Wamenhan Sebut Industri Pertahanan Unsur Rahasia Bukan Kepentingan Komersil
Menurut dia, negara lain benar-benar melakukan riset tentang ketahanan nasional negaranya. Negara yang sudah menerapkan itu Singapura dan Jepang.
Wakil Menteri Pertahanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan, sudah satu bulan lebih belajar mendeteksi model industri pertahanan di Indonesia. Menurut dia, ada yang tidak pas dalam industri pertahanan tanah air.
"Bahwa industri pertahanan kita dikonotasikan seperti umum. Jadi sebetulnya sebuah negara, jika dipelajari dari seluruh negara yang ada, di lingkungan di dekat kita, tetangga kita, industri pertahanan kita mandiri. Betul-betul untuk kepentingan pertahanan karena di dalamnya ada unsur kerahasiaan dan sebagainya," kata Sakti di Jakarta, Jumat (29/11).
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
-
Kenapa Wa Kepoh begitu digemari pendengar? Kehadirannya selalu ditunggu para pendengar, karena gaya mendongeng yang disampaikan unik. Wa Kepoh bahkan bisa menirukan banyak suara tokoh dan membuat suasana cerita jadi hidup meski hanya mengandalkan audio.
-
Kapan Luweng Wareng terbentuk? Gua ini terbentuk ribuan tahun lalu akibat proses geologi amblasnya tanah dan vegetasi yang ada di atasnya ke dasar bumi.
-
Bagaimana bentuk Gua Kemang? Berbentuk Tidak Simetris Melansir dari kebudayaan.kemdikbud.go.id, Gua Kemang sendiri berbeda dari gua-gua lainnya yakni memiliki bentuk yang tidak simetris.
-
Kapan Waduk Kembangan buka? Jam operasional Waduk Kembangan adalah setiap hari, mulai pukul 07.00 hingga 19.30 WIB.
Dia menuturkan, temuan itu secara perlahan akan disampaikan dengan seluruh stakeholder. Pria yang memiliki latar belakang pengusaha ini menegaskan, di Australia, Amerika Serikat, Singapura, Vietnam, serta India, industri pertahanannya tidak masuk ke dalam industri komersil.
"Jadi, kalau dia melakukan komersialisasi, yaitu antar negara dan itu kepentingan pertahanan, tidak lagi untuk kepentingan komersil. Sebetulnya di kita, Industri pertahanan kita di thread sebagai atau dikelola atau di-manage sebagai perusahaan biasa. Kalau dimasukkan di kelompok itu, yang dilihat rugi laba," ungkap Sakti.
Menurut dia, negara lain benar-benar melakukan riset tentang ketahanan nasional negaranya. Negara yang sudah menerapkan itu Singapura dan Jepang.
"Saya melakukan benchmarking. Jadi Australia defence, Singapore defence, India defence, termasuk Jepang. Industri pertahanan di sana, tidak masuk dalam korporasi komersil, tapi masuk untuk kepentingan pertahanan dari negaranya," kata dia.
Akan Mengkaji Anggaran Demi Postur Pertahanan Ideal
Sakti mengatakan bersama Menhan Prabowo Subianto, 5 tahun ke depan akan mengkaji anggaran pertahanan. Kajian itu dilakukan agar anggaran pertahanan itu efektif.
"Saya bersama menteri pertahanan akan mereview anggaran selama 5 tahun ke depan. Agar efektif digunakan untuk kepentingan membentuk postur pertahanan yang ideal, untuk bangsa ini," kata Sakti.
Menurut dia, untuk postur ideal baik TNI AD, AU, dan AL mempunyai ukuran. Dia menargetkan dalam kepemimpinan lima tahun semua persoalan itu dituntaskan.
"Postur yang ideal, tentu dari 3 Matra sudah ada yang namanya minimum essentials force. Nah itu yang akan kita capai 5 tahun ini," ujar dia.
Namun demikian, masih kata dia, sedapat mungkin kebutuhan dari alutsista atau hal-hal yang dibutuhkan pertahanan ini, berasal dari negeri sendiri. "Sedapat mungkin bisa ditemui atau dikembangkan melalui industri dalam negeri," ucap Sakti.
Berikan Kesempatan
Dia menuturkan, memang dalam aturan, yang utama dalam belanja alutsista, produk khusus yang dikategorikan utama, tetap diserahkan kepada pemerintah. Baru swasta lokal berada di ranah seperti bahan baku, dan lainnya diberikan.
Meski demikian, akan mencoba memberikan kesempatan, kepada seluruh industri lokal yang ada.
"Kesimpulannya harus diberikan kesempatan. Kalau tahun pertama dikasih kesempatan dia belum berhasil, tahun kedua mesti berhasil. Tahun kedua berhasil tapi kurang jago ya tahun ketiga mesti. Itu satu hal. Yang kedua kembali lagi seperti ucapan saya yang pertama kali tadi. Industri pertahanan ini musti harus dikoreksi pemahamannya harus dikoreksi. Yang core sifatnya itu memang harus ditangani khusus oleh negara," jelas Sakti.
Soal pernyataan Presiden Jokowi mengutamakan produksi lokal, bukan berarti harus dihentikan impor dari luar negeri secara seutuhnya. Menurut Wahyu, industri pertahanan Indonesia harus cepat berkembang dan beradaptasi dengan memanfaatkan anggaran yang ada, secara optimal.
"Misalnya sekarang ini impornya USD 1 miliar setahun, ke depan ini diharapkan ya cuma USD 200 juta," tutur Sakti.
Roadmap 5 Tahun Ke Depan
Menurut dia, apa yang dikerjakan hari ini, menjadi bagian roadmap Kemenhan dalam 5 tahun ke depan, yang sampai saat ini dimatangkan.
"Sebentar lagi kita punya roadmap. Menteri pertahanan dalam 5 tahun mendatang tentang pertahanan akan seperti apa. Bahkan sampai 25 tahun yang akan datang," tutur Sakti.
Namun, sampai saat ini masih dipersiapkan, dan akan disampaikannya dengan waktu yang tidak terlalu lama. "Saya dengan tim mempersiapkan ini semua agar lebih presisi," pungkasnya.
Reporter: Putu Merta Surya Putra
(mdk/gil)