Bantah Sindiran Anies, Airlangga Tegaskan Indonesia Dianggap Leader Negara di Selatan
Presiden Jokowi bahkan melawat langsung untuk mendorong perdamaian antara Rusia dan Ukraina.
Presiden Jokowi bahkan melawat langsung untuk mendorong perdamaian antara Rusia dan Ukraina.
- Jokowi Bakal Kumpulkan Kepala Daerah se-Indonesia di IKN 13 Agustus, Bahas Apa?
- Prabowo Lapor Jokowi soal Presiden Ukraina Tolak Usulan Gencatan Senjata dengan Rusia
- Hari Pertama Jadi Menteri, AHY Ikut Jokowi Blusukan ke Sulawesi Utara
- Pemerintah Jokowi Setop Sementara Bagi-Bagi Bansos, Ini Alasannya
Bantah Sindiran Anies, Airlangga Tegaskan Indonesia Dianggap Leader Negara di Selatan
Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto menegaskan Indonesia bukan hanya penonton di forum internasional dan kancah global. Bantahan ini disampaikan Airlangga menjawab sindiran capres nomor urut 1 Anies Baswedan saat Debat Capres pada Minggu (7/1) malam.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian ini mengatakan, di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Indonesia menjadi salah satu negara penting saat pandemi Covid-19 dan konflik Rusia-Ukraina.
Airlangga menegaskan, Presiden Jokowi bahkan melawat langsung untuk mendorong perdamaian antara Rusia dan Ukraina.
"Kepemimpinan G20 itu Indonesia bukan hanya duduk dan diam dan hadir. Kita memimpin, Bapak Presiden datang ke Ukraina, Bapak Presiden datang ke Uni Soviet, ke Rusia, dan kita dihargai. Bentuk penghargaan itu adalah KTT G20 (di Indonesia) sangat berhasil," kata Airlangga, dalam keterangan resmi, Senin (8/1).
Airlangga menyebutkan, keberhasilan Indonesia di KTT G20 membuahkan banyak hasil untuk negara. Bahkan, melihat pentingnya Indonesia di mata dunia, membuat Presiden Jokowi diundang langsung dalam pertemuan bilateral dengan Amerika Serikat.
Menurut Airlangga, Indonesia telah menunjukkan kepemimpinannya di kancah politik global dan pertemuan APEC di Amerika Serikat.
"Bapak Presiden diundang langsung di Washington dalam pertemuan bilateral," ujar Airlangga.
Dia pun menegaskan, keputusan G20 juga banyak diadopsi pada pertemuan APEC di Bangkok, Thailand pasca-KTT G20 di Indonesia. Menurut Airlangga, hal ini sudah cukup menjadi bukti Indonesia bukan hanya negara penonton di kancah politik global.
"Kepemimpinan Indonesia itu luar biasa. Indonesia adalah negara di selatan yang dianggap leader dari global south," imbuh dia.
Sebelumnya, saat Debat Capres di Istora Senayan, Anies menyindir Indonesia saat ini hanya menjadi penonton di konstelasi global. Anies menjanjikan jika terpilih sebagai presiden bakal mengembalikan posisi Indonesia menjadi pelaku utama penentu arah perdamaian di kancah global.
"Presiden menjadi pangliam diplomasi Indonesia. Bukan hanya hadir dalam forum-forum, tapi hadir mewarnai, hadir serius memperjuangkan manat termasuk amanat terpenting menghapuskan penjajahan di muka bumi," kata Anies.