Begini Kelakar Komeng Saat Ditanya Soal Pagar Laut Misterius di Tangerang
Anggota DPD Alfiansyah Bustami (Komeng) angkat suara terkait polemik pagar laur di perairan Kabupaten Tangerang, Banten dan Bekasi.
Anggota DPD Alfiansyah Bustami (Komeng) angkat suara terkait polemik pagar laur di perairan Kabupaten Tangerang, Banten dan Bekasi. Komeng menjawab sambil berkelakar. Menurutnya, pembuat pagar laut itu seharusnya bekerja sama dengan perusahaan teralis.
"Itu harusnya ada kerja sama dengan perusahaan teralis, Jadi enak semuanya kerja," kata Komeng di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (15/1).
- Ternyata, Anggota Polres Way Kanan Lampung Brigpol EA Bunuh Diri di Depan Istri
- Tegas! KKP Langsung Segel Pagar Laut Tak Berizin Sepanjang 30,16 Km di Pantura Tangerang
- Tangkap Pemutilasi Mayat Tanpa Kepala di Muara Baru, Pelaku Tukang Jagal Kambing Potong Korban Pakai Pisau
- Ini Tampang Pemutilasi di Garut Saat Digiring ke Kantor Polisi
Sehingga, lanjut Komeng, semua pihak dalam pengerjaan itu mendapatkan uang.
"Yang mager dapet duit, yang dipager juga dapet duit," ujar Komeng sambil tertawa.
Kerjaan Orang Serakah
Sementara itu, Anggota DPD Dapil Banten, Ali Alwi turut menanggapi terkait dengan pagar laut di wilayah pesisir utara Tangerang. Menurutnya, hal itu merupakan pekerjaan orang yang serakah.
"Tanya sama anggota DPD Banten, pemagaran laut itu kerjaan orang yang serakah, itu aja sudah jawabannya," kata Ali di Kompleks Parlemen Senayan, Selasa (14/1).
"Jadi kalau orang serakah itu dia bagaimana penguasaan fisik itu dilakukan dulu. Awalnya pagarnya pagar bambu, tapi liat nanti sebentar lagi jadi pagar beton," sambungnya.
Sehingga, Ali ingin agar pemerintah pusat harus bersikap. Ia menilai, hal ini karena masih tanggungjawab dari negara.
"Itu pemerintah pusat harus bersikap walaupun bagaimana ini adalah di Pasal 33 itu air tanah itu semua adalah tanggung jawab negara untuk kemaslahatan masyarakat, itu aja penerapan Pasal 33 aja," tegasnya.
Kemudian, saat disingung soal dugaan pemagaran laut dilakukan secara mandiri. Menurutnya, tidak ada yang ingin melakukan hal itu secara sendiri.
"Mana ada, itu kayak kita orang bodoh aja didirikan mandiri, siapa mau mendirikan itu sampai 30 km itu hah?" tegasnya.
Dia mengaku tidak tahu, apakah pemagaran itu akan dilakukan reklamasi atau tidak. Hal ini juga menjawab soal pagar laut di Bekasi.
"Oh iya nanti akan semua daerah pinggir pantai itu semua. Mau direklamasi atau mau diapa kita enggak tahu, yang jelas ini adalah keserakahan. Tapi nanti kalau udah terlalu serakah nanti kayak Los Angeles," kelakar Ali.
Sebagai informasi, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sudah menyegel pagar tersebut atas instruksi dari Presiden Prabowo Subianto.
Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Pung Nugroho Saksono mengatakan, instruksi diberikan Prabowo kepada Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono.
Kemudian arahan tersebut disampaikan kepadanya dalam berupa perintah penyegelan.
"Ya, ini udah viral dan Pak Presiden sudah menginstruksikan, saya pun tadi pagi diperintahkan Pak Menteri langsung untuk melakukan penyegelan. Negara tidak boleh kalah. Sekali lagi saya ulangi, negara tidak boleh kalah," katanya setelah melakukan penyegelan, Tangerang, Kamis (9/1).