Apa yang bikin Aceng Fikri lolos ke Senayan? Ini analisisnya
Terpilihnya Aceng menjadi anggota DPD karena faktor masyarakat lebih memandang segi popularitas daripada kualitas.
Mantan Bupati Garut Aceng Fikri sudah dipastikan akan mulus melenggang ke Senayan sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Dirinya berhasil mendulang suara rakyat sebesar 1,139 juta suara pada pemilihan DPD 2014 di Garut Jawa Barat (Jabar).
Padahal sebelumnya Aceng pernah tersandung masalah yang cukup berat. Apesnya dia tiba-tiba langsung diberhentikan menjadi Bupati Garut karena persoalan pernikahan sirinya. Namun nyatanya tetap banyak masyarakat yang menyumbangkan suaranya pada Aceng, walaupun sosoknya sudah sempat menjadi buruk di mata publik.
Lalu mengapa Aceng tetap meraup suara banyak dari masyarakat?
Dosen Fakultas Hukum Universitas Parahyangan (Unpar) Bandung, Asep Warlan Yusuf, menilai bahwa terpilihnya Aceng menjadi anggota DPD karena faktor masyarakat di sana lebih memandang dari segi popularitas daripada kualitas.
"Kalau dilihat dari stok orang yang ada di dalam DPD, yang paling dikenal ya yang paling dikenal masyarakat. Artinya saya akan pilih orang yang saya kenal, cara Sundanya lebih seperti itu," kata Asep kepada merdeka.com, Kamis (24/4).
Dalam hal ini, Asep lebih memandang masyarakat dari segi perspektif karakter orang Sunda, orang-orang yang pada umumnya menyukai tokoh yang sudah familiar dengan mereka saja. Walaupun mereka paham dengan tokoh lain yang berpengalaman, namun tetap saja mereka tak peduli dengan tetek bengek jejak rekam.
"Lagi-lagi memang bukan karena kualitas orangnya, tapi karena masyarakat sudah tahu, sudah kenal yang mau dipilih. Hanya karena faktor yang dikenal saja kalau orang Sunda itu," ujarnya.
Asep pun juga menganalisis kemungkinan terjadinya politik uang di dalam proses penghitungan suara Aceng beberapa waktu lalu. Namun lagi-lagi hal semacam itu tak bisa dibuktikan dengan mudah. "Politik uang boleh jadi, meskipun susah dibuktikan sampai sekarang. Karena tidak menutup kemungkinan seperti itu ada," paparnya.
"Intinya karena ada faktor popularitas. Karena demokrasi tidak identik dengan kualitas, tapi sangat identik dengan popularitas. Saya juga pesimis kalau masyarakat milih karena soal kualitas. Sayang aja kalau kita lihat memang demokrasi di sana untuk DPD ya seperti ini," imbuh Asep.
Baca juga:
Ini empat orang yang diprediksi bakal jadi senator Jawa Barat
Aceng Fikri peringkat kedua pemilihan DPD di Garut
Jadi calon anggota DPD, Aceng Fikri cuma modal Rp 10 juta
Aceng Fikri lolos jadi calon senator dari Jawa Barat
Berstatus tersangka, Aceng lolos sebagai calon anggota DPD
-
Kapan Candra Permana menjadi wakil bupati Garut? Dia tuh artis yang dulu pernah jadi wakil bupati Garut dari tahun 2009 sampe 2013 lho.
-
Kapan RAA Adiwijaya menjabat sebagai Bupati Garut? Jaringan yang luas ini membuatnya banyak mendapat bantuan untuk memajukan Kabupaten Garut di masa kepemimpinannya yakni tahun 1813 sampai 1831.
-
Siapa yang memuji kemesraan Bupati dan Wakil Bupati Gowa? Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin, memuji kemesraan Adnan Purichta Ichsan dan Abdul Rauf Malaganni sebagai Bupati dan Wakil Bupati Gowa selama dua periode.
-
Kapan pengumuman calon wakil presiden Ganjar Pranowo? PDI Perjuangan bersama partai koalisi secara resmi mengumumkan nama bakal calon wakil presiden Mahfud MD untuk mendampingi Capres Ganjar Pranowo, Rabu, 18 Oktober 2023.
-
Apa yang terjadi saat Atang Sendjaja gugur? Atang yang berada di dalam kabin besi pun terperangkap dan meninggal seketika karena terkena tegangan listrik.
-
Apa isi dari gugatan terhadap Presiden Jokowi? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.