Menteri Bahlil Curhat Depan Investor: Saham Bisa Anjlok Gara-Gara Salah Ngomong
Hal ini disampaikan Bahlil ketika menjadi pembicara kunci dalam acara Trimegah Political and Economic Outlook 2024.
Sebelum memulai paparan materinya, Bahlil malah berkelakar takut harga saham turun.
Menteri Bahlil Curhat Depan Investor: Saham Bisa Anjlok Gara-Gara Salah Ngomong
Menteri Bahlil Curhat Depan Investor: Saham Bisa Anjlok Gara-Gara Salah Ngomong
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia mengaku takut salah bicara di hadapan para investor saham Tanah Air.
Sebab apa yang disebutnya bisa berpengaruh pada pergerakan harga saham, baik naik ataupun turun.
Hal ini disampaikan Bahlil ketika menjadi pembicara kunci dalam acara Trimegah Political and Economic Outlook 2024.
Sebelum memulai paparan materinya, Bahlil malah berkelakar takut harga saham turun.
Sebelum acara dimulai, Bahlil sempat bertanya ke Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani terkait acara tersebut.
"Sebelum saya mulai tadi saya sempat tanya sama Rosan, 'pak Rosan ini forum apa?' karena ini kalau kita salah ngomong bisa-bisa harga saham bisa berdampak naik, atau berdampak turun," ujar Bahlil, dalam forum tersebut, di Ritz-Carlton, Jakarta, Rabu (31/1).
Dalam agenda ini, Bahlil menggantikan Calon Wakil Presiden Nomor Urut 2 Gibran Rakabuming Raka yang sebelumnya dijadwalkan menjadi pembicara kunci.
Bahlil menyinggung kalau dampak dari ucapannya dihadapan para investor saham ini merupakan dampak yang sistematis, masif, dan terstruktur.
"Jadi berdampak sistemik, masif, dan terstruktur, dan itu kita buat lebih cepat lebih baik yang tentunya baik-baik saja," sambung Ketua Tim Kerja Strategis Prabowo-Gibran ini.
Sebelumnya, Ketua Tim Kerja Strategis (TKS) Prabowo-Gibran, Bahlil Lahadalia mengaku yakin pemilihan presiden (Pilpres), dapat berlangsung sekali putaran.
"Keyakinan saya, hanya kepada Tuhan yang saya percaya, manusia membutuhkan data. Kalau menurut LSI Denny JA yang terbaru merilis surveinya sudah 50,7 persen. Angka psikologisnya sudah tembus," katanya seperti dilansir Antara.
Hal itu dikatakan Bahlil saat menghadiri Kongres Kaum Moeda Indonesia yang digelar digelar Formasi Indonesia Moeda (FIM) di Jakarta.