Warga Keluhkan Bau Busuk Akibat Tumpukan Sampah di Pasar Pal Depok
"Bau banget ini jalan mau masuk pasar. Tempat parkir motor juga jadi tempat numpuk sampah," kata salah satu warga.
Tumpukan sampah terlihat di TPS Pasar Pal Depok pasca-libur lebaran 2019. Sampah menimbulkan bau tidak sedap, bahkan air tumpukan sampah mengalir ke jalan.
"Bau banget ini jalan mau masuk pasar. Tempat parkir motor juga jadi tempat numpuk sampah," kata salah satu warga, Sari di lokasi, Minggu (9/6).
-
Kapan Sawah Segar Sentul buka? Sawah Segar Sentul buka setiap Selasa–Minggu pukul 09.00-18.00 WIB saat weekdays. Saat weekend, buka pukul 08.00-18.00 WIB.
-
Kenapa Omah Sampah Plumpang dibentuk? Awalnnya, sejumlah pemuda risih melihat banyak sampah menumpuk di berbagai sudut desa. Saat itu, gunungan sampah ditemukan di tepi jalan, sawah, hingga lahan kosong. Hal ini mendorong mereka mengambil langkah inovatif.
-
Kapan Omah Sampah Plumpang didirikan? Pada tahun 2020 lalu, bertepatan dengan pandemi, Hamid beserta beberapa temannya menginisiasi Omah Sampah Plumbang.
-
Apa yang dihasilkan dari pengelolaan sampah di TPST Kedungrandu? Dalam sehari, mereka bisa mengolah sekitar 15 ton sampah. Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Randu Makmur Desa Kedungrandu, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, mampu meraup omzet hingga Rp140 juta per bulan dari hasil mengelola sampah di Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Kedungrandu.
-
Apa yang dihasilkan oleh Omah Sampah Plumpang dari sampah organik? Sampah organik diolah menjadi pupuk organik dan maggot BSF. Pembuatan pupuk cair dilakukan dengan cara menyimpan sisa makanan dan dedaunan selama dua minggu. Hasil fermentasi sampah organik itu digunakan sebagai pupuk cair.
-
Apa itu Sebelik Sumpah? Sebelik Sumpah, sebuah cendera mata atau sejenis perhiasan milik Orang Rimbo di Provinsi Jambi. Tiap daerah di Indonesia memiliki kerajinan tradisional yang digunakan sebagai perhiasan atau cendera mata oleh penggunanya. Bahkan, benda tersebut disebut-sebut memiliki kisah dan mitos dibaliknya.
Menurutnya, sampah menjadi masalah rutin dari tahun ke tahun saat libur lebaran berakhir. Tumpukan sampah tersebut kemungkinan baru akan diangkut besok usai petugas kebersihan kembali aktif bekerja.
"Mungkin baru besok (Senin) diangkut," ucapnya.
Kepala UPT Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung, Ardan Kurniawan menerangkan, produksi sampah memang meningkat selama puasa dan lebaran. Kenaikan volume sampah mencapai 200 ton dibanding hari biasa.
"Sekarang ini kami mencatat tiap hari sampah yang dibuang sebanyak 1.011 ton. Biasanya sampah yang dibuang di TPA sekitar 850-900 ton sampah per hari," ujarnya.
Ardan mengaku tidak melakukan persiapan khusus selama Ramadan dalam mengelola masalah sampah. Pihaknya hanya melayani pengangkutan sampah dari warga Depok untuk dibuang ke TPA tersebut.
"Tetap kami terus menerima sampah dan menata sampah itu sebisa mungkin. Karena kondisi TPA Cipayung sudah overload atau sudah melebihi kapasitas," tambahnya.
Saat ini, ketinggian sampah sudah mencapai 23 meter dari permukaan tanah di tiga kolam yang ada di TPA Cipayung. Melihat kondisi itu, pihaknya terus upayakan semaksimal mungkin untuk menata di area yang memungkinkan untuk pembuangan sampah.
"Kalau ideal ketinggian TPA yah 20 meter, kita usahakan ratakan ke area yang memungkinkan untuk membuang sampah," paparnya.
Ardan berharap, warga Depok untuk bisa memilah sampah organik dan non organik, sehingga beban TPA Cipayung berkurang. Jika langkah ini dilakukan, sampah yang dibuang ke TPA Cipayung hanya sampah residu.
"Memilih dan memilah sampah bisa berkurang sampah ke TPA Cipayung 200-300 ton," pungkas Ardan.
Baca juga:
Otoritas Kenya Rekrut Remaja Pengangguran untuk Bersihkan Sampah
Ini Penampakan Sampah yang Kotori Gunung Everest
Bersih-Bersih Gunung Everest: 11 Ton Sampah dan Empat Jasad Pendaki Diturunkan
Melihat Dari Udara Kondisi Terkini TPST Bantar Gebang
Pemprov DKI Akan Kelola Sampah Basah Jadi Pakan Ternak