Agung Laksono tegaskan Golkar tak terbelah di putaran 2 Pilgub DKI
Agung Laksono tegaskan Golkar tak terbelah di putaran 2 Pilgub DKI. Menurut Agung, sikap partai Golkar hingga saat ini tetap konsisten memberikan dukungannya ke pasangan Ahok-Djarot. Agung mengimbau agar kader partai memberikan dukungannya sesuai dengan keputusan partai.
Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono mengatakan, keputusan Siti Hediati Hariyadi alias Titiek Soeharto mendukung pasangan Anies-Sandiaga di putaran 2 Pilkada Jakarta tak mempengaruhi dukungan Golkar ke pasangan Ahok-Djarot. Agung menegaskan dukungan Titiek tidak memiliki pengaruh di internal partai.
"Tapi sampai sekarang saya percaya Golkar tidak terbelah. Kalau ada suara pribadi, tidak ada pengaruhnya terhadap partai," kata Agung selepas rapat di DPP Golkar, Jakarta Barat, Selasa, (14/03).
Menurut Agung, sikap partai Golkar hingga saat ini tetap konsisten memberikan dukungannya ke pasangan Ahok-Djarot. Agung mengimbau agar kader partai memberikan dukungannya sesuai dengan keputusan partai.
"Saya meminta kepada seluruh jajaran di Jakarta dan sampai di titik simpul-simpul, memberi dukungan sesuai dengan apa yang diputuskan partai," kata Agung.
Saat ditanya perihal acara di Masjid At-Tin dalam rangka memperingati 51 tahun Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar) Sabtu (11/3) lalu, Agung mengatakan, tetap menghormati acara tersebut. Bagaimanapun, imbuh Agung, Soeharto pernah menjadi dewan pembina Partai Golkar.
"Kami menghormati apa yang dilakukan kemarin di sebuah acara dzikir Supersemar, karena bagaimanapun Soeharto pernah menjadi dewan pembina. Tapi keputusan ini adalah sebuah kesepakatan yang disesuaikan dengan kebutuhan," pungkasnya.
Baca juga:
Dewan Pakar Partai Golkar rapat bahas kasus e-KTP
Sibuknya Golkar saat kader paling banyak disebut terima duit e-KTP
Tantowi akui posisi Dubes Selandia Baru jatah dari Jokowi ke Golkar
Golkar 'gerah' kader disebut kecipratan duit muluskan proyek e-KTP
Idrus Marham akui kasus e-KTP ganggu Golkar hadapi Pemilu 2019
Golkar tak masalah PAN merapat ke Anies-Sandi di putaran dua
Golkar sarankan Djarot lapor polisi soal penolakan di Haul Soeharto
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Bagaimana Golkar memandang peluang Anies maju di Pilkada DKI? "Jadi, karena itu bagi kami prinsipnya siapapun ya punya hak untuk menjadi calon kepala daerah, tapi tentu dukungan partai politik ini menjadi sangat penting karena itu menjadi prasyarat yang harus dipastikan bahwa seseorang bisa mencalonkan diri karena ada dukungan dari partai politik," imbuh Ace.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.