Wanita di Papua Dituduh Menculik Dibakar, Polisi Minta Warga Tak Main Hakim Sendiri
Kejadian tersebut berlokasi di kompleks Kokoda Kilometer 8 Kelurahan Klasabi Distrik Sorong Manoi, Kota Sorong pada Selasa pagi yang mengakibatkan korban meninggal dunia.
Kepolisian daerah Papua Barat minta masyarakat tidak main hakim sendiri dan menyerahkan proses hukum kepada kepolisian setelah kejadian pengeroyokan dan pembakaran terhadap seorang wanita yang diduga oleh warga sebagai pelaku penculikan anak di Kota Sorong.
Kabid Humas Polda Papua Barat Komisaris Besar Adam Erwindi membenarkan tindakan pembakaran seorang Wanita di Kota Sorong karena diduga warga sebagai pelaku penculikan anak.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
-
Mengapa remaja ini viral? Dalam sebuah video TikTok yang diunggah oleh akun @reyvasky_, potret remaja yang disebut mirip dengan Arhan menjadi viral dengan cepat.
-
Mengapa kasus penganiayaan anak SD di Jombang ini viral? Usai video penganiayaan itu viral, aparat Polres Jombang mencari tahu identitas pelaku dan korban.
-
Kenapa video anak dan ibunya berpelukan saat gempa Batang viral? Video tersebut viral di media sosial dan menarik simpati para warganet yang menyaksikannya.
-
Mengapa Ciwang Mak Oyah viral? Kabarnya, beberapa video yang memberi ulasan jajanan ciwang ini viral hingga FYP di media TikTok dan Instagram.
-
Kenapa Pantai Cemara Cipanglay sempat viral? Sebelumnya, Pantai Cemara Cipanglay sempat viral di media sosial, karena jadi salah satu pantai yang tersembunyi dan belum banyak diketahui masyarakat umum.
"Iya benar, tadi pagi telah terjadi pengeroyokan dan pembakaran terhadap seorang wanita. Info awal setelah saya konfirmasi ke Kapolresta Sorong Kota Kombes Happy Perdana Yudianto," kata Adam, dilansir Antara, Selasa (24/1).
Kejadian tersebut berlokasi di kompleks Kokoda Kilometer 8 Kelurahan Klasabi Distrik Sorong Manoi, Kota Sorong pada Selasa pagi yang mengakibatkan korban meninggal dunia.
"Info awal korban diduga pelaku penculikan anak oleh masyarakat Kokoda, sehingga korban diamuk masa. Korban sempat diamankan bhabinkamtibmas karena jumlah masa yang terlalu banyak, bahkan salah satu massa menyiramkan bensin dan membakar korban" jelas Kabid Humas.
Sementara itu, untuk penyebab kejadian benar tidaknya korban adalah pelaku penculikan anak, Kapolresta Sorong Kota masih mendalami dan juga akan melakukan proses hukum terhadap pelaku yang main hakim sendiri.
"Imbauan kepada masyarakat Papua Barat jangan termakan isu penculikan anak, bila benar terjadi penculikan agar melapor kepada pihak kepolisian," lanjut dia.
Mantan Kapolres Manokwari itu juga mengingatkan kepada warga, ada konsekuensi yang akan ditanggung jika warga main hakim sendiri bahkan sampai menghilangkan nyawa seseorang.
"Bila terjadi kejadian seperti ini akan ada konsekuensi hukum sendiri kepada massa yang membakar korban tersebut, semoga kejadian seperti ini tidak terjadi lagi" tandas dia.
(mdk/eko)