pukul 21.00 WIB dengan mengenakan jaket hitam, sementara penyidik KPK sudah berada di dalam rumah.
Petugas KPK membuka pintu belakang mobil dan memasukkan sesuatu dan dengan cepat meninggalkan lokasi.
Tiga anggota DPRD Kota Malang yang datang di lokasi, memastikan Arief masih berada di dalam rumah. Namun yang bersangkutan terlalu capek dan tidak bisa menemui wartawan.
"Istirahat, ada di dalam, beliau capek ingin istirahat. Maaf tidak bisa menemui teman-teman," kata Abdul Hakim, yang diikuti Soeprapto dan Priyatmoko Utomo anggota DPRD Kota Malang asal PDIP.
Bersamaan, penyidik juga menyelesaikan pemeriksaan di Kantor Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR). Penyidik mengambil berkas proyek selama 2014-2016 di mana saat itu PUPR masih dijabat Djarot Edy Sulistyo.
Hingga saat ini KPK belum memberikan pernyataan resmi tentang penggeledahan di sejumlah titik di Kota Malang. KPK dalam waktu dekat dijadwalkan akan menggelar konferensi pers di Jakarta.
"Secepatnya setelah diperoleh selesai, akan kita sampaikan. Kita secepatnya komunikasi dengan teman-teman di lapangan," kata Juru Bicara KPK Febry Adriansyah di UMM.
Baca juga:
4 Pejabat Pemkot Malang diperiksa KPK di ruang kerja wali kota
Kantor diobok-obok KPK, Wakil Wali Kota Malang tak tahu yang dicari
KPK tetapkan tersangka sejumlah penyelenggara negara Kota Malang
Giliran gedung DPRD Kota Malang digeledah KPK
Rapat Banggar DPRD Malang dihentikan saat KPK lakukan penggeledahan
KPK tetapkan Ketua DPRD Kota Malang tersangka korupsi
-
Kenapa Mulsunadi ditahan KPK? Untuk kebutuhan penyidikan tim penyidik melakukan penahanan MG untuk 20 hari pertama terhitung tanggal 31 Juli 2023 sampai dengan 19 Agustus 2023
-
Kapan KPK menahan Mulsunadi? "Untuk kebutuhan penyidikan tim penyidik melakukan penahanan MG untuk 20 hari pertama terhitung tanggal 31 Juli 2023 sampai dengan 19 Agustus 2023
-
Dimana penggeledahan dilakukan oleh KPK? Kepala Bagian (Kabag) Pemberitaan KPK Ali Fikri menyebut penggeledahan kantor PT HK dilakukan di dua lokasi pada Senin 25 Maret 2024 kemarin. "Tim Penyidik, telah selesai melaksanakan penggeledahan di 2 lokasi yakni kantor pusat PT HK Persero dan dan PT HKR (anak usaha PT HK Persero)," kata Ali Fikri kepada wartawan, Rabu (27/3).
-
Apa yang tertulis di karangan bunga yang diterima oleh KPK? Dalam karangan bunga tertulis 'selamat atas keberhasilan anda memasuki pekarangan tetangga'. Tertulis pengirimnya adalah Tetangga.
-
Apa yang jadi dugaan kasus KPK? Pemeriksaan atas dugaan pemotongan dan penerimaan uang, dalam hal ini dana insentif ASN Bupati Sidoarji Ahmad Muhdlor Ali diperiksa KPK terkait kasus dugaan pemotongan dan penerimaan uang, dalam hal ini dana insentif ASN di lingkungan BPPD Pemkab Sidoarjo.
-
Siapa yang ditahan oleh KPK? Eks Hakim Agung Gazalba Saleh resmi ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Kamis (30/11/2023).