BEM UI: Kampanye Bacapres Membosankan, Silakan Datang ke Kampus jika Berani!
BEM UI siap menyampaikan aspirasi dan mendebat seluruh argumen jika perlu.
Tantangan tersebut dilontarkan Ketua BEM UI Melki Sedek Huang.
BEM UI: Kampanye Bacapres Membosankan, Silakan Datang ke Kampus jika Berani!
Para bakal calon presiden (bacapres) yang hendak ikut kontestasi pemilihan presiden (capres) 2024 nanti ditantang oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI). Tantangan tersebut dilontarkan Ketua BEM UI Melki Sedek Huang kepada sejumlah bacapres untuk datang ke kampusnya.
- Alasan Ganjar Kampanye Blusukan ke Daerah yang Potensi Suara Pemilih Kecil
- Duduk Perkara Sejoli Mahasiswa Unisba Bikin Arisan Bodong Bawa Kabur Rp1,9 Miliar, Korbannya sampai 100-an Orang
- Ini Alasan SBY Tak Masuk Dalam Tim Kampanye Prabowo-Gibran
- MK Kabulkan Kampanye di Lingkungan Pendidikan, Wapres: Tak Bawa Atribut & Harus Datangi Capres
“Silakan Datang ke UI Jika Berani! Jika melihat Putusan MK yang tengah diperbincangkan tersebut, tak ada satu pun frasa dalamnya yang menyebutkan memperbolehkan kampanye di kampus, melainkan disebutkan bahwa institusi pendidikan diperbolehkan untuk mengundang para calon dengan tidak membawa atribut dan alat peraga,”
kata Melki dalam keterangannya, Senin (21/8).
Tantangan tersebut dilontarkan lantaran kampanye yang dilakukan saat ini dianggap sudah sangat membosankan. Menurutnya, generasi muda sudah bosan melihat banyak kampanye minim substansi dan lip service semata.
“Apalagi jika ditambah dengan permainan identitas dan pencitraan yang tak perlu,”
kata Melki.
Dia menuturkan, celah kebolehan untuk mengundang para calon pemimpin ke kampus harus dimanfaatkan. Menurutnya, sudah saatnya setiap kampus kembali ke marwahnya sebagai tempat pencarian kebenaran guna sebesar-besarnya kemaslahatan bangsa.
“Tiap calon pemimpin harus diuji kapasitas dan substansinya di dalam kampus secara serius daripada sekadar jualan pencitraan dan kampanye tak bermutu,”
ungkap Melki.
Melki mengatakan, kebolehan institusi pendidikan untuk mengundang para calon pemimpin harus digunakan untuk menguji substansi dan isi otak tiap calon pemimpin. Sehingga bukannya dijadikan ladang cari muka para pimpinan kampus dan ladang main mata kaum intelektual dan politisi saja.
“Jika memang punya nyali, BEM UI mengundang semua calon presiden/bakal calon presiden untuk hadir ke UI karena kami siap untuk menguliti semua isi pikiran kalian,”
kata Melki.
BEM UI siap menyampaikan aspirasi dan mendebat seluruh argumen jika perlu. Melki mengatakan, tidak mau masa depan bangsa ini digantungkan pada calon pemimpin yang hanya berfokus pada kampanye, pencitraan, dan lip service tak bermutu. “Kami butuh pemimpin yang cerdas dan berpihak untuk rakyat banyak,” tutupnya.