Waspada Virus Corona, Kemenkes Tambah Personel di Bandara dan Rumah Sakit
Langkah ini dilakukan sebagai bentuk pencegahan usai Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan status virus corona baru atau yang dikenal 2019-nCoV.
Kepala Subdirektorat Penyakit Infeksi Emerging Kementerian Kesehatan Endang Budi Hastuti menyatakan pihaknya terus melakukan peningkatan kewaspadaan dalam menghadapi virus corona. Kemenkes akan menambah jumlah personel untuk mendeteksi virus corona di Bandara dan rumah sakit.
"Misalnya di bandara mungkin akan ada pernambahan personel untuk memantau. Rumah sakit juga ditingkatkan," kata Endang di gedung BNPB, Jakarta Timur, Jumat (31/1).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana Pertempuran Wuhan berakhir? Pada 25 Oktober 1938, pasukan Jepang berhasil memasuki Wuhan setelah mengalahkan pertahanan Tiongkok.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Kapan Pertempuran Wuhan terjadi? Pertempuran ini berlangsung pada 11 Juni 1938, mencakup serangkaian operasi militer yang terjadi antara pasukan Kekaisaran Jepang dan pasukan Republik Tiongkok di wilayah Wuhan, yang merupakan pusat politik, militer, dan ekonomi yang penting bagi Tiongkok pada masa itu.
-
Virus apa yang ditemukan pada bangkai cerpelai, babi guinea, dan muskrat di peternakan bulu di China? Peneliti menemukan lebih dari 100 virus ditemukan di bangkai cerpelai, babi guinea, dan muskrat.
-
Di mana virus dapat menyebar? Virus juga dapat menyebar melalui udara, air, makanan, dan kontak langsung dengan individu yang terinfeksi.
Langkah ini dilakukan sebagai bentuk pencegahan usai Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan status virus corona baru atau yang dikenal 2019-nCoV.
Pernyataan Kedaruratan Kesehatan Dunia (Global Health Emergency) tersebut dikeluarkan saat kejadian luar biasa berisiko mengancam kesehatan masyarakat negara lain melalui penularan penyakit lintas batas negara.
Dalam keterangan resmi, WHO berjudul Statement on the second meeting of the International Health Regulations (2005) Emergency Committee regarding the outbreak of novel coronavirus (2019-nCoV), yang dipublikasikan pada 30 Januari 2020. WHO menyebut penyebaran virus ini bisa diantisipasi bila negara-negara di dunia memberlakukan langkah-langkah ketat untuk mendeteksi virus tersebut.
Mengutip laman WHO, Jumat (31/1), langkah-langkah kuat berupa mengisolasi dan menangani kasus, melacak kontak, dan mempromosikan langkah-langkah pencegahan.
Pada pertemuan Emergency Committee WHO Director-General di bawah International Health Regulations (IHR) (2005) tentang wabah virus corona baru yang bersumber dari Wuhan, China. Pertemuan menyepakati penentuan keputusan Public Health Emergency of International Concern (PHEIC), Darurat Kesehatan Masyarakat dari Kepedulian Internasional.
Adanya pernyataan darurat virus corona baru, di Indonesia belum ditemukan suspect (terduga) positif sampai sekarang. Berdasarkan informasi dari Kementerian Kesehatan, ada 13 pasien yang diawasi dan dipantau kondisi kesehatan, istilahnya People Under Observation. Dari 13 pasien, 11 di antaranya sudah dipantau dan dinyatakan negatif.
Reporter: Ika Defianti
(mdk/ray)