Adian Napitupulu Ragukan Keberanian Polisi Ungkap Dalang Kerusuhan 22 Mei
Politisi PDIP Adian Napitupulu merasa yakin, polisi mudah mengungkap dalang di balik kerusuhan 21-22 Mei lalu. Terlebih, saat ini teknologi sudah sangat canggih untuk mencari siapa pihak yang bertanggungjawab atas insiden yang menewaskan 8 orang itu.
Politisi PDIP Adian Napitupulu merasa yakin, polisi mudah mengungkap dalang di balik kerusuhan 21-22 Mei lalu. Terlebih, saat ini teknologi sudah sangat canggih untuk mencari siapa pihak yang bertanggungjawab atas insiden yang menewaskan 8 orang itu.
"Ada banyak cara yang bisa dilakukan oleh Polisi untuk mengusut siapa dalang kerusuhan tersebut, antara lain melalui pengakuan ratusan orang yang ditangkap di lapangan, bukti-bukti di lapangan, rekaman video, rekaman CCTV, aliran dana, kendaraan pengangkut dan sebagainya. Dengan teknologi dan sumber daya yang dimiliki tentunya Polisi mampu mengumpulkan semua bukti bukti itu," ucap Adian dalam keterangannya, Senin (27/5).
-
Dimana demo buruh terjadi? Elemen buruh melakukan rasa di daerah Bekasi, Jawa Barat dan sekitarnya.
-
Kapan aksi demo terjadi? Aksi demo kali ini sangat besar, melibatkan tidak hanya mahasiswa tetapi juga para komika seperti Arie Kriting dan Mamat Alkatiri yang ikut turun berdemo.
-
Siapa yang terlibat dalam demo tersebut? Sejumlah kepala desa yang tergabung dalam Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) berunjuk rasa di depan Gedung DPR, Jakarta, Kamis (23/7/2023). Rencananya, akan ada ribuan massa aksi yang ikut serta dalam demo tersebut.
-
Kapan demo terkait revisi UU Desa dilakukan? Sejumlah kepala desa yang tergabung dalam Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) berunjuk rasa di depan Gedung DPR, Jakarta, Kamis (23/7/2023). Rencananya, akan ada ribuan massa aksi yang ikut serta dalam demo tersebut.
-
Apa yang diperingati pada tanggal 23 Juli? Untuk meningkatkan kesadaran, dibentuk peringatan khusus, yaitu Hari Sjogren Sedunia setiap tanggal 23 Juli.
-
Kapan Permendag Nomor 22 dan 23 mulai berlaku? Permendag Nomor 22 Tahun 2023 dan Permendag Nomor 23 Tahun 2023 berlaku mulai 19 Juli 2023.
Menurut dia, yang sulit bukanlah mengumpulkan bukti-bukti, melainkan keberanian polisi untuk mengungkap siapa dalang sesungguhnya.
"Karena untuk mengusut dan mengumpulkan bukti-bukti dibutuhkan teknologi, pengetahuan, kecermatan dan sumber daya manusia, tetapi untuk mengungkap siapa dalangnya maka yang dibutuhkan adalah keberanian luar biasa," ungkap Adian.
Mantan aktivis 1998 ini berharap, pihak Kepolisian memiliki keberanian untuk mengungkap dalang kerusuhan tersebut. Pengungkapan itu sungguh menjadi sangat penting dan berharga bagi perjalanan bangsa ini ke depan, untuk mencegah berulangnya peristiwa yang sama di kemudian hari.
"Di sisi lain, kecepatan Polisi untuk mengungkap siapa dalang sesungguhnya menjadi sangat penting untuk mencegah spekulasi-spekulasi liar dan fitnah yang asal tuduh sana sini tanpa dasar terlebih lagi bila ditambah gorengan dan bumbu hoaks dari kepentingan politik," jelas Adian.
©Liputan6.com/Helmi Fithriansyah
Cukup sudah, masih kata dia, misteri penembakan misterius, misteri pembunuhan Marsinah, Misteri Udin Bernas, Misteri 27 Juli 1996, Misteri Tanjung Priok 1984, misteri penembakan Mahasiswa Trisakti dan Semanggi, cukup sudah misteri kerusuhan Mei 1998 yang tak pernah terungkap. Jangan tambah lagi bangsa ini dengan misteri misteri baru.
"Rakyat secara bersama sama perlu memberi dukungan penuh terhadap polisi agar tidak ada sedikitpun keraguan untuk mengungkap siapa sesungguhnya dalang kerusuhan," pungkasnya.
Reporter: Putu Merta Surya Putra
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Diundang ke Istana, Usma Pedagang Korban Kerusuhan 22 Mei Diberi Jokowi Baju dan Uang
Anies Sebut 34 Masih Dirawat Terkait Demo 22 Mei, Kerugian DKI Capai Rp400 Juta
Berstatus Tersangka, Mustofa Nahrawardaya Ditahan Polisi
PDIP soal Mustofa Tersangka Hoaks: Polisi Tegakkan Hukum Pakai Bukti
Mustofa Nahrawardaya Tersangka Hoaks, Sandiaga Kritisi Hukum Gerus Oposisi