Ogah Investasi Terganggu, Bahlil Minta Kampanye Pilpres Tak Lagi Pakai Istilah Cebong-Kampret
Dia meminta para kandidat mengedepankan adu gagasan dan visi misi demi mendapatkan suara rakyat.
Dia meminta para kandidat mengedepankan adu gagasan dan visi misi demi mendapatkan suara rakyat.
Ogah Investasi Terganggu, Bahlil Minta Kampanye Pilpres Tak Lagi Pakai Istilah Cebong-Kampret
Bahlil Minta Kampanye Pilpres Tak Lagi Pakai Istilah Cebong-Kampret
Memasuki tahun politik, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia berpesan agar calon presiden dan calon wakil presiden melakukan kampanye dengan cara yang baik.
Tujuannya tak lain agar tidak menggangu arus investasi.
Sebaliknya, dia meminta para kandidat mengedepankan adu gagasan dan visi misi demi mendapatkan suara rakyat.
"Kalau bisa kampanyenya ya jangan bawa-bawa kampret sama cebong, enggak bagus, fair aja. Supaya proses politik dan demokrasi berjalan dengan baik," kata Bahlil dalam konferensi pers Capaian realisasi kuartal III 2023, Di Kantor Kementerian Investasi, Jumat (20/10).
Bahlil bilang orientasi dalam memilih pemimpin itu untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat, salah satunya melalui instrumen investasi.
"Karena orientasi kita memilih pemimpin itu bagaimana mewujudkan kesejahteraan rakyat, instrumennya investasi" ujar Bahlil.
Adapun realisasi investasi di Indonesia tercarat Rp374,4 triliun di kuartal III-2023.
Masuknya investasi tersebut telah mampu penyerapan tenaga kerja sebesar 516.467 orang.
Dari realisasi tersebut, jumlah penanaman modal asing (PMA) masih lebih tinggi dengan Rp196,2 triliun atau 52,4 persen dari total modal yang masuk.
Sedangkan penanaman modal dana negeri (PMDN) tercatat sebesar Rp178,2 triliun atau 47,6 persen dari total.
Untuk rinciannya PMA secara keseluruhan tumbuh 5,3 persen secara kuartalan dan secara tahunan tumbuh 16,29 persen.
PMDN juga tumbuh 9 persen secara Kuartalan dan secara tahunan tumbuh sebesar 28,2 persen.
"Ini mungkin dalam sejarah dalam bangsa kita, bahwa sekalipun kita masuk tahun politik, tapi global itu menaruh perhatian dan kepercayaan yang sangat luar biasa yang ditandai dengan realisasi investasi ini," ungkap Bahlil.
Biasanya, kata Bahlil memasuki tahun politik para investor akan mengambil sikap menahan diri.
Namun, di tahun politik yang sekarang, investor justru lebih agresif menyuntikan dananya untuk sejumlah proyek pemerintah maupun swasta yang ada di dalam negeri.
"Tapi yang terjadi ini bukan wait and see tapi mereka malah agresif untuk merealisasikan investasi yang mereka komitmenkan," kata Bahlil.
Melihat capaian investasi yang masih bagus tersebut, Bahlil menilai stabilitas pertumbuhan ekonomi Indonesia cukup baik sekalipun akan memasuki tahun politik. Ia berharap dengan adanya pemilu tidak menganggu jalannya investasi.
"Mudah-mudahan ini bisa terjaga betul sampai dengan Desember,"
kata Bahlil mengakhiri.