Warga Mengeluh Pendaki Buang Celana Dalam dan Bra di Gunung Sangga Buana
Celana dalam dan bra biasanya dibuang oleh pengunjung di sekitar mata air Pancuran Mas, Kampung Sinapeul, Desa Wargasetra, Kecamatan Tegalwaru.
Video berdurasi 1 menit beredar di media sosial. Dalam video tergambar beberapa pendaki sedang membersihkan sampah berupa bra dan celana dalam wanita yang dibuang di semak belukar pegunungan. Informasi yang diterima, kondisi ini terjadi di Gunung Sanggabuana, Karawang.
"Banyak pengunjung yang buang celana dalam ke Gunung Sanggabuana, mitos Pancuran Mas," ujar Kodri warga Karawang, Minggu (24/10).
-
Bagaimana pendaki gunung mencapai puncak gunung? Puncak gunung tidak akan bisa dicapai ketika kamu tidak mendakinya.
-
Kapan Gunung Patenggeng terbentuk? Menurut tim Geologi, Gunung Patenggeng merupakan gunung purba berusia jutaan tahun.
-
Kenapa pendakian Gunung Gede Pangrango ditutup? Keputusan tersebut dampak cuaca ekstrem yang diperkirakan masih berlangsung hingga bulan depan sehingga dapat mengancam keselamatan pendaki.
-
Kapan Keisya mendaki gunung? Belum lama ini, Keisya membagikan foto-foto serunya saat mendaki gunung bersama empat temannya.
-
Apa yang dilakukan oleh Kasad Maruli Simanjuntak di Gunung Sangga Buana? Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak menghadiri acara pelepasan elang Jawa di tempat latihan Kostrad.
-
Di mana letak Gunung Karang? Lokasinya ada di Kabupaten Pandeglang, dengan ketinggian 1.778 meter di atas permukaan laut.
Menurutnya, video temuan ratusan celana dalam wanita yang dibuang di Gunung Sanggabuana, Kecamatan Tegalwaru Karawang,membuat heboh warga.
Menurut Kodri, celana dalam dan bra biasanya dibuang oleh pengunjung di sekitar mata air Pancuran Mas, Kampung Sinapeul, Desa Wargasetra, Kecamatan Tegalwaru.
Mata air Pancuran Mas dianggap keramat oleh warga sekitar. Orang yang mandi dan melempar uang koin ke mata air tersebut percaya keinginannya bisa terkabul.
"Katanya bisa buang sial," ujar dia.
Banyak pengunjung datang dari luar Karawang seperti dari Banten, Jawa Tengah, dan Jakarta. "Pokoknya setiap bulan mulud ritualnya," kata dia.
Sementara itu, akibat banyaknya tamu yang membuang pakaian dalam tersebut menimbulkan masalah. Celana dalam maupun bra berserakan dan berceceran di sekitar mata air tersebut.
Baca juga:
BPBD Bangli Imbau Pendaki Tak Naik ke Gunung Abang
Cidera saat Turun Gunung Catur Pura Pucak Mangu, Seorang Pendaki Ditandu
Altimeter adalah Alat Pengukur Ketinggian dari Permukaan, Begini Cara Kerjanya
Sempat Dibuka, Pendakian Gunung Arjuno Welirang Kembali Ditutup
Kisah Kakek 81 Tahun Mendaki Gunung untuk Istrinya yang Sakit
Cuaca Buruk, Pendaki Asal Jakarta Terpisah dari Teman di Gunung Agung Bali