Warga Depok Teriak, Proyek Jembatan Mampang Tak Kunjung Selesai Bikin Macet Makin Menggila
Dampak lain dari proyek itu adalah bangunan masjid yang ikut retak.
Proyek itu sudah sepekan tak ada pengerjaan padahal semula dijanjikan selesai akhir 2023 lalu.
- Deretan Rumah di Semarang Ini Rusak Parah Diduga karena Proyek Jembatan Tol, Begini Penampakannya
- Ngamuk, Darah Dedi Mulyadi Mendidih Proyek Pembangunan Jembatan di Palak Preman yang Baru Keluar dari Penjara
- Marak Beredar Sejumlah Nama Caleg Depok Lolos ke Kursi Dewan, Bawaslu Minta Masyarakat Tak Percaya
- Warga Cimanggis Ditemukan Tewas Membusuk dalam Kamar Kos di Pondok Cina Depok
Warga Depok Teriak, Proyek Jembatan Mampang Tak Kunjung Selesai Bikin Macet Makin Menggila
Warga yang setiap hari melintas di persimpangan Mampang mengeluh lambannya pengerjaan proyek jembatan tersebut. Proyek tersebut sudah mangkrak sejak sepekan.
Seharusnya proyek tersebut selesai pada 31 Desember 2023 lalu. Tetapi hingga Januari 2024, tidak ada progres apapun dari proyek tersebut.
Surahman, warga Kelurahan Mampang mengatakan, dampak dari mangkraknya proyek tersebut adalah kemacetan panjang. Dia memerlukan waktu hingga 1 jam untuk melewati simpang Mampang.
"Macetnya itu jam 07.00-10.00 WIB kalau pagi. Nah kalau malam jam 16.00- 19.00 WIB. Kalau dari arah timur mulainya dari Polsek Pancoran Mas sementara dari arah barat sampai Saung Telaga, itu bisa 1 kilometer lebih, untuk melintas bisa 1 jam lebih," katanya, Jumat (5/1).
Warga berharap agar proyek segera diselesaikan. Surahman meminta pemerintah segera turun tangan agar proyek tidak terbengkalai begitu saja. Dia mengatakan, sejak mulai dikerjakan hingga saat ini sudah tiga kontraktor berbeda yang mengerjakan proyek.
"Ini yang ketiga, biar cepat dilanjutkan jangan sampai kaya gini, kasihan masyarakat mau berangkat kerja dan ada keperluan lainnya," ujarnya.
Ahmad Fauzan, warga lainnya mengatakan, kemacetan makin parah sejak ada pengerjaan jembatan pada 2023. Dia pun kesal karena hingga pergantian tahun proyek tidak selesai dan menyebabkan aktivitas warga terganggu.
"Hampir tiap hari macet, dampaknya ya luar biasa, lebih parah dari sebelumnya, macetnya dari Sawangan bisa 1 jam, apalagi kalau ditambah banjir. Ya dilihat sendiri aja progresnya bagaimana. Di akhir Desember enggak ada (pengerjaan), cuma dikeruk-keruk kalinya sama pasang blok," katanya.
Dampak lainnya adalah keretakan yang terjadi di bangunan sekitar. Seperti yang terjadi di Masjid Al Istiqomah yang terlihat retak di sejumlah dindingnya. Bahkan lantai ambles hingga 2 sentimeter.
"Ini sudah lambat (pengerjaaannya). Ini masjid mblesek (ambles), turun 2 CM. Ada retak (di dinding), itu imbasnya karena mesin yang gede itu," kata DKM Al Istiqomah, Mujti.
Menurutnya pekerja yang mengerjakan proyek tidak efisien. Mereka baru mulai kerja pukul 16.00 WIB.
"Mau Ashar, orang mau adzan baru dikerjain, enggak pagi kerjanya, enggak selesai-selesai pekerjaannya, kayanya main-main ini pekerjaannya," keluhnya.
Mujti juga menuturkan, mandor proyek itu juga sudah sering kali ganti orang. Dia menduga itu menjadi penyebab molornya pengerjaan hingga mangkrak saat ini.
"Ganti lagi, ganti lagi mandornya, ya mau selesai gimana," ujarnya.
Dirinya mengaku tidak menolak atau mempermasalahkan pembangunan. Namun dia berharap agar tidak mengganggu masyarakat. Bahkan seringkali masjid disalahkan karena lokasi kerap banjir saat air datang dari Bogor.
"Masjid ini ada dari tahun 1828, lama kan," kata Mujti.