Wali Kota Tangerang Usut Operasi Batok, Modus Pungli ke Penerima Bansos
"Ada lagi yang istilahnya di lapangan, namanya operasi batok begitu. Jadi kalau uangnya diterima langsung sama penerima ini kita lagi investigasi," ungkapnya.
Wali Kota Tanggerang Arief R Wismansyah mengungkapkan permasalahan di lapangan terkait penyaluran bantuan sosial (bansos) kepada warga sangat kompleks atau rumit. Mulai dari data ganda, target penerima, jumlah petugas hingga pungutan liar.
"Jadi kita tahu masalahnya sangat kompleks ya, ibaratnya ada gula ada semut permasalahannya pasti ada," kata Arief dalam webinar melalui chanel youtube KPK RI, Kamis (19/8).
-
Kapan Pangeran Cokrokusumo meninggalkan Bangkalan? Pada tahun 1845, rombongan Pangeran Cokrokusumo berangkat dari istana Kesultanan Bangkalan dengan menyeberangi selat Madura dan mendarat di pantai Gresik.
-
Di mana situs Banten Girang berada? Lalu, ada juga situs Banten Girang yang berbentuk gua dan merupakan peninggalan Kerajaan Sunda saat masih menguasai Banten, sebelum berdirinya Kesultanan Surosowan tahun 932 dan 1030 masehi.
-
Apa yang dimaksud dengan santet Banyuwangi? Santet Banyuwangi punya sejarah panjang sejak zaman kerajaan. Banyuwangi dikenal dengan julukan kota santet. Kini santet sering hanya dipahami sebagai sesuatu yang buruk, padahal tidak demikian.
-
Kapan batuk dianggap kronis? Jika batuk berlangsung lebih dari dua minggu, ini dapat dikategorikan sebagai batuk kronis.
-
Di mana Bandara Banyuwangi berlokasi? Bandara Banyuwangi menjadi bandara pertama di Indonesia yang berkonsep ramah lingkungan.
-
Kenapa Kodak bangkrut? Banyak pihak menilai bahwa keterpurukan yang dialami Kodak karena kalah saing dengan kamera digital yang saat itu semakin banyak ditemukan di pasaran.
Seperti, Arief menyebut ada salah satu masalah yang sedang dilakukan investigasi yakni modus pungli yang disebut dengan nama 'Operasi Batok' yang meminta uang dari para penerima bantuan.
"Ada lagi yang istilahnya di lapangan, namanya operasi batok begitu. Jadi kalau uangnya diterima langsung sama penerima ini kita lagi investigasi," ungkapnya.
Arief menyebut para oknum tersebut kerap meminta uang kepada para penerima bantuan dengan dalih uang lelah atau lain sebagainya, dengan besaran yang variatif mulai daro Rp50 ribu atau lebih.
"Itu ada oknum-oknum dibawah yang nanti nyamperin mana uang setoran Rp50 ribu, atau berapa dengan alasan uang lelah uang cape dan sebagainya," katanya.
Namun demikian, Arief menemukan adanya fakta dilapangan ternyata tidak sedikit para penerima yang dengan sukarela memberikan uang tersebut, karena merasa telah dibantu oleh si oknum tersebut.
"Tapi ada juga yang seolah-olah simpatik begitu, karena merasa kita kan sudah dibantuin pak sudah didata kita kasih seikhlasnya begitu," ujarnya.
"Ya, kalau menurut saya sih tidak bisa diberikan karena itu memang adalah hak penerima yang sudah dilakukan pendataan. Memang berkaitan pungli ini banyak sekali," lanjutnya.
Baca juga:
Curhat Pilu Sopir Kontainer di Pasar Caringin Bandung, Kena Pungli Hampir Rp1 Juta
Saber Pungli Dalami Temuan Bansos Sembako Tak Sesuai Kualitas di Bandung Barat
Saber Pungli Temukan Dugaan Pemalsuan Kualitas Beras BNPT di Bandung Barat
Polisi Tangkap 2 Pelaku Pungli di Pelabuhan Bakauheni, 1 Pegawai BPBD Lampung Selatan
Viral, Pemalak Terekam Pukul Sopir Truk di Padang Memaksa Diberi Uang