Wedus Gembel Muncul Enam Kali dari Puncak Gunung Merapi
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah, mencatat ada guguran awan panas sebanyak enam kali di Gunung Merapi, Minggu (12/3) pagi. Bahkan jarak luncuran awan yang sering disebut wedus gembel itu mencapai maksimum 2.000 meter.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah, mencatat ada guguran awan panas sebanyak enam kali di Gunung Merapi, Minggu (12/3) pagi. Bahkan jarak luncuran awan yang sering disebut wedus gembel itu mencapai maksimum 2.000 meter.
"Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat," kata Kepala Bindang (Kabid) Penanganan Darurat BPBD Jateng, Dikki Ruli Perkasa, Minggu (12/3).
-
Kapan Gunung Merapi meletus? Awan panas guguran itu terjadi pukul 20.26 WIB yang mengarah ke barat daya (Kali Bebeng) arah angin ke timur.
-
Apa yang dikeluarkan Gunung Merapi pada Rabu dini hari? Gunung Merapi bergejolak lagi. Pada Rabu (2/8) dini hari pukul 00.00 hingga pagi pukul 06.00, gunung api paling aktif di tanah Jawa ini mengeluarkan 8 kali guguran lava.
-
Mengapa Sarisa Merapi dibentuk? Melimpahnya buah salak menggerakkan Kelompok Wanita Tani Kemiri Edum untuk mendirikan sebuah UMKM bernama Sarisa Merapi di Dusun Kemiri, Desa Purwobinangun, Kecamatan Pakem.
-
Kapan Gunung Semeru meletus? Gunung Semeru terus bergejolak dalam beberapa pekan terakhir. Terbaru gunung tertinggi di Pulau Jawa itu kembali erupsi pada Minggu (31/12) dini hari. Letusannya disertai lontaran abu yang mengarah ke arah selatan dan barat daya.
-
Dimana Gunung Merapi terletak? Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta mengalami 71 kali gempa guguran.
Dia menyebut bahwa arah barat daya di antaranya sungai boyong sejauh maksimal lima kilometer. Kemudian di Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal tujuh kilometer.
"Pada sektor tenggara, meliputi Sungai Woro sejauh maksimal tiga kilometer, dan Sungai Gendol lima kilometer," ungkapnya.
Sedangkan untuk lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif, BPBD Jateng memprakirakan dapat menjangkau radius tiga kilometer dari puncak.
Sehingga masyarakat diminta tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
"Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi, serta mewaspadai bahaya lahar, terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi," ujarnya.
Dampak erupsi atau abu vulkanik dari Gunung Merapi yang meletus pada Sabtu (11/3) masih terus melebar di sejumlah daerah atau kota di Jawa Tengah (Jateng).
Tercatat ada lima daerah terkena dampaknya, yakni di Kabupaten Magelang, Kota Magelang, Kabupaten Wonosobo, Kabupaten Temanggung dan Kabupaten Boyolali.
"Kami masih melakukan pantauan bersama dengan BPBD Kabupaten Magelang, Klaten dan Boyolali sebagai daerah terdampak erupsi Gunung Merapi. Sampai saat ini belum tersampaikan informasi adanya pengungsian ataupun pendirian dapur umum," tutupnya.
(mdk/cob)