Bicara Meritokrasi, Anies Contohkan Atlet Badminton Sukses Tidak Dipilih Berdasarkan Hubungan Keluarga
Menurut Anies, dengan menerapkan meritokrasi, diharapkan semua potensi kesuksesan bisa digapai.
Menurut Anies, dengan menerapkan meritokrasi, diharapkan semua potensi kesuksesan bisa digapai.
Bicara Meritokrasi, Anies Contohkan Atlet Badminton Sukses Tidak Dipilih Berdasarkan Hubungan Keluarga
Bakal Capres Koalisi Perubahan Anies Baswedan bicara pentingnya meritokrasi diterapkan di Indonesia. Dengan menerapkan meritokrasi, diharapkan semua potensi kesuksesan bisa digapai.
"Dalam hal meritokrasi, saya berpendapat bahwa hal ini sangat penting di negara sebesar Indonesia. Kita melihat potensi ada di mana-mana, namun sayangnya tidak semua potensi dapat mencapai kesuksesan sepenuhnya. Mengapa? Karena kurangnya semangat meritokrasi," kata Anies di Mandarin Oriental Hotel, Jakarta, Selasa (24/10).
- Gelar Final Liga Sepak Bola Tarkam di GBK, PDIP Tegaskan Tak akan Ada Bendera Partai Politik
- Apresiasi Tim Paralayang Indonesia Usai Juara Dunia, Kemenpora Jemput Atlet di Bandara
- Atlet Berprestasi di Riau Dikeroyok, Diduga Pelakunya Libatkan Pelatih dan Polisi
- Jirayut Menang Main Badminton Lawan Babang Tamvan, Girang Banget Sampai Salto
"Ini tidak hanya terjadi di politik, tetapi juga di bidang olahraga, seni, dan akademik," kata Anies.
Ia mencontohkan di bidang olahraga khususnya badminton telah mengadopsi sistem merit. Atlet yang dipilih berdasarkan kemampuannya bukan karena punya hubungan keluarga.
"Sebagai contoh dalam bidang olahraga, seperti bulu tangkis, kita menerapkan sistem meritokrasi. Kita tidak memilih seseorang berdasarkan hubungan keluarga, apakah mereka anak dari seseorang atau keponakan dari seseorang, tetapi kita memilih yang terbaik, dan mereka menjadi juara kita," kata Anies.
Mantan gubernur DKI Jakarta ini secara tidak langsung membicarakan dinamika politik yang terjadi hari ini.
Ketika putra Presiden Joko Widodo, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka bisa maju Pilpres 2024 melalui putusan Mahkamah Konstitusi yang diputus oleh pamannya, Ketua MK Anwar Usman.
"Jadi, menurut saya, ini tidak hanya berlaku untuk yang baru-baru ini terjadi, tetapi saya telah lama menyuarakan pesan tentang meritokrasi, dan Anda dapat melihat rekam jejak saya dalam hal ini."
kata Anies.
@merdeka.com