Wamenag: Kontestasi Politik Tak Boleh Menggerus Persatuan & Persaudaraan Anak Bangsa
Wamenag mengajak semua elemen bangsa untuk memperkuat persaudaraan.
Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi mengajak semua elemen bangsa untuk memperkuat persaudaraan dan tak membiarkan kontestasi politik menggerus persatuan yang telah terjalin.
"Kontestasi politik tidak boleh menggerus persatuan bangsa dan mengikis persaudaraan antaranak bangsa," ujar Zainut, Jumat (12/5).
-
Mengapa Pemilu 2024 penting? Pemilu memegang peranan penting dalam sistem demokrasi sebagai alat untuk mengekspresikan kehendak rakyat, memilih pemimpin yang dianggap mampu mewakili dan melayani kepentingan rakyat, menciptakan tanggung jawab pemimpin terhadap rakyat, serta memperkuat sistem demokrasi.
-
Bagaimana Pemilu 2024 diatur? Pelaksanaan Pemilu ini diatur dalam Peraturan KPU (PKPU) Nomor 3 Tahun 2022 Tentang Tahapan dan Jadwal Pemilu 2024. Regulasi ini diteken KPU RI Hasyim Asyari di Jakarta, 9 Juni 2022.
-
Kapan Pemilu 2024? Sederet petahana calon legislatif (caleg) yang sempat menimbulkan kontroversi di DPR terancam tak lolos parlemen pada Pemilu 2024.
-
Apa saja yang menjadi tahapan pemilu 2024? Melansir dari berbagai sumber, berikut ini merdeka.com merangkum informasi tentang apa saja tahapan pemilu 2024, berikut jadwal serta alurnya. Simak ulasannya sebagai berikut. Tahapan Pemilu 2024 Dikutip dari laman KPU mereka merilis informasi tentang tahapan yang akan dilalui di pemilu 2024.
-
Kapan Pemilu 2024 akan diadakan? Pemungutan dan Penghitungan Suara: tanggal 14 Februari 2024 - 15 Februari 2024
-
Kenapa Pilkada 2024 penting? Pemilihan kepala daerah serentak ini menjadi ajang untuk menilai kembali kinerja para pejabat yang sedang menjabat, sekaligus kesempatan bagi calon baru untuk menawarkan visi dan misi mereka dalam membangun daerah masing-masing.
Zainut mengatakan, pembedaan ‘kami’ dan ‘mereka’ dalam kategori sosial acapkali menciptakan jarak antara satu kelompok dengan kelompok lain, satu golongan dengan golongan lain. Bahkan tidak jarang menyuburkan rasa kebencian, terlebih di tahun politik.
Menurut Zainut, sikap, cara pandang dan praktik moderasi menjadi hal yang relevan dijadikan sebagai perspektif dalam melihat persoalan bangsa dan menyikapi perbedaan di antara sesama anak bangsa.
"Moderasi beragama adalah sikap jalan tengah, washatiyyah, tidak berada dalam kutub ekstrem dan tidak berlebih-lebihan dalam segala hal. Segala yang berlebih-lebihan seringkali membawa akibat kurang baik, termasuk dalam memuji atau mengkritik melalui media sosial," katanya.
Zainut menyebut, seseorang atau sekelompok orang akan dipandang moderat apabila mampu mengelola perbedaan menjadi energi untuk kemajuan. Siapa pun yang berbeda pendapat mengenai sesuatu masalah tidak seyogianya dipandang sebagai musuh, tetapi saudara dan kawan dalam berpikir.
"Meski saya tidak sependapat dengan Anda, tetapi hak Anda untuk menyampaikan pendapat saya hormati dan saya bela sampai kapan pun. Begitulah gambaran sikap moderat dalam menyikapi perbedaan," kata dia.
Sebuah kemunduran dalam budaya bangsa, kata Zainut, adalah ketika ada sebagian orang menjauhi sebagian yang lain karena tidak sepaham, berbeda mazhab, berbeda paham keagamaan, atau berbeda kubu politik.
Orang atau kelompok yang berbeda enggan berdialog dan bertukar pikiran dengan yang lain karena secara apriori mengedepankan sikap defensif dan ofensif, bukan sikap dialogis.
"Penanaman wawasan moderasi beragama di dunia pendidikan dan media sosial diharapkan dapat menetralkan sikap ekstrem dalam berbagai hal," katanya, dilansir dari Antara.
(mdk/tin)