Warga Manfaatkan Program Pemkot Bandung untuk Bantu Turunkan Angka Stunting
Bersamaan dengan itu, Pusat Pelayanan Pemberdayaan Perempuan (Puspel PP) Kelurahan meluncurkan program BUAS (Bantuan Untuk Anak Stunting).
Bersamaan dengan itu, Pusat Pelayanan Pemberdayaan Perempuan (Puspel PP) Kelurahan meluncurkan program BUAS (Bantuan Untuk Anak Stunting).
Warga Manfaatkan Program Pemkot Bandung untuk Bantu Turunkan Angka Stunting
Kelompok Tani Perkotaan Mandiri (KPM) RW 03 Kelurahan Cibangkong sukses memanen komoditas pangan melalui program Pemerintah Kota bernama Buruan Sae. Bersamaan dengan itu, Pusat Pelayanan Pemberdayaan Perempuan (Puspel PP) Kelurahan meluncurkan program BUAS (Bantuan Untuk Anak Stunting).
Program ini merupakan implementasi program Buruan Sae sehingga dapat bermanfaat bagi masyarakat. Pada panen perdananya ini, sebanyak 25 penerima manfaat hadir secara simbolis. Jumlah tersebut belum termasuk penerima manfaat yang tidak.
"Alhamdulillah dapat sayuran, dan ini ada makanan bergizi untuk anak. Tentunya ini sangat membantu ya, makanan bergizi sangat dibutuhkan oleh anak-anak yang terkena stunting," kata salah seorang warga Novi Sulastri.
-
Siapa yang kuliah di Bandung? Baik Kika maupun Jema tengah menjalani studi di Bandung, Jawa Barat.
-
Apa yang bisa dinikmati di Bandung? Bandung menawarkan banyak sekali pilihan untuk menjelajahi dan menikmati keajaiban alam bebas. Wisata Bandung ini bisa jadi destinasi liburan.
-
Dimana letak Bandungan? Bandungan adalah kawasan wisata yang terletak di Semarang, menawarkan keindahan alam yang memikat dan udara sejuk pegunungan yang menyegarkan.
-
Apa yang unik dari gang permukiman padat penduduk di Bandung ini? Walaupun berukuran hanya selebar badan, kondisi gang padat penduduk di Kota Bandung ini amat bersih dan rapi
-
Apa saja tempat wisata baru di Bandung dan sekitarnya? Mencari wisata baru di Bandung dan sekitarnya? Mungkin Anda dapat mempertimbangkan beberapa rekomendasi wisata baru di Bandung berikut ini.
-
Bagaimana suhu dingin di Bandung terjadi? "Adanya pola tekanan udara yang relatif tinggi di Australia menyebabkan pergerakan masa udara dingin menuju Indonesia atau lebih dikenal dengan nama angin monsun Australia, yang juga menjadi penyebab utama terjadinya kemarau di Indonesia," terangnya.
Ia berharap, program ini dapat berjalan terus dan dapat menginspirasi wilayah lain untuk menjalankan program serupa. Menurutnya, makanan bergizi merupakan hal yang penting bagi semua orang, terutama anak yang dalam masa pertumbuhan.
"Harapannya program ini bisa menjangkau lebih banyak lagi penerima manfaat," kata Yeni.
Sementara itu, Ketua Puspel PP Kelurahan Cibangkong, Euis menyebut, beberapa komoditas pangan yang dipanen hari ini antara lain sosin, pakcoy, terong, kacang panjang, dan pepaya. Hasil panen ini dibagikan kepada masyarakat, khususnya diperuntukkan bagi anak-anak stunting.
Ia mengaku senang karena program Buruan Sae yang dimiliki Pemkot Bandung dapat diimprovisasi menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat luas. "Kami tentunya berharap dapat ikut berpartisipasi mendukung program-program yang ada di Pemerintah Kota Bandung, khususnya di Kelurahan Cibangkong," katanya.
Ia berharap Program BUAS ini dapat membantu program Buruan Sae lebih bermanfaat dan bisa ditiru juga oleh masyarakat di wilayah lainnya. Hal senada juga disampaikan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung Gin Gin Ginanjar. Ia mengaku sangat senang dan bersyukur program Buruan Sae dapat diaplikasikan dan membantu banyak orang.
"Buruan Sae kini tidak hanya bernilai pangan, tetapi bisa membantu masyarakat untuk membantu menekan angka stunting."
Kami terus dorong masyarakat mengaplikasikan program ini. Karena manfaatnya bisa sama-sama kita lihat sendiri," ujar Gin Gin.
Diketahui, angka prevalensi stunting di Kota Bandung semakin turun tiap tahunnya. Per 7 Februari 2023, Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Bandung menyampaikan, prevalensi stunting di Kota Bandung di tahun 2022 turun 7 persen dibandingkan sebelumnya.
Pada 2021, prevalensi stunting Kota Bandung berada di angka 26,4 persen. Lalu di tahun 2022 mengalami penurunan menjadi 19,4 persen. Pemkot Bandung menargetkan prevalensi stunting di Kota Bandung bisa mencapai angka 14 persen pada 2023.