Waspada, penculikan anak marak di Sukabumi untuk dijadikan pengemis
Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat meminta pihak kepolisian mengusut hingga tuntas kasus penculikan terhadap dua anak di bawah umur. Menurutnya, kasus seperti ini harus diungkap hingga ke akarnya.
Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat meminta pihak kepolisian mengusut hingga tuntas kasus penculikan terhadap dua anak di bawah umur.
"Kasus penculikan terhadap dua bocah yakni SA (10) dan F (8) warga Kampung Cibatu Pos RT 27 RW 07, Kecamatan Cisaat merupakan kejahatan yang luar biasa, apalagi korbannya dieksploitasi untuk dijadikan pengemis," kata Ketua KPAID Sukabumi Dian Yulianto di Sukabumi, Minggu (16/10).
Menurutnya, kasus seperti ini harus diungkap hingga ke akarnya. "Jangan sampai ada lagi anak yang menjadi korban penculikan dan eksploitasi dan dari data pihaknya kasus ini merupakan yang pertama di Kabupaten Sukabumi."
Selain merusak masa depan si anak, juga bisa menimbulkan kekhawatiran tidak hanya dari kalangan orang tua saja, tetapi seluruh elemen masyarakat, karena jika tidak terungkap khawatir ada anak lainnya bisa menjadi korban.
Diduga kasus ini si penculik tidak melakukan aksinya sendiri, tetapi berbentuk sindikat apalagi informasinya ada tiga orang yang mengeksploitasi kedua korban. Walaupun salah satu dari korban berhasil ditemukan dan diselamatkan oleh warga saat berada di Cianjur.
"Harus diungkap hingga akarnya, karena kasus ini bisa dikatakan kejahatan luar bisa," tambahnya.
Di sisi lain, Dian mengatakan untuk antisipasi terulangnya kejadian tersebut peran serta orang tua dalam mengawasi anaknya baik di lingkungan maupun luar rumah harus diperketat.
Selain itu, si anak harus dibekali agar tidak mudah percaya dan dekat dengan orang yang baru dikenal dan harus berani memberontak jika dipaksa oleh orang lain yang tidak dikenalnya.
"Untuk mengantisipasi terjadinya kasus ini terulang kembali, seluruh elemen masyarakat harus bersatu dan saling mengawasi terhadap anak-anak yang ada di lingkungan kita," tandasnya.
-
Apa saja tempat wisata ramah anak di Jakarta yang murah meriah? Banyak tempat wisata Jakarta ramah anak yang bisa dikunjungi saat libur lebaran. Tak perlu mengeluarkan banyak uang, ada berbagai tempat yang menyediakan hiburan dengan murah meriah.
-
Siapa yang berjuang demi anak? “Pada awal kehidupan, orangtua tentu harus membesarkan anaknya, mengasuh, mengajari. Tapi, pada titik tertentu, orangtua justru harus mengajari anaknya kehidupan dengan melepaskan.”
-
Apa yang membuat anak-anak di Jakarta terpaksa main di pinggir kali? Minimnya ruang terbuka hijau, membuat anak-anak di Jakarta bermain di tempat tak semestinya.
-
Apa saja wisata edukasi anak yang ada di Jogja? Ada beragam tempat wisata menarik di Jogja yang juga bernuansa pendidikan dan sarat pengetahuan baru bagi anak-anak.
-
Bagaimana anak-anak dari sekolah pencuri menjalankan aksinya? Setelah satu tahun bersekolah, para remaja itu bisa 'lulus', mencuri perhiasan di pesta pernikahan orang kaya.
-
Apa yang ditemukan di kuburan anak-anak itu? Enam patung terakota dan pin perunggu berbentuk kaki kuda diletakkan di dalam kuburan ini. Patung-patung ini menggambarkan dua penari yang mengenakan hiasan kepala Frigia, salah satunya adalah seorang wanita yang memainkan alat musik petik kecapi, dan tiga wanita lainnya berdiri dengan kostum Timur yang dapat dikaitkan dengan pemujaan Dionysus, dewa anggur Yunani.
Baca juga:
Waspada, ada sindikat penculikan anak buat dijadikan pengemis
Bawa kabur ABG perempuan sampai Semarang, 4 pria asal Bogor diciduk
4 Remaja wanita dan satu pria diamankan usai pesta narkoba dan seks
Larikan pacar yang masih SMP, Afri dibekuk polisi
Kena bujuk rayu sopir, gadis 14 tahun serahkan kehormatan di gubuk