Cak Imin Bantah Akronim Amin Sebagai Politik Identitas
Cak Imin menyampaikan dalam demokrasi yang sehat tidak ada konflik SARA.
Cak Imin menyampaikan dalam demokrasi yang sehat tidak ada konflik SARA.
Cak Imin Bantah Akronim Amin Sebagai Politik Identitas
Bakal Calon Wakil Presiden Muhaimin Iskandar atau Cak Imin membantah penggunaan kata Amin sebagai akronim dari pasangan Anies Baswedan-Cak Imin, sebagai bentuk politisasi agama.
Ketua Umum PKB ini menegaskan tidak ada politisasi agama dalam nama Amin. Apalagi pasangan Capres Cawapres ini juga tidak menggunakan masjid untuk politisasi.
"Politisasi apa, politisasi masjid? Kami tidak pernah mempolitisasi masjid. Tapi enggak tahu di masjid kok banyak Amin," kata Cak Imin di TMII, Jakarta, Kamis (14/9).
- Cak Imin: Mas Anies Banyak Difitnah Politik Identitas, Radikal
- Hadiri Ijtima Ulama, Anies Tak Khawatir Isu Politik Identitas: Komitmen Kami Jaga Persatuan
- Kapolri Ingatkan Capres-Cawapres Jangan Gunakan Politik Pecah Belah
- Terganjal Isu Politik, Kisah Cinta Bakal Calon Presiden 2024 Ini Kembali Bikin Penasaran
Dalam pertemuan dengan tokoh agama di Kelenteng Kong Miao, Cak Imin menyampaikan bahwa seharusnya dalam demokrasi yang sehat tidak ada konflik terkait SARA. Sayangnya adu domba dengan ujaran SARA masih sering muncul di media sosial.
"Demokrasi harus semakin tumbuh sehat, tidak ada konflik SARA, atau adu domba SARA yang masih muncul di sosial media," beber Cak Imin.
Cak Imin mengajak seluruh pihak termasuk para timses Capres untuk menghentikan politisasi SARA di Pemilu 2024. Sudah seharusnya dibangun pertarungan politik demokrasi yang sehat.
"Kita hentikan semuanya. Saya minta semua pihak, termasuk tim koalisi manapun untuk menghentikan eksploitasi SARA di dalam kompetisi Pemilu 2024 sehingga demokrasi kita demokrasi yang sehat," ujar wakil ketua DPR ini.