Wapres Dorong Kerja Sama Lintas Sektor Mempercepat Perbaikan Gizi
"Kerja kolaboratif lintas sektoral adalah kunci untuk mencapai keberhasilan dalam agenda pembangunan. Oleh karena itu, kerja cerdas dan kolaboratif dari kita semua harus terus ditingkatkan," kata Wapres.
Wakil Presiden meminta seluruh pihak, termasuk kementerian dan lembaga pemerintah non-kementerian (K/L) dan pemerintah daerah, untuk meningkatkan kolaborasi dan kerja sama lintas sektor untuk mempercepat perbaikan gizi di Indonesia. Berbagai pihak terkait tersebut antara lain mitra pembangunan, akademisi dan organisasi profesi, kelompok bisnis dan dunia usaha, termasuk organisasi kemasyarakatan.
"Kerja kolaboratif lintas sektoral adalah kunci untuk mencapai keberhasilan dalam agenda pembangunan. Oleh karena itu, kerja cerdas dan kolaboratif dari kita semua harus terus ditingkatkan," kata Wapres di acara Scalling Up Nutrition (SUN) Annual Meeting 2021 dilansir Antara, Selasa (23/11).
-
Siapa yang bertemu dengan Wapres Maruf Amin? Wapres Ma'ruf Amin sempat bertemu dengan Duta Besar Regional untuk UNICEF Asia Timur dan Pasifik, Choi Siwon yang menjadi salah satu pembicara di ASEAN Business and Investment Summit usai acara ASEAN Business Awards (ABA) di Jakarta.
-
Di mana Wapres Ma'ruf Amin akan mencoblos? Wakil Presiden (Wapres) RI, Ma’ruf Amin direncanakan mencoblos di TPS 33 Kecamatan Tapos, Depok.
-
Kapan Wapres Ma'ruf Amin dijadwalkan mencoblos? Ma’ruf dan keluarga dijadwalkan menggunakan hak pilihnya pukul 09.00 Wib.
-
Siapa yang akan mendampingi Wapres Ma'ruf Amin mencoblos? Wapres akan berangkat ke TPS bersama keluarga.
-
Kapan Alimin bin Prawirodirjo lahir? Lahir di Surakarta, Jawa Tengah pada tahun 1889, pria yang kerap disapa Alimin ini terlahir dari kalangan keluarga miskin.
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
Kepada para mitra pembangunan Indonesia, Wapres mendorong agar para mitra dapat memberikan rekomendasi kebijakan dengan berdasarkan bukti konkret.
"Saya mendorong agar mitra pembangunan dapat memberikan rekomendasi kebijakan berbasis bukti, serta memberikan pembelajaran praktik baik," tuturnya.
Sementara kepada para akademisi dan berbagai organisasi profesi terkait, Wapres meminta kelompok cendekiawan tersebut dapat menjaga kualitas intervensi dengan meningkatkan riset dan kajian.
Berbagai ormas juga diharapkan memberikan penguatan kapasitas, dukungan teknis serta pendampingan pelaksanaan program di lapangan kepada masyarakat.
"Akademisi dan organisasi profesi dapat menjaga kualitas intervensi dengan kajian, penelitian ilmiah, dan pendampingan masyarakat," tambahnya.
Selain itu, khusus kepada kelompok bisnis dan dunia usaha, Wapres meminta untuk lebih banyak menghasilkan produk terkait perbaikan gizi dan meningkatkan tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility (CSR).
"Kelompok bisnis dan dunia usaha dapat mendorong upaya perbaikan gizi melalui produk yang dihasilkan, corporate social responsibility (CSR), maupun lingkungan kerja," tegasnya.
Oleh karena itu, Wapres berharap perbaikan gizi Indonesia, yang telah menunjukkan perbaikan signifikan dalam 10 tahun terakhir, dapat segera terwujud dengan cita-cita Indonesia Emas 2045 pada saat perayaan 100 tahun kemerdekaan RI.
"Untuk mewujudkannya, kita harus mencapai target perbaikan gizi dengan kerja cerdas, koordinasi yang efektif, dan komitmen kepemimpinan yang kuat dari seluruh pemangku kepentingan," ujar Wapres.
Baca juga:
Anak-Anak di Afghanistan Meninggal karena Kelaparan
Penyebab Gizi Buruk pada Anak, Ketahui Gejala dan Cara Mengatasinya
Dinkes: Angka Stunting di Cianjur Turun, Tinggal 7.987 Anak
51.370 Balita di Kabupaten Bogor Alami Masalah Gizi
Menkes: Permasalahan Gizi Balita di Indonesia Masih Cukup Tinggi