Wali Kota Sebut 600 Pelajar di Bandung Terpapar Radikalisme
Sekitar 600 pelajar di Kota Bandung terindikasi terpapar paham radikal. Wali Kota Bandung Oded M Danial mengutip data dari kepolisian.
Sekitar 600 pelajar di Kota Bandung terindikasi terpapar paham radikal. Wali Kota Bandung Oded M Danial mengutip data dari kepolisian.
"Ada 600 anak. Ada SMP, bahkan katanya SD juga, di Kota Bandung," kata Oded di Pendopo Kota Bandung. Seperti dilansir Antara, Selasa (29/10).
-
Siapa yang kuliah di Bandung? Baik Kika maupun Jema tengah menjalani studi di Bandung, Jawa Barat.
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Apa yang dilakukan Kika dan Jema di Bandung? Baik Kika maupun Jema tengah menjalani studi di Bandung, Jawa Barat.
-
Siapa Pak Raden? Tanggal ini merupakan hari kelahiran Drs. Suyadi, seniman yang lebih akrab disapa dengan nama Pak Raden.
-
Apa yang unik dari gang permukiman padat penduduk di Bandung ini? Walaupun berukuran hanya selebar badan, kondisi gang padat penduduk di Kota Bandung ini amat bersih dan rapi
Dia menuturkan, data mengenai pelajar yang terpapar radikalisme diperoleh dari kepolisian. Ini menyusul aksi-aksi unjuk rasa yang berujung bentrok.
Wali Kota mengimbau para orang tua, guru, dan kepala sekolah di Kota Bandung meningkatkan pengawasan dan upaya untuk mencegah pelajar kena paparan paham radikal.
"Terutama kepada orang tua dan para kepala sekolah dan guru jangan sampai anak-anak itu jadi korban," kata dia.
Oded juga mengatakan, Pemerintah Kota Bandung berkoordinasi dengan Kepolisian, Komando Distrik Militer, dan pemangku kepentingan yang tergabung dalam Forum Koordinasi Pimpinan Daerah dalam upaya menangkal penyebaran radikalisme.
Dia berharap tidak ada lagi aksi-aksi massa yang diwarnai bentrokan dan kerusuhan. "Kita tidak berharap ada tindakan anarkis," kata dia.
Baca juga:
Kepala BNPT Ingatkan Bahaya Penyebaran Paham Radikal Terorisme
Ma'ruf Amin dan Menlu Maroko Sepakat Cegah Radikalisme
Gebrakan Para Menteri Baru Jokowi
Mencegah Radikalisme Berkembang di Kalangan Generasi Muda Banten
3 PR Besar Soal Alutsista & TNI yang Harus Diselesaikan Menhan Prabowo
Wapres Ma'ruf Amin Perintahkan Santri di Garis Terdepan Tangkal Paham Radikal