Warga Kosambi Tangerang Murka, Rusak & Bakar Truk Tambang Langgar Jam Operasi dan Sebabkan Banyak Kecelakaan
Warga menyebut Peraturan Bupati soal jam operasional truk tambang di wilayah Kosambi sekadar pajangan. Mereka minta pemkab tutup aktivitas tambang.
Lalu lintas truk angkutan material proyek pembangunan di wilayah Pantura, Kabupaten Tangerang memicu kemarahan warga. Masyarakat melakukan aksi blokade di Desa Salembaran Jaya, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang.
Tak hanya pemblokiran jalan, massa yang jengkel dengan aktivitas truk karena melanggar aturan Pemkab Tangerang dirusak dengan dibakar.
- Cegah Ricuh di Kosambi Terulang, Larangan Truk Tambang Melintas di Tangerang Raya Diperpanjang
- Penjarahan di Tengah Ricuh Perusakan & Pembakaran Truk di Kosambi, Ini Penjelasan Polisi
- Kronologi Warga Kosambi Tangerang Murka hingga Bakar Truk Tambang Usai Tabrak Anak SD
- Usai Kabur, Sopir Truk Tambang Tewaskan Ibu-Anak di Parungpanjang Serahkan Diri & jadi Tersangka
Maman (45), warga Salembaran, Kosambi menegaskan pemblokiran akses jalan menuju kawasan proyek PIK 2, Tangerang terpaksa dilakukan setelah banyaknya korban jiwa yang ditimbulkan akibat kecelakaan lalu lintas karena beroperasionalnya truk angkutan tambang yang tidak beraturan. Terakhir, seorang pelajar menjadi korban usai terlindas truk pembawa material bahan bangunan tersebut.
"Kami sudah sangat resah dengan aktivitas liar truk besar yang sudah banyak menimbulkan korban jiwa," jelas Maman (45), Kamis (7/11).
Dia menegaskan peraturan Bupati terkait jam operasional truk tambang di wilayah Kosambi, Kabupaten Tangerang hanya menjadi pajangan. Sebab pelanggaran masih jelas dilakukan para sopir truk. Hingga akhirnya warga merasa perlu turun tangan menggelar aksi tersebut.
“Dampaknya sangat jelas, jalan hancur, berdebu kalau panas jadi kabut debu dan kalau hujan jadi sangat licin. Selain itu dalam seminggu menimbulkan tiga kali peristiwa kecelakaan dengan korban dari masyarakat," terang dia.
Warga berharap blokade jalan yang mereka lakukan membuat pemerintah dan dinas tergerak untuk menindakan tegas bahkan penutupan aktivitas tambang di daerah itu.
Berdasarkan pantauan di lokasi ratusan kendaraan truk tambang dirusak dan dibakar oleh warga. Warga juga terlihat melakukan penjarahan sparepart truk truk tersebut.
Terpantau juga sejumlah personel Kepolisian dari Polres Metro Kota Tangerang, yang justru menjadi sasaran amukan massa. Sampai saat ini ratusan warga masih melakukan pemblokiran dan pengadangan terhadap truk tambang yang melintas.
Sopir Truk Penabrak Bocah Ditangkap
Kemarahan warga Kosambi, Kabupaten Tangerang hari ini juga dipicu kecelakaan yang dialami bocah SD karena ditabrak truk tambang. Kabar terbaru dari polisi, sopir truk berinisial DWA (21) sudah ditangkap.
“Sopir truk penyebab kecelakaan telah kami amankan dan tengah dilakukan pemeriksaan mendalam terkait peristiwa ini. Masyarakat mohon bersabar dan percayakan penanganan kasus ini. Kami berharap kejadian ini menjadi yang terakhir dan tidak adalagi korban," kata Kapolres.
Kecelakaan bermula saat korban ANP (9) dibonceng seorang wanita inisial SD (20) menggunakan motor dengan pelat B 6553 WFK. Saat itu, melintas dump truk dari arah Kosambi tepatnya di Jl raya Salembaran menuju Teluknaga. Saat di lokasi kejadian, sepeda motor yang dikendarai korban mendahului dari arah kiri, sehingga tidak mempunyai jarak pandang yang bebas ditambah tidak tersedia ruang yang cukup untuk nyalip.
"Korban SD terjatuh ke arah kiri dan ANP (anak) terjatuh ke kanan masuk ke kolong truk hingga kaki kirinya terlindas ban depan sebelah kiri kendaraan tersebut," terang Zain.
Akibat luka serius yang dialami, korban langsung dilarikan ke RSUD Kabupaten Tangerang.