WNI Korban TPPO di Filipina akan Dipulangkan ke Tanah Air, 2 Sudah Tersangka
Ramadhan menjelaskan, untuk 240 orang WNI yang akan pulang ke Tanah Air sedang dipersiapkan jadwal kepulangannya oleh pihak KBRI Filipina.
Sebanyak 240 orang korban Tindak Pidana Penjualan Orang (TPPO) Filipina akan dipulangkan ke Tanah Air pada hari ini. Namun dua orang tidak dapat pulang lantaran telah ditetapkan menjadi tersangka TPPO.
"Dari total 242 WNI terdapat 240 orang WNI yang telah mendapatkan Law Departure Order (ADO) untuk dapat meninggalkan negara Filipina, dan dua tersangka tetap berada di Filipina," kata Karo Penmas Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan kepada wartawan, Kamis (25/5).
-
Bagaimana wanita tersebut dimakamkan? Berdasarkan hasil penelitian kerangka, tinggi wanita tersebut sekitar 152 cm. Kerangkanya ditemukan berbaring telentang di samping kerangka suaminya, namun yang mengejutkan para ilmuwan, bagian atas kepalanya hilang.
-
Bagaimana wanita itu menemukan perselingkuhan pacarnya? Keterkejutannya terjadi ketika, pada bulan Juni, dia menemukan pesan-pesan eksplisit seksual yang dipertukarkan melalui aplikasi obrolan antara dia dan sejumlah wanita.
-
Bagaimana wanita di Denpasar itu menunjukkan kemarahannya kepada kurir? “Hapus, hapus,” ujarnya seraya menepak ke arah ponsel kurir yang tengah merekam.
-
Di mana makam wanita tersebut ditemukan? Makam ini ditemukan di situs pemakaman berusia 6.500 tahun di Fleury-sur-Orne, Normandia, Prancis utara.
-
Bagaimana cara orang Indonesia menunjukkan keramahan terhadap orang asing? Keramahtamahan sudah menjadi salah satu identitas yang melekat pada masyarakat Indonesia. Karena itu pula, kebiasaan tersenyum terhadap orang lain menjadi hal yang biasa dan dianggap sangat normal.
-
Bagaimana pelaku membunuh wanita tersebut? “Dengan adanya perkataan dari korban tersebut maka pelaku menjadi sakit hati dan sangat kesal sehingga secara spontan pelaku membunuh korban dengan cara mencekik dan menjerat leher korban dengan tali sepatu sehingga korban meninggal dunia,” jelas Wira.
Ramadhan menjelaskan, untuk 240 orang WNI yang akan pulang ke Tanah Air sedang dipersiapkan jadwal kepulangannya oleh pihak KBRI Filipina.
"Pelaksanaan repatriasi akan dilakukan secara bergelombang sesuai jadwal dan akan dimulai pada hari Kamis 25 Mei 2023," tutur Ramadhan.
Sebelumnya, Divisi Hubungan Internasional (Divhubinter) Polri berhasil ungkap kasus penipuan atau scamming terbesar yang terjadi di Filipina. Sebanyak 155 Warga Negara Indonesia menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).
Kepala Divisi Hubungan Internasional (Kadiv Hubinter) Irjen Krishna Murti mengatakan pengungkapan kasus itu usai pihaknya berhasil bekerjasama pihaknya dengan kepolisian Filipina.
"Atpol (Atase Polri) Manila mendampingi PNP (Kepolisian Nasional Filipina) telah melaksanakan rescue terhadap 1.000 lebih warga negara asing di Filipina, termasuk 155 WNI korban trafficking in person," kata Krishna dalam keterangan tertulis, Senin (8/5).
Krishna menyebut terhadap ratusan korban WNI berhasil dilakukan proses evakuasi pada Kamis, 5 Mei 2023 lalu pukul 15.00 Wib waktu setempat di Clark Sun Valley Hub Corporation, Jose Abad Santos Avenue, Clark Freeport, Mabalacat, Pampanga.
Proses evakuasi itu juga melibatkan sebanyak 200 personel Kepolisian Nasional Filipina.
"Atase Polri KBP Retno bekerja sama dengan Kepolisian Filipina membongkar jaringan scamming internasional di sana," ungkap dia.
Selain itu, terhadap 1.000 pelaku dan pekerja yang melakukan kejahatan scamming yang ditemukan oleh Kepolisian Filipina.
"Pelaku dari warga negara China, Filipina dan beberapa negara lain termasuk Indonesia. Ini kasus terbesar diungkap di Filipina," ucapnya.
Lebih lanjut, Krishna juga menambahkan pihaknya saat ini terus berkoordinasi dengan kepolisian Filipina untuk mengusut tuntas kasus itu. Saat ini pihaknya masih terus berkoordinasi dengan para pelaku scamming asal Indonesia yang merupakan korban trafficking.
"Kami juga sedang mengkomunikasikan dengan Bareskrim Direktorat Pidana Umum untuk mengirimkan tim penyidik ke Manila dalam waktu dekat," tuturnya.
(mdk/lia)