Warga trauma gunakan JPO pasca ambruknya jembatan di Pasar Minggu
"Jembatan lain juga banyak yang udah kelihatan rusak-rusaknya. Mending menyeberang langsung saja sekalian (di jalan raya)," ujarnya.
Warga yang beraktivitas di sekitar Lenteng Agung, Jakarta Selatan, mengaku trauma dengan ambruknya Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Sebagian dari mereka bahkan menolak untuk menggunakan fasilitas JPO Lenteng Agung dan memilih untuk menyeberang langsung. Alhasil, jalan dari Depok menuju Pasar Minggu itu semakin macet.
Salah seorang warga yang memilih menyeberangi jalan tanpa menaiki JPO Lenteng Agung yaitu Widya (50). Dia mengaku merasa ngeri dan trauma menaiki JPO setelah mendengar kabar runtuhnya JPO Pasar Minggu kemarin, Sabtu (24/9).
-
Apa yang terjadi di Pasar Tanah Abang saat salat Jumat berlangsung? Sementara, aktivitas perdagangan pun terhenti sejenak selama ibadah salat Jumat berlangsung.
-
Di mana Jembatan Semanggi berada? Jembatan Semanggi dan Cita-cita Soekarno Angkat Jati Diri Negara Merujuk buku “Jakarta: Sejarah 400 Tahun” karya Susan Blackburn, dikatakan bahwa sebenarnya pembangunan Jakarta sudah mulai terasa sejak era kolonial.
-
Kapan Pasar Takjil Rawamangun ramai dikunjungi? Pasar takjil Rawamangun, sudah mulai ramai dikunjungi sejak pukul 15:00 WIB sampai pukul 19:00 WIB.
-
Kapan Pasar Batu Akik Tepecik aktif? Pasar Batu Akik Tepecik ini merupakan pusat perdagangan obsidian, sejenis batu akik, dan produk pertanian. Obsidian digunakan dalam pembuatan perkakas dan senjata.
-
Apa yang terjadi pada rombongan pesepeda di Jalan Jenderal Sudirman? Rombongan pesepeda ditabrak oleh pengendara motor trail merek Kawasaki KLX 150 dengan pelat nomor B 3700 PCY di jalur sepeda kawasan Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat pada Sabtu (22/7) kemarin.
-
Apa yang terjadi di jalan Tol Jakarta - Cikampek pada Senin siang? Banyak pemudik yang melanggar batas jalur contraflow saat melintas di jalan Tol Jakarta - Cikampek (Japek) atau selepas Exit Tol Cikampek Utama mengarah ke Jakarta di KM 70 sampai KM 65, pada Senin (15/4) siang.
"Abisnya trauma. Ngeri," ujarnya saat ditemui di area Stasiun Lenteng Agung, Minggu (25/9).
Menurutnya, pemerintah sebaiknya lebih memerhatikan keselamatan para pejalan kaki. "Kan kasihan itu yang meninggal," tuturnya.
Sementara itu, Nurrohmah (46) juga mengaku tidak ingin menggunakan fasilitas JPO dan lebih memilih langsung menyeberangi jalan, meskipun dia tahu risiko dan bahayanya.
"Jembatan lain juga banyak yang sudah kelihatan rusak-rusaknya. Mending menyeberang langsung saja sekalian," ujarnya.
Fikri (32) pun berpendapat sama. Laki-laki yang berprofesi sebagai pedagang itu mengaku tidak heran dengan kejadian robohnya jembatan tersebut. Dia mengatakan, pemerintah seharusnya melakukan pengecekan terhadap setiap fasilitas umum, termasuk JPO, setidaknya sebulan sekali.
"Liat saja itu murnya pasti juga ada yang lepas. Emangnya pemerintah tahu? Mereka mah asal bangun, abis itu yaudah dibiarin," tuturnya.
Kemarin, jembatan yang membentang dari Stasiun Pasar Minggu hingga pasar tradisional Pasar Minggu itu runtuh dari ketinggian kurang lebih 10 meter. Dilaporkan, kejadian ini telah memakan sebanyak 10 korban, dengan 3 di antaranya meninggal dan 7 lainnya luka-luka.
Baca juga:
Wakil walikota Depok sebut Ahok tak berempati pada korban JPO
Polri olah TKP, kerangka berkarat diduga jadi penyebab robohnya JPO
Beragam pendapat masyarakat soal robohnya JPO di Pasar Minggu
2 Warga Depok korban JPO ambruk dimakamkan di TPU Srengseng Sawah
Sebagian puing bekas JPO Pasar Minggu yang roboh ditaruh di trotoar