Bacaan politik Rektor UNM saat Cak Imin 'tempel' Jokowi di kereta bandara
Bacaan politik Rektor UNM saat Cak Imin 'tempel' Jokowi di kereta bandara. Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar menempel Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat meresmikan kereta bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, Selasa 2 Januari lalu. Pria yang akrab disapa Cak Imin itu bahkan duduk sebelahan dengan Jokowi di dalam kereta.
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar menempel Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat meresmikan kereta bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, Selasa 2 Januari lalu. Pria yang akrab disapa Cak Imin itu bahkan duduk sebelahan dengan Jokowi di dalam kereta.
Kehadiran Cak Imin dalam acara itu pun mengundang sejumlah spekulasi. Apalagi, sejumlah dukungan tengah mengalir kepada Cak Imin untuk maju sebagai Cawapres pada Pilpres 2019 nanti.
-
Apa yang dikatakan oleh Ridwan Kamil saat maju di Pilkada Jakarta? Calon pesaing Anies, Ridwan Kamil tak kalah kuat. Ridwan Kamil mendapatkan lampu hijau dari partai koalisi Prabowo-Gibran untuk maju Pilkada Jakarta. Partai-partai yang menyatakan kesiapan mengusung Ridwan Kamil itu adalah Gerindra, PAN dan Golkar. Bahkan, Gerindra sudah terang-terangan menginginkan kadernya menjadi calon wakil gubernur untuk mendampingi Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta 2024."Secara alami secara manusiawi, kami ingin wakil kami ada di wakil gubernur," kata Habibburokhman kepada wartawan.
-
Kapan Pilkada serentak berikutnya di Indonesia? Indonesia juga kembali akan menggelar pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak di tahun 2024. Pilkada 2024 akan dilasanakan ada 27 November 2024 untuk memilih gubernur, wali kota, dan bupati.
-
Apa yang ditemukan Muhaimin Iskandar terkait tenda jemaah Indonesia di Mina? Dalam sidak ini Muhaimin mendengarkan sejumlah keluh kesah dan menemukan beberapa catatan seperti tenda yang tidak ideal. Dia mencontohkan di mana jumlah jemaah lebih banyak dari kapasitas tenda. Hal ini menjadi bahan evaluasi yang harus dilakukan agar tidak berulang.
-
Bagaimana Golkar merespon wacana Ridwan Kamil maju di Pilkada Jakarta? Golkar merespons wacana Ridwan Kamil bersedia maju di Pilkada DKI Jakarta karena berasumsi eks Gubernur Jakarta Anies Baswedan tidak akan maju lagi sebagai calon gubernur. Saat itu, Anies merupakan capres yang berkontestasi di Pilpres 2024. Oleh karena itu, Golkar memberikan penugasan kepada Ridwan Kamil untuk maju di Jakarta dan Jawa Barat.
-
Apa harapan Ridwan Kamil terkait hasil Pilpres? Saya sebagai ketua TKD Jabar kalau ternyata bisa bagus suara 02 satu putaran, kalau tidak tentu masih ada proses sampai Juni
-
Kapan Anies mengumukan kembali maju di Pilkada Jakarta? Sejauh ini, Anies baru mengantongi dukungan resmi dari PKB, partai yang mengusungnya di Pilpres bersama Muhaimin Iskandar. Setelah resmi mendapat dukungan, Anies akhirnya mengumukan Kembali maju Pilkada Jakarta. "Saya sampaikan bismillah kami bersiap untuk meneruskan ke periode kedua," kata Anies kepada wartawan di Jakarta, Jumat (14/6).
Menanggapi hal itu, Rektor Universitas Negeri Makassar (UNM), Prof Husain Syam menilai, Cak Imin cukup pantas untuk menjadi Cawapres Jokowi 2019. Apalagi, kata dia, Cak Imin mempunyai latar belakang yang sangat baik sebagai calon pemimpin.
"Jadi menurut saya, Muhaimin layak lah dari berbagai sudut pandang. Dari sisi pengalaman organisasi, sisi pengalaman terkait politik, dan dari sisi kabinet pemerintahan sudah mumpuni," ujar Husain, Rabu (3/12).
Jokowi dan Muhaimin Iskandar ©2018 Biro Pers Istana
Menurut dia, Cak Imin bukan merupakan sosok pendatang baru yang hanya coba-coba untuk menjadi pemimpin. Tapi, kata dia, Cak Imin sudah memiliki pengalaman kepemimpinan yang cukup dan merupakan tokoh yang penuh semangat.
"Sosok Cak Imin saya kira anak muda yang enerjik menurut pandangan saya, yang kemudian memiliki talenta kepemimpinan," ucapnya.
Dia mengatakan, kepemimpinan Cak Imin sudah tampak sejak muda karena sudah pernah menjadi ketua umum PB PMII periode 1994-1997. Kemudian, Cak Imin juga pernah menjadi menteri tenaga kerja dan transmigrasi Republik Indonesia dalam Kabinet Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Saat ini, lanjut dia, Cak Imin juga berhasil menjadi orang nomor satu di PKB, yang notabene merupakan partai yang masuk lima besar di Indonesia.
"Cak Imin saya kira sosok anak muda cemerlang dan saya kira juga agamis, serta dekat dengan massa NU yang sangat luar biasa besarnya. Itu adalah sesuatu yang memang patut menjadi potensi daya jual untuk digandeng oleh Jokowi, bisa saja," katanya.
Jokowi dan Muhaimin Iskandar ©2018 Biro Pers Istana
Selain mempunyai pengalaman malang melintang, menurut dia, dari sisi akademis Cak Imin juga terbilang sukses. Pasalnya, Universitas Airlangga (Unair) Surabaya beberapa waktu lalu memberikan gelar doktor honoris causa bidang sosiologi politik terhadap Cak Imin.
"Dari sisi akademisnya, sangat mumpuni. Saya kira beliau sekarang sedang menempuh program S3 dan juga menyandang gelar doktor honoris causa dari Unair," ujarnya.
"Menurut saya, beliau itu patut dicatat oleh siapapun yang mau menjadi presiden, terutama Jokowi. Bisa memang memilih Muhaimin dengan latar belakang itu tadi," imbuhnya.
Baca juga:
Pertengahan Januari, PKS bakal umumkan capres untuk Pilpres 2019
Gerindra tak akan pernah bahas opsi Prabowo jadi cawapres Jokowi
PKS belum tentu dukung Prabowo di 2019, wacanakan Ahmad Heryawan
Fahri sebut netizen pusing calon presiden cuma Jokowi dan Prabowo
Bikin polling tetapi Prabowo keok, Fadli sebut ada peluang kalahkan Jokowi
Fadli Zon bikin polling 'Jika Pilpres hari ini', Jokowi kalahkan Prabowo
Survei SMRC: Mayoritas masyarakat ingin Prabowo jadi cawapres Jokowi