Warga Sumenep ogah ikut Bimbel SIM bikinan polisi
"Selama beberapa kali pelaksanaan, pesertanya maksimal tiga orang pada setiap kali kegiatan," kata AKP Musa Bakhtiar.
Bimbingan belajar (bimbel) bagi calon pemohon surat izin mengemudi (SIM) yang digagas Satuan Lalu Lintas Polres Sumenep, sepi peminat. Padahal bimbel ini dibikin dengan tujuan supaya calon pemohon lebih siap menghadapi ujian teori dan praktik ketika mengurus SIM.
"Itu sesuai hasil evaluasi yang kami lakukan terhadap program bimbingan belajar (bimbel) tersebut. Selama beberapa kali pelaksanaan, pesertanya maksimal tiga orang pada setiap kali kegiatan," kata Kasat Lantas Polres Sumenep, AKP Musa Bakhtiar seperti dikutip Antara di Sumenep, Jawa Timur, Sabtu (14/2).
-
Bagaimana cara memperpanjang SIM di SIM Keliling? Cara perpanjang SIM di SIM keliling cukup mudah dan praktis. Selain bisa datang langsung ke kantor Samsat, pemohon bisa perpanjang SIM di SIM keliling. Biasanya, petugas akan mengunjungi tempat-tempat umum terdekat yang memudahkan para pemohon.
-
Bagaimana konsep baru ujian praktik SIM akan diterapkan? Ini baru konsep. Kami ajukan dahulu mudah-mudahan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya bisa berlaku secara nasional
-
Apa yang diubah oleh Korlantas Polri terkait ujian praktik SIM? Korlantas Polri resmi mengubah sirkuit untuk ujian praktik pembuatan surat izin mengemudi (SIM).
-
Kapan perubahan konsep ujian praktik SIM ini akan diterapkan? Ini baru konsep. Kami ajukan dahulu mudah-mudahan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya bisa berlaku secara nasional
-
Siapa yang mengajukan konsep baru ujian praktik SIM? Ide konsep ini berasal dari Polres Bantul.
-
Kapan uji coba aturan baru pembuatan SIM dimulai? Mulai 1 Juli 2024, Korps Lalu Lintas (Korlantas) Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) melakukan Uji coba aturan baru pembuatan dan perpanjangan Surat izin Mengemudi (SIM).
Menurutnya, Satuan Lalu Lintas Polres Sumenep menggelar program bimbel bagi calon pemohon SIM saban Sabtu siang sekitar pukul 13.00 WIB hingga selesai. Tetapi, jumlah personel lebih banyak daripada peserta bimbel.
"Ada tujuh personel yang kami siapkan untuk memberikan bimbel kepada calon pemohon SIM pada setiap Sabtu. Namun, jumlah pesertanya ternyata justru lebih banyak anggota kami yang akan memberikan bimbel," ungkap Musa, sambil tersenyum.
Musa menjelaskan, pihaknya sebenarnya telah mensosialisasikan program bimbel bagi calon pemohon SIM kepada warga Sumenep, baik melalui siaran di radio maupun pengumuman di kantornya. Petugas mencoba mewadahi keluhan pemohon SIM yang menilai kesulitan dalam ujian teori dan praktik.
"Kami agak heran dengan animo warga Sumenep yang rendah terhadap program bimbel tersebut. Padahal, di sisi lain, kami dan anggota sering menerima keluhan dari warga tentang sulitnya mengurus SIM, tepatnya ketika ujian teori dan praktik," ucap Musa.
Musa melanjutkan, sesuai hasil evaluasi yang dilakukannya, penyebab ketidaklulusan sebagian calon pemohon SIM itu diakibatkan kurangnya pengetahuan tentang aturan lalu lintas dan belum terampilnya mengendarai kendaraan. Bimbel tersebut diharapkan memberikan pengetahuan dan ketrampilan kepada pemohon SIM.
"Oleh karena itu, kami menggagas program bimbel supaya para calon pemohon SIM lebih siap ketika menjalani ujian teori dan praktik. Kami ingin memberikan kemudahan melalui program bimbel," tutur Musa.