Anies Beberkan soal Pendidikan, Prabowo: Maklum Beliau Mantan Menteri
Misalnya ada puluhan ribu guru honorer belum diangkat jadi guru P3K. Juga ada 1,6 guru belum tersertifikasi.
Prabowo melihat jawaban Anies bagus dan relevan juga banyak setuju dengan jawabannya.
Anies Beberkan soal Pendidikan, Prabowo: Maklum Beliau Mantan Menteri
- Jaksa Tuntut Bebas Guru Honorer Supriyani atas Kasus Aniaya Murid, Ini Pertimbangannya
- Mendikdasmen Abdul Mu'ti Segera Bertemu Kapolri Bahas Kasus Guru Honorer Supriyani
- Polri Buka Suara Kasus Guru Honorer Berakhir di Sidang Usai Dituduh Aniaya Anak Polisi & Diduga Diperas Rp50 Juta
- Debat Capres, Anies Baswedan Janji Angkat 700.000 Guru Honorer Jadi PPPK
Calon Presiden Nomor Urut 1 Anies Baswedan menekankan pentingnya seorang pendidik. Menurutnya, kesejahteraan pendidik harus diperbaiki agar bisa konsentrasi mendidik anak-anak.
"Prinsip itu harus dipegang oleh seluruh penanggung jawab kebijakan di seluruh Indonesia. Kalau kita punya pegangan, itu maka terjemahannya mudah," saat debat Pilpres kelima di JCC, Minggu (4/2).
"Terjemahannya ada pertanyaan, apakah tenaga pendidikan pendidik di tempat Anda bertanggung jawab sudah mendapatkan penghasilan yang adil?" imbuh Anies.
Anies melanjutkan, penghasilan yang setara jadi masalah-masalah sekarang. Misalnya ada puluhan ribu guru honorer belum diangkat jadi guru P3K. Juga ada 1,6 guru belum tersertifikasi.
"Lalu beban administrasi itu semua bisa diselesaikan dengan prinsip tadi, bahwa kita harus bertanggung jawab atas kesejahteraan pendidiknya," katanya.
Jadi program yang menurut Anies harus dikerjakan adalah percepatan sertifikasi guru, pengangkatan 700.000 menjadi guru P3K, kemudian beasiswa untuk anak guru dan anak dosen.
"Serta anak tenaga kependidikan jangan sampai mereka mendidik ratusan anak tapi anaknya tidak pernah bisa menyelesaikan pendidikan sampai tuntas. Kemudian penghargaan dan tunjangan bagi dosen dan peneliti yang berbasis pada kinerja," katanya.
"Yang tidak kalah penting adalah mengurangi beban administrasi dosen. Beban administrasi luar biasa besar dosen itu mengajar meneliti maupun masyarakat tapi jangan diberikan beban administrasi yang terlalu besar. Jadi prinsipnya ada nilainya dulu yang kita pegang kemudian ada turunan teknisnya teknologi yang tadi saya sampaikan dan kemudian bebaskan dari beban-beban yang tidak perlu," imbuhnya.
Menanggapi itu, Prabowo Subianto melihat jawaban Anies bagus dan relevan juga banyak setuju dengan jawabannya.
"Maklum beliau mantan menteri pendidikan begitu. Saya mau menambahkan bahwa kita harus mengkaji. Sekarang sistem kita ini Baik atau tidak karena banyak sekali kebocoran-kebocoran alokasi dana yang diturunkan sampai ke tingkat kabupaten dan sebagainya ini menyangkut memang masalah mental dan budaya. Banyak pejabat-pejabat kita harus koreksi diri kita harus audit dan di mana masalah sistemik yang kurang baik harus kita perbaiki Kita harus berani memperbaiki sistem yang kurang baik," katanya.
Sementara Ganjar Pranowo melihat pendidikan perlu mau mahu fasilitas harus diberikan negara. Ganjar pun bercerita saat bertemu dengan guru SMA dan SMK.
"Saya saat itu yang saya tanya pertama adalah berapa gajimu? 300.000 sungguh tidak adil pemerintah ini. Maka pada saat itu saya sampaikan kasih gaji sesuai UMP yang ada di Jawa Tengah UMK yang ada di Jawa Tengah tambah 10% baru kemudian kita dorong proses sertifikasi dan peningkatan kapasitas
Anies pun menegaskan pengeluaran di bidang pendidikan jangan dipandang sebagai biaya tapi pandanglah sebagai investasi. Karena itu negara jangan pelit kalau bicara tentang investasi di bidang pendidikan dan jangan pelit.
"Kalau sama guru jangan pernah kita memberikan yang seminim mungkin untuk guru berikan yang adil sehingga mereka bisa konsentrasi dan kami cerita sedikit yang sudah di Jakarta, PAUD guru-guru dan dosen di Jakarta bebas PBB rumahnya sebagai penghargaan dari negara untuk mereka," katanya.