Warga Makassar diminta waspadai penjualan ayam tiren
Ayam-ayam tiren dengan ciri kemerah-merahan ini banyak dijual di Pasar Karuwisi.
Isu penjualan ayam tiren di sejumlah pasar di Makassar meresahkan masyarakat. Polisi kemudian menindaklanjuti laporan itu, dan memeriksa tiga pedagang yang diduga menjual ayam tiren.
Tiga orang itu adalah Ir, (13), Ak (14) dan Mu (15). "Prosesnya kini masih dalam pengembangan, penyelidikan. Tiga orang itu tidak ditahan karena masih di bawah umur," kata Kapolsek Makassar, Kompol Syaiful Alam, kepada wartawan, Kamis (8/9).
Ketiga diketahui ikut bergabung dengan pekerja di rumah pemotongan saat proses penyortiran ayam hidup dan mati dilakukan. Sebelumnya, ayam-ayam itu dibawa dari tempat usaha pemotongan seperti yang ada di Jl Abubakar Lambogo atau Jl Mohammad Yamin.
"Ayam yang sudah mati ini oleh pekerja, masukkan ke kantongan. Saat disisihkan dengan kantongan, pelaku kemudian bawa lari dan dijual di pasar dengan harga murah. Pelaku juga kadang pelintir kepala beberapa ekor ayam sampai mati yang kemudian dicampurnya dengan ayam mati yang sudah mati dalam perjalanan dari daerah ke Makassar," jelasnya.
Ahmad Fahri, (48 thn), salah seorang pengusaha ayam potong mengatakan, tindak pencurian ayam mati di tempat-tempat usaha pemotongan ayam di jl Abubakar Lambogo dan jl Mohammad Yamin sudah lama berlangsung. Ayam-ayam tiren itu kemudian dijual dengan harga murah ke Pasar Karuwisi.
"Tahun-tahun sebelumnya saya sering kecolongan. Saat dini hari para pekerja sibuk menyortir ayam hidup dan yang sudah mati, pencuri ayam-ayam mati masuk menyelinap ke kandang-kandang dan membawa lari ayam mati yang disisihkan. Tapi saat ini tidak ada lagi yang berani mendekat karena kalau ada yang begadang dan ditengarai menunggu mobil pengangkut ayam tiba dari daerah, langsung saya usir," jelasnya.
Di sekitar jl Abubakar Lambogo dan jl Mohammad Yamin, ada sekitar 40 pengusaha ayam potong, dan rata-rata masih sering kehilangan ayam matinya yang seharusnya dibuang tapi tiba-tiba hilang.
Setelah dicek, ayam-ayam mati yang didaur ulang ini atau ayam tiren banyak dijual di Pasar Karuwisi. Ciri-cirinya bisa dilihat dari warna daging ayam. Ayam-ayam tiren dengan ciri kemerah-merahan ini banyak dijual di Pasar Karuwisi. Ahmad Fahri memperkirakan, para pelaku juga menjualnya di pasar lain
"Sudah sering kita laporkan ke polisi tapi belum terlihat penindakan. Kalau karena anak-anak pelakunya di lapangan, harusnya polisi mencari penadahnya. Kalau penadahnya sudah ditangkap, seberapa banyak pun ayam dikumpulkan oleh pelaku di bawah umur ini tentu tidak akan ada gunanya karena tidak ada lagi penadah yang bantu pemasaran," tandas Ahmad Fahri.