Bersyukur M Taufik Keluar dari Gerindra, Desmond: Dia Tidak Ada Prestasinya
Menurutnya, Taufik tidak beres pimpin partai Gerindra di DKI. Maka, dia dicopot dari Partai Prabowo Subianto itu
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Desmond Junaidi Mahesa bersyukur M Taufik hengkang dari Gerindra. Taufik dikabarkan bakal berlabuh ke Partai NasDem.
"Bersyukur kita. Bersyukur dia pindah agar NasDem tahu gimana Taufik itu. Jangan melihat Taufik luar biasa, bagi kita biasa aja," katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (2/6).
-
Siapa saja yang menggodok ide pendirian Partai Gerindra? Pada 2007, Ide Fadli dan Hashim itu pun digodok oleh Ahmad Muzani, M. Asrian Mirza, Amran Nasution, Halida Hatta, Tanya Alwi, dan Haris Bobihoe.
-
Kapan Mohammad Nazir Datuk Pamoentjak wafat? Ia wafat di Bern, Swiss pada tanggal 10 Juli 1965 di usianya yang sudah 68 tahun.
-
Mengapa Partai Gerindra didirikan? Pada awalnya, ide pendirian Partai Gerindra digagas oleh Fadli Zon dan Hashim Djojohadikusumo. Mereka ingin melindungi kesejahteraan rakyat ekonomi kelas bawah terhadap jerat sistem kapitalisme.
-
Apa peran Mohammad Nazir Datuk Pamoentjak dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia? Dirikan Cabang JSB Ketika Nazir sudah lulus menempuh pendidikan HBS di Batavia, ia memang sudah memiliki keinginan untuk melanjutkan studi di Universitas Leiden. Namun, mimpinya ini terhalang oleh kapal ke Eropa sering terhalang akibat perang dunia. Sembari menunggu kondisi terkendali, Nazir menyempatkan kembali ke kampung halamannya untuk bertemu keluarga. Mendengar kepulangannya ke Solok membuat pengurus Jong Sumatranen Bond (JSB) mendorong dirinya untuk mendirikan cabang di Padang di Bukittinggi. Dorongan tersebut ia penuhi, kemudian Nazir menyempatkan berpidato di depan siswa sekolah menengah di Padang.Saat itulah ia berbicara soal pendirian kumpulan pemuda di Sumatera yang sudah terlambat dua tahun dari Jawa yang didirikan tahun 1915. Ketua Perhimpunan Indonesia Saat dirinya sudah berangkat menuju Belanda, di sana ia mengemban tugas sebagai Ketua Perhimpunan Indonesia. Saat itu ia ikut dalam kelompok pergerakan kemerdekaan Indonesia bersama dengan Moh. Hatta.Perjuangan kemerdekaan di luar negeri semakin melebar setelah lebih aktif menyuarakan kemerdekaan melalui majalah Indonesia Merdeka dan memperluas propaganda ke luar negeri Belanda. Kemudian, PI mengirim Nazir, Moh. Hatta, Ahmad Subardjo dan beberapa tokoh lainnya untuk menghadiri Kongres Internasional Menentang Kolonialisme yang berlangsung di Brussels, Belgia pada tahun 1927. Sempat Dipenjara Masih di tahun 1927, Nazir bersama Moh. Hatta, Ali Sastroamijoyo, dan Abdulmajid Djojohadiningrat dijebloskan ke penjara oleh Kerajaan Belanda karena gerakan kemerdekaannya yang semakin menggeliat. Mereka semua ditahan selama kurang lebih 5,5 bulan.
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Siapa yang diusung oleh partai-partai pendukung Prabowo-Gibran? Dua nama yang santer bakal meramaikan Pilkada Jakarta adalah dua mantan Gubernur Ibu Kota dan Jawa Barat yakni Anies Baswedan dan Ridwan Kamil. Anies sebagai calon inkumben tampaknya bakal diusung oleh partai-partai pendukungnya di Pilpres 2024. Begitu juga dengan Ridwan Kamil yang didukung barisan partai pendukung Prabowo-Gibran.
Menurutnya, Taufik tidak beres pimpin partai Gerindra di DKI. Maka, dia dicopot dari Partai Prabowo Subianto itu
"Bisa bisanya, Taufik aja sebenarnya dia enggak beres mimpin partai makanya diganti," jelasnya.
Desmond mengungkapkan, Taufik tidak nyaman di Gerindra usai dicopot jabatannya sebagai Ketua DPD DKI dan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta. Bahkan, dia menegaskan, selama menjabat, Taufik tidak ada prestasinya.
"Dia tidak nyaman, karena diganti karena kita lihat dia tidak beres urus partai, ya dia tidak ada prestasinya," tegas anggota Komisi III DPR ini.
Taufik Berlabuh di NasDem
Sebelumnya, politikus Gerindra M Taufik akhirnya akhirnya mengakui akan pindah ke Partai NasDem. Setelah sebelumnya dia malu-malu untuk mengungkapkan hal tersebut.
Alasan Taufik pindah ke NasDem karena parpol besutan Surya Paloh tersebut terlihat akan mengusung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Pilpres 2024.
"Ketika saya menentukan pilihan, geser saya itu pasti ke nasionalis juga. Salah satunya partai yang nasionalis itu NasDem. Kebetulan saya melihatnya dekat nih untuk di 2024 ke Anies. Ini agak sejalan dengan pikiran saya. Saya tadi mendoakan Anies," ujar Taufik dalam diskusi Gaspol Kompas.com yang ditayangkan di YouTube, Selasa (31/5).
Taufik mengakui, banyak partai di Jakarta yang mengajak untuk bergabung mantan pimpinan DPRD ini. Namun, pilihannya menguat ke NasDem karena kedekatan politik dengan Anies untuk Pilpres 2024.
Saat ini, dia masih berstatus sebagai kader Gerindra. Namun, Taufik akan menyatakan mundur sebagai anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi Gerindra pada sekitar ulang tahun Jakarta atau 22 Juni mendatang.
"Ya lebih baik saya akan mundurlah dari DPRD. Ya kapan mundurnya itu pertanyaannya? Ulang tahun Jakarta lah mundur," kata Taufik.
Untuk diketahui jika posisi M Taufik sebagai Wakil Ketua DPRD DKI akan digantikan Rany Mauliani. Pergantian itu berlangsung saat rapat Paripurna DPRD DKI, Kamis (2/6).
Sebelumnya, Rany Mauliani menjabat sebagai anggota Komisi E DPRD DKI sekaligus Ketua Fraksi Gerindra DPRD DKI.
(mdk/fik)