Bukan Tarik Dukungan, Demokrat Ungkap Alasan Dorong Anies Umumkan Cawapres di Juni
Demokrat memandang bulan Juni adalah waktu yang tepat untuk mengumumkan nama calon wakil presiden Anies.
Ketua Dewan Kehormatan DPP Demokrat Hinca Pandjaitan menegaskan, tidak ada rencana Partai Demokrat menarik dukungan kepada Anies Baswedan. Demokrat hanya mendesak supaya Anies segera mengumumkan nama calon wakil presiden.
"Per hari ini kan kita masih sampaikan bahwa sebutkan, deklarasikan lah, supaya sama-sama naik elektabilitasnya. kita tunggu saja," ujar Hinca di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (6/6).
-
Siapa yang disebut-sebut akan menjadi Cawapres Anies Baswedan? Nama Yenny sebelumnya disebut sebagai bakal calon wakil presiden untuk mendampingi Anies Baswedan.
-
Siapa saja pasangan Capres-Cawapres yang tengah bersaing dalam Pemilu 2024? Tiga pasangan itu yakni Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
-
Siapa saja capres-cawapres yang ikut bertarung dalam Pilpres 2024? Ada tiga pasangan capres-cawapres yang bertarung dalam Pilpres 2024. Capres-Cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar. Capres-Cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Capres-Cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
-
Kapan debat capres-cawapres 2024 akan dimulai? Diketahui, untuk debat capres-cawapres akan dimulai pada 12 Desember 2023 dan berakhir pada 4 Januari 2024 mendatang.
-
Mengapa PKS mendukung Anies Baswedan di Pilpres 2024? “Dengan kolaborasi yang baik antara partai pengusung dan relawan Anies, insya Allah kita bisa memenangkan Anies di Pilpres 2024 nanti,” harap Syaikhu.
-
Bagaimana cara Anies Baswedan meyakinkan kader PKS untuk memenangkan Pilpres dan Pemilu 2024? Jika legislatif dan eksekutif berhasil dimenangkan, Anies yakin perubahan akan terjadi.
Demokrat memandang bulan Juni adalah waktu yang tepat untuk mengumumkan nama calon wakil presiden. Salah satu harapannya dapat mendongkrak elektabilitas Anies dan parpol pendukungnya.
"Jadi kan artinya kan kalau kita ngomongin tahap-tahapan, dan Juni ini kita anggap waktu yang tepat untuk melakukan atau capresnya Anies ini mengumumkan cawapresnya. Waktunya menjadi lebih banyak, lebih pas," ujar Hinca.
Apalagi, kata Hinca, Anies sudah memberikan sinyal sudah ada nama calon wakil presiden. Hinca mendorong supaya segera diungkap ke publik.
"Ya tentu lah kalau kita sudah memberi kewenangan dan kepercayaan penuh kepada calon presiden menentukan cawapresnya, kita hormati itu kan, apalagi sudah diberi tahu ke publik, atau kasih sinyal sudah ada," tegas Hinca.
Sementara itu, Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani menjelaskan, Demokrat akan melakukan evaluasi strategi pemenangan. Karena elektabilitas Anies yang turun lantaran belum ada momentum pengumuman cawapres.
"Tidak (bukan tarik dukungan). Ini menjadi evaluasi menyeluruh untuk pemenangan bersama," ujar Kamhar kepada wartawan, Selasa (6/6).
Demokrat melihat stagnasi elektabilitas Anies karena belum adanya nama cawapres yang diumumkan. Mereka percaya kalau momentum pengumuman nama cawapres akan memberikan dampak politik.
Sebelumnya, elektabilitas Capres Koalisi Perubahan Anies Baswedan mengalami penurunan dalam survei Indikator Politik. Pada survei terbarunya, elektabilitas Anies menurun menjadi 12,5 persen dari 15 persen.
Partai Demokrat menduga, penurunan elektabilitas Anies karena masih belum deklarasi calon presiden dan calon wakil presiden. Semakin lama deklarasi, elektabilitas mantan gubernur DKI Jakarta itu akan turun.
"Memang ada kecenderungan menurun dari survei Indikator karena mungkin, dugaan kami, hipotesa kami adalah lambannya proses deklarasi," ujar Ketua Bappilu Partai Demokrat Andi Arief kepada wartawan, Senin (5/6).
Demokrat akan mengusulkan kepada Anies agar deklarasi calon presiden dan calon wakil presiden Koalisi Perubahan dipercepat pada bulan Juni.
Ikuti perkembangan terkini seputar berita Pemilu 2024 hanya di merdeka.com
(mdk/ray)