Ba'asyir Tolak Setia pada Pancasila, PDIP Sebut Silakan Jadi Warga Negara Lain
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menilai seharusnya Warga Negara Indonesia (WNI) bersumpah setia kepada Pancasila dan NKRI tanpa terkecuali. Pihaknya menyarankan Abu Bakar Ba'asyir untuk taat dan setia kepada Pancasila dan NKRI.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menilai seharusnya Warga Negara Indonesia (WNI) bersumpah setia kepada Pancasila dan NKRI tanpa terkecuali. Pihaknya menyarankan Abu Bakar Ba'asyir untuk taat dan setia kepada Pancasila dan NKRI.
Hasto menanggapi terpidana terorisme, Abu Bakar Ba'asyir yang menolak menandatangani surat pernyataan untuk setia pada Pancasila dan NKRI sebagai salah satu persyaratan kebebasan.
-
Siapa yang didukung oleh Abu Bakar Ba'asyir? Ba'asyir mengatakan bahwa pasangan calon yang paham Islam adalah paslon nomor urut 01, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.
-
Bagaimana Abu Bakar Ba'asyir menyampaikan dukungannya? Rekaman video pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Al Mukmin Ngruki Sukoharjo Abu Bakar Ba'asyir mendukung pasangan calon presiden Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar beredar di akun TikTok @aniesvisioner.
-
Siapa Abu Bakar Aceh? Abu Bakar Aceh, seorang tokoh intelektual tersohor asal Aceh yang telah melahirkan banyak karya di bidang keagamaan, filsafat, dan kebudayaan.
-
Bagaimana cara DKPP memutuskan Hasyim Asy'ari? Berdasarkan sejumlah fakta yang ada, kasus Hasyim Asy'ari ini kemudian diproses dan mengikuti persidangan secara daring, oleh seluruh anggota Majelis Hakim Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP).
-
Kenapa Abu Bakar Ba'asyir mendukung pasangan Anies-Muhaimin? Ba'asyir menilai Anies-Muhaimin merupakan sosok yang layak untuk didukung pada Pilpres 2024. "Beliau secara pribadi ya. Pasangan Anies-Muhaimin adalah sosok layak untuk didukung menurut pandangan beliau. Anies-Muhaimin sosok yang tampaknya bisa dipercaya untuk memimpin Indonesia kedepan hanya yang nomor satu,itu keyakinan beliau,” tukasnya.
-
Mengapa Hasyim Asy'ari dianggap bersalah oleh DKPP? Menurut DKPP tindakan Hasyim yang membuat surat pernyataan berisi janji atau kesepakatan perjanjian suami istri merupakan tindakan yang tak wajar.
"Karena itulah sekali lagi PDIP dengan sangat merekomendasikan bahwa ketaatan terhadap, Pancasila dan NKRI itu bersifat wajib dan tidak bisa ditawar-tawar," ujar Hasto di DPC PDIP Jakarta Timur, Minggu (20/1).
Hasto menegaskan pandangan PDIP kokoh dalam konstitusi untuk setia kepada Pancasila dan NKRI. Maka itu, dia berpendapat jika ada yang tidak bisa berkomitmen, bisa dipersilakan keluar dari Indonesia.
"Sekiranya tidak mau punya komitmen yang kuat terhadap NKRI sebagai kewajiban warga negara, ya dipersilakan untuk jadi warga negara lain," kata Hasto.
Kendati demikian, dia tetap memahami mengapa Jokowi mengambil kebijakan membebaskan Ba'asyir, yaitu demi kemanusiaan. Hasto membantah kebijakan itu bernuansa politisasi dan demi elektoral.
"Kami tidak berbicara elektoral, kami berbicara tentang kemanusiaan," ucapnya.
Diberitakan, Presiden Jokowi memberikan kebebasan kepada terpidana kasus terorisme Abu Bakar Ba'asyir dengan alasan kemanusiaan. Meski demikian, Ba'asyir menolak untuk menandatangani surat pernyataan untuk setia pada Pancasila dan NKRI sebagai salah satu persyaratan kebebasan.
Kuasa hukum Presiden Jokowi, Yusril Ihza Mahendra mengungkap alasan penolakan Ba'asyir meneken surat tersebut karena kepercayaan dan pendirian Ba'asyir hanya untuk hal diyakininya dalam agama Islam.
"Pak Yusril kalau suruh tanda tangan itu saya tak mau bebas bersyarat, karena saya hanya patuh dan menyembah-Nya, inilah jalan yang datang dari Tuhan mu," kata Yusril menirukan perkataan Ba'asyir saat di Lapas Gunung Sindur, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.
Baca juga:
Usai Bebas, Ba'asyir Akan Tinggal Bersama Anaknya Di Kompleks Pondok Ngruki
Bebaskan Abu Bakar Ba'asyir, Dinilai Sebagai Bukti Jokowi Tak Anti Islam
Cerita Ma'ruf Amin Sempat Usulkan Pembebasan Abu Bakar Baasyir Tahun Lalu
Kubu Prabowo Nilai Pembebasan Abu Bakar Ba'asyir Berbau Politis
Pengacara Tegaskan Tak Ada Unsur Politik Dalam Pembebasan Abu Bakar Ba'asyir
Yusril Ungkap Alasan Abu Bakar Ba'asyir Tolak Teken Setia pada NKRI