'Warga tertembak saat massa halangi penangkapan tersangka begal'
Massa berlaku brutal dan berusaha membebaskan tiga orang yang sudah diringkus petugas.
Polisi merilis kronologi penembakan yang melukai 2 warga dalam penangkapan pelaku kejahatan di Medan, Senin (20/7). Aksi itu dinyatakan dilakukan petugas karena massa berlaku brutal dan berusaha membebaskan tiga orang yang sudah diringkus petugas.
Kepala Bidang Humas Polda Sumut Kombes Pol Helfi Assegaf menjelaskan, peristiwa itu terjadi di Jalan Eka Prasetya Gang Prasejahtera 6, Desa Helvetia, Sunggal, Deli Serdang (bukan di Jalan Kapten Sumarsono/Jalan Karya VII) itu merupakan buntut dari penggerebekan dan penangkapan terhadap tiga tersangka pelaku begal. Ketiga tersangka yaitu Agus Selamat Saragih, Hermanto Damanik, dan Firdaus.
"Pada saat diamankan di dalam mobil, keluarga Agus beserta masyarakat di TKP memaksa mengeluarkan ke-3 tersangka tersebut dari mobil Avanza penyidik, sehingga ketiga pelaku berhasil dikeluarkan dari dalam mobil oleh massa," jelas Helfi.
Melihat aksi itu, sambung Helfi, petugas berusaha melakukan pencegahan dan berhasil mengamankan Agus dan Hermanto. Sementara Firdaus melarikan diri.
Jumlah massa disebutkan semakin banyak dan kian brutal serta masih berusaha mengeluarkan Agus dan Hermanto. Barang bukti 1 unit sepeda motor Yamaha pun tidak bisa diamankan karena dihalangi masyarakat.
"Karena masyarakat semakin brutal dan merusak mobil, perwira yang memimpin penangkapan dan seorang anggotanya melakukan penembakan peringatan, dan tiba-tiba 2 warga masyarakat tertembak. Junaidi Purba (37) pada bagian dada tembus ke punggung dan Apriliandus Sitio (14) terserempet proyektil yang tembus dari Junaidi Purba," jelas Helfi.
Setelah bantuan dari Polresta Medan datang, personel yang dikepung massa akhirnya keluar dari lokasi penangkapan. Mereka membawa Agus dan Hermanto. Polisi pun mengklaim membawa korban ke RS Sari Mutiara hingga dirujuk ke RS Bhayangkara.
"Korban telah dioperasi dan kondisi sadar dan membaik," jelas Helfi.
Dia juga merinci, Agus, Hermanto dan Firdaus ditangkap berdasarkan tiga laporan masyarakat terhadap aksi begal yang dilakukan ketiganya. Ketiga laporan yaitu LP /604/ VII/2015 tgl 08 Juli 2015 yang dibuat korban Bahrol, LP /626/VII/2015 tgl 15 Juli 2015 dengan korban Ramidin Pangaribuan dan LP/ 614/ VII/2015 tgl 10 Juli 2015 dengan korban Yudha Pranata.
Polisi masih mengejar Firdaus yang melarikan diri setelah massa mengeluarkannya dari mobil petugas. Sementara personel kepolisian yang terlibat penembakan itu sudah diamankan Propam Polresta Medan.
"Kasi Propam Polresta Medan sudah melaksanakan penyidikan dan pemeriksaan terhadap anggota tersebut untuk mengetahui jelas kronologinya dan memeriksa saksi saksi di TKP," jelas Helfi.
Seperti diberitakan, dua warga dilarikan ke ruang IGD RS Sari Mutiara, Medan, Senin (20/7). Mereka terkena peluru yang ditembakkan petugas kepolisian.
Korban diketahui bernama Junaidi Purba (37) dan keponakannya Apriliandus Sitio (14). Junaidi diterjang peluru pada bagian rusuk kanan, sedangkan April terluka di bagian pipi. Penembakan itu terjadi saat personel kepolisian menangkap dua kerabat korban, Agus dan Hermanto.
Keluarga korban protes dengan penembakan itu yang disebut sebagai aksi koboi. Penangkapan itu pun dinilai semena-mena karena polisi tidak menunjukkan surat penangkapan saat membawa para tersangka.
-
Kenapa Stadion Teladan Medan ambruk? Meski stadion tersebut hanya memiliki kapasitas resmi 30.000 penonton, tingginya antusiasme masyarakat, terutama anak-anak, menyebabkan kepadatan yang luar biasa. Pengunjung datang dari berbagai daerah, secara berombongan.
-
Di mana jeruk Medan biasanya tumbuh? Jeruk ini biasanya tumbuh di daerah dingin seperti di Brastagi, Sumatra Utara.
-
Kapan Stadion Teladan Medan ambruk? Mengutip liputan6, pada 16 September 1979, Stadion Teladan Medan, Sumatera Utara, dipenuhi oleh sekitar 200.000 pengunjung yang datang untuk menyaksikan konser artis cilik Adi Bing Slamet, Iyut Bing Slamet, dan Ira Maya Sopha.
-
Kejatuhan cicak di paha pertanda apa? Arti kejatuhan cicak yang berikutnya adalah jika kamu mengalami kejatuhan cicak tepat pada paha. Musibah yang disebabkan oleh orang lain ini bisa diketahui dari posisi cicak jatuh.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan wabah kelaparan terjadi di Semarang? Pada tahun 1901, muncul wabah kelaparan di Semarang dan Demak.
Baca juga:
Wakapolda Sumut jenguk korban penembakan, RS digaris polisi
Polisi salah tembak, saat menggerebek tak ada surat penangkapan
Polisi buru pelaku kejahatan, 2 warga tertembak