Yahya Sinwar jadi Pemimpin Baru Hamas, Menlu Retno: Kita Fokus pada Perdamaian Palestina
Menteri Retno mengatakan, bahwa Indonesia tetap fokus terhadap perdamaian di Palestina
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi merespons penunjukan Yahya Sinwar sebagai pemimpin baru Hamas menggantikan Ismail Haniyeh yang tewas dibunuh di Tehran, pekan lalu. Retno mengatakan, bahwa Indonesia tetap fokus terhadap perdamaian di Palestina.
"Kita fokus pada usaha penyelesaian perdamaian. Jadi kita jelas bahwa pertama kita mendorong agar terjadi casefire, kedua kita terus mendorong agar bantuan kemanusiaan dapat dijalankan, dapat dilakukan tanpa hambatan," kata Retno di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (8/8).
- Sumber Hamas: Yahya Sinwar Bertempur di Garis Depan Selama 18 Hari Sebelum Gugur
- Yahya Sinwar Wafat, ini Pasukan Israel yang Membunuhnya
- Sosok Pemimpin Hamas Yahya Sinwar Wafat Dibunuh Israel, ini Kisah Hidupnya Penuh Penderitaan & Perjuangan Melawan Zionis
- Menlu Retno: Indonesia Akan Selalu Bela Palestina
"Perdamaian yang berdasarkan two state solution. Kota tetap fokus, fokus kita akan kita jalankan terus," kata Retno.
Akan Bertemu dengan Delegasi dari Palestina
Retno akan bertemu dengan delegasi dari Palestina pada hari ini. Pada pertemuan itu, Retno bakal kembali menegaskan dukungan Indonesia terhadap perjuangan bangsa Palestina.
"Kita berada di depan untuk membantu, misalnya negara-negara lain agar mendukung keanggotaan Palestina di PBB, mengakui Palestina," ucapnya
"Kemudian bagi UNRWA untuk dapat bekerja karena banyak sekali gangguan yang dialami oleh UNRWA yang di mana Indonesia mengatakan UNRWA perannya masih sangat penting untuk membantu para pengungsi Palestina," tuturnya.
Yahya Sinwar Pengganti Ismail Haniyeh
Diberitakan, Hamas mengumumkan pengganti Ismail Haniyeh sebagai kepala biro politik, sepekan setelah Haniyeh dibunuh di Iran.
Hamas menunjuk Yahya Sinwar sebagai pengganti Haniyeh pada Selasa, sosok yang selama ini menjadi buruan Israel karena dituduh sebagai otak penyerangan ke Israel pada 7 Oktober 2023, seperti dikutip dari Al Arabiya.
"Gerakan Perlawanan Islam Hamas mengumumkan pemilihan pemimpin Yahya Sinwar sebagai kepala biro politik gerakan ini," jelas Hamas dalam pernyatannya, dikutip dari Al Arabiya, Rabu (7/8).
Beberapa menit setelah pengumuman tersebut, sayap bersenjata Hamas, Brigade Al-Qassam menembakkan sejumlah roket dari Gaza menuju ke Israel.
Sinwar saat ini menjabat sebagai pemimpin Hamas di Gaza, seperti dikutip dari TRT World, Rabu (7/8).
Menurut Al Arabiya, Sinwar adalah pemimpin Hamas terkuat yang masih hidup setelah pembunuhan Haniyeh. Sinwar menghabiskan sebagian besar hidupnya di penjara Israel.
Anggota Hamas, Abu Abdallah menyenut Sinwar (61) sebagai operator keamanan "yang sangat hebat". Abdallah pernah menghabiskan waktu bertahun-tahun di penjara Israel bersama Sinwar.
“Dia mengambil keputusan dengan sangat tenang, namun keras kepala ketika harus membela kepentingan Hamas,” kata Abu Abdallah kepada AFP pada tahun 2017 setelah Sinwar terpilih sebagai pemimpin Hamas di Gaza.